- Sabtu, 26 Oktober 2024
Keunikan Ragam Pakaian Tradisional Di Sumatera Barat, Dari Randai Hingga Tanduak

Keunikan Ragam Pakaian Tradisional di Sumatera Barat, Dari Randai hingga Tanduak
Oleh: Andika Putra Wardana
Sumatera Barat dengan budaya Minangkabau yang kental memiliki kekayaan budaya yang tercermin dalam berbagai jenis pakaian adat. Pakaian adat di Sumatera Barat tidak hanya berfungsi sebagai pakaian saja, namun juga mengandung nilai filosofis dan simbolik yang kaya, mencerminkan status sosial, peran dan identitas masyarakat Minangkabau. Berikut ini adalah beberapa macam keunikan pakaian adat yang ada di Sumatera Barat:
1. Rang Mudo dan Baju Kurung
Bagi generasi muda, pakaian tradisional yang dikenakan dikenal sebagai baju kurung, yang sederhana namun elegan. Biasanya berwarna cerah dengan motif sederhana, baju kurung menunjukkan semangat dan dinamika kaum muda Minangkabau. Dalam seni randai, bentuk teater tradisional Minangkabau, pakaian ini sering kali digunakan oleh para aktor dalam pertunjukan untuk menyampaikan cerita rakyat atau nilai-nilai kehidupan melalui gerakan yang menyerupai tarian.
Seperti yang dijelaskan dalam buku Warisan Budaya Nusantara oleh Haris Mahendra, "Pakaian dalam randai tak hanya sekadar kostum panggung, tetapi sarana yang menyatukan penonton dengan nilai-nilai tradisi Minangkabau yang kaya dan luhur."
2. Tanduak dalam Bundo Kanduang
Tanduak, atau tanduk, adalah salah satu aksesoris paling ikonik dalam busana tradisional perempuan Minangkabau, terutama bagi yang menyandang gelar Bundo Kanduang. Bundo Kanduang adalah gelar yang diberikan kepada wanita yang sudah berkeluarga dan memiliki status terhormat dalam adat. Tanduk yang menyerupai tanduk kerbau ini melambangkan kekuatan dan keteguhan, sekaligus simbol bagi kepemimpinan wanita Minangkabau dalam melindungi adat dan nilai-nilai keluarga.
Dalam buku Adat dan Kebudayaan Minangkabau, disebutkan bahwa, “Tanduak menjadi simbol peran perempuan dalam menjaga keseimbangan dan keharmonisan keluarga serta masyarakat Minangkabau.”
3. Limpapeh Rumah Nan Gadang
Selain tanduak, perempuan Minangkabau juga mengenakan limpapeh rumah nan gadang, busana kebesaran yang lengkap dengan berbagai aksesori emas, seperti kalung, gelang, dan cincin. Setiap detail hiasan emas di pakaian ini melambangkan kekayaan dan martabat, menunjukkan status dan posisi perempuan dalam masyarakat.
4. Destar dan Deta
Pria Minangkabau memiliki aksesori khusus yang dikenakan pada bagian kepala, yaitu destar atau deta. Ini adalah ikat kepala yang dililitkan sedemikian rupa hingga membentuk semacam mahkota, menunjukkan kehormatan dan identitas. Bentuk lilitan pada deta juga bervariasi sesuai daerah dan status seseorang, dan hanya pria dengan kedudukan tertentu yang berhak mengenakan deta dalam acara adat.
5. Busana Penghulu
Sebagai pemimpin adat, seorang penghulu Minangkabau mengenakan pakaian khusus yang melambangkan kebijaksanaan dan kewibawaan. Pakaian penghulu terdiri dari kain panjang yang dibalutkan sebagai sarung, dengan baju yang lebih longgar, dan dilengkapi dengan saluak, yaitu penutup kepala. Pakaian ini tidak hanya menjadi simbol status sosial, tetapi juga tanggung jawab dan peran penting seorang penghulu dalam menjaga adat istiadat Minangkabau.
(Mahasiswa Sastra Minangkabau, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas)
Tag :#Pakaian Tradisional #Minangkabau
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
4 LAGA BERSAMA PATRICK KLUIVERT, INDONESIA MASIH MENCARI JATI DIRI.
-
RAGU
-
EFEK DOMINO PERANG KAMANG DALAM TEROPONG PERLAWANAN MASYARAKAT SUMATERA BARAT MENENTANG KOLONIALISME BELANDA
-
NGALAU BUNIAN DI LINTAU BUO UTARA: MISTERI GUA YANG MENGUNDANG MITOS,DUNIA GHAIB DAN KEPERCAYAAN TERHADAP MAKHLUK HALUS ATAU ROH
-
BADAI PHK MASSAL DI SRITEX: PENYEBAB, DAMPAK, DAN TANGGAPAN PEMERINTAH
-
4 LAGA BERSAMA PATRICK KLUIVERT, INDONESIA MASIH MENCARI JATI DIRI.
-
RAGU
-
EFEK DOMINO PERANG KAMANG DALAM TEROPONG PERLAWANAN MASYARAKAT SUMATERA BARAT MENENTANG KOLONIALISME BELANDA
-
SUMATERA BARAT RAIH PENGHARGAAN DI FESTIVAL HOMESTAY NUSANTARA 2025, GUBERNUR MAHYELDI DIGANJAR IHSA AWARD
-
FARIANDA, PEMIMPIN MUDA PERS SUMUT YANG TEGASKAN ETIKA: CIPTAKAN SUASANA NYAMAN BAGI POLDA SUMUT