HOME PENDIDIKAN KABUPATEN TANAH DATAR

  • Kamis, 9 Oktober 2025

Jawab Tantangan Degradasi Moral, MTsN 10 Tanah Datar Integrasikan Kurikulum Berbasis Cinta Dan Deep Learning

Kepala Kemenag Tanahdatar Amril foto bersama peserta lokakarya. (chandra antoni)
Kepala Kemenag Tanahdatar Amril foto bersama peserta lokakarya. (chandra antoni)

Batusangkar, (Minangsatu) - MTsN 10 Tanah Datar mengambil langkah progresif dalam transformasi pendidikan dengan menggelar Lokakarya intensif yang berfokus pada implementasi Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) dan peningkatan kompetensi guru dalam memahami Pembelajaran Mendalam (Deep Learning). Kegiatan yang dibuka Kepala Kantor Kemenag Tanah Datar H. Amril dan diikuti oleh seluruh Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) ini berlangsung selama dua hari, dibuka Rabu (8/10), dilanjutkan Sabtu (11/10), di ruang kelas madrasah setempat.

H. Amril, hadir bersama Kasi Penmad yang diwakili Miftah Novi, secara resmi membuka kegiatan, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas inisiatif madrasah ini. Ia menegaskan bahwa langkah ini menunjukkan komitmen kuat madrasah dalam kerangka fungsi Kantor kemenag, yaitu pelayanan, bimbingan, dan pembinaan di bidang pendidikan. Beliau menekankan bahwa madrasah tidak boleh puas dengan capaian akademis semata, melainkan harus melahirkan generasi yang berkarakter, berakhlak mulia, dan memiliki kedalaman spiritual sekaligus unggul secara akademik.

"Bahwa KBC merupakan jawaban atas tantangan degradasi moral dan krisis kemanusiaan yang terjadi. KBC berupaya mengintegrasikan nilai-nilai luhur ke dalam setiap proses pembelajaran, dengan fokus pada enam dimensi cinta: kepada Allah SWT, Rasulullah SAW, diri sendiri dan sesama, lingkungan, serta bangsa dan negara," ucap H. Amril dalam sambutannya. Konsep fundamental ini kemudian diperkuat dengan pendekatan Deep Learning, yang mendorong siswa untuk memahami konsep secara mendalam, menghubungkan ide, dan mampu menerapkan pengetahuan di situasi baru, bukan sekadar menghafal materi.

Melalui sinergisitas dua pendekatan ini, tujuan pendidikan madrasah diarahkan pada pembentukan profil lulusan yang memiliki karakter kuat, kompetensi global (melalui kemampuan berpikir kritis dan kreativitas), serta kedalaman spiritual. H. Amril secara khusus berpesan kepada para guru agar menjadikan cinta sebagai fondasi utama dalam mendidik, karena pendidikan yang dilandasi cinta akan melahirkan ketulusan, kesabaran, dan pengorbanan. Untuk memperdalam materi KBC dan Deep Learning, lokakarya ini turut menghadirkan Kepala MAN 1 Rika Maria sebagai narasumber.

Kepala MTsN 10 Tanah Datar, Ikhwindri, menambahkan bahwa lokakarya ini merupakan kelanjutan dari lokakarya sebelumnya yang dilaksanakan menjelang tahun pelajaran baru, menegaskan konsistensi madrasah dalam peningkatan kualitas. Ikhwindri turut menyoroti program unggulan madrasah, yakni Tahfizh, yang rutin mewisudakan penghafal Al-Qur'an setiap tahunnya, serta pelaksanaan program parenting bagi orang tua siswa setiap dua bulan sekali. Kegiatan-kegiatan ini menunjukkan upaya MTsN 10 dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang terintegrasi antara madrasah dan keluarga.

Di akhir arahannya, H. Amril menempatkan inisiatif KBC dan Deep Learning dalam kerangka Asta Protas (Delapan Program Prioritas) Kemenag, salah satunya yaitu mewujudkan pendidikan unggul, ramah, dan terintegrasi. Ia juga menginstruksikan jajaran madrasah untuk mewajibkan siswa membaca Al-Qur'an sekurang-kurangnya selama lima menit sebelum memulai pelajaran pagi. Penekanan pada penguatan karakter ini juga merupakan bagian dari upaya pencegahan kenakalan remaja, termasuk isu sensitif, menegaskan peran sentral madrasah sebagai lembaga yang tidak hanya mencerdaskan tetapi juga menjaga moralitas umat di Tanah Datar. (ant)


Wartawan : Ant
Editor : Benk123

Tag :#tanahdatar

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com