Jalin Kerja Sama Dengan UNJ Dan BRI, Berikut Penjelasan WR IV UNP

Padang (Minangsatu) - Penandatanganan MoU pada dies natalis Universitas Negeri Padang (UNP) ke-66, Jumat (23/10) lalu antara Rektor UNP dengan Rektor Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) menjadi awal kerja sama kedua belah pihak.

Menanggapi hal ini, Wakil Rektor IV UNP Prof. Dr. Yasri, M.S. menjelaskan kepada Minangsatu bahwa upaya tersebut merupakan proses perwujudan dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). MBKM ialah kebijakan yang dibuat oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) agar mahasiswa dapat melakukan proses perkuliahan di luar kampus. Baik itu kampus lain, maupun perusahaan.

“Ini juga pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi. Pertukaran mahasiswa dan dosen dapat dilakukan yang kemudian dilanjutkan dengan penelitian secara bersama,” tutur WR IV UNP ketika dihubungi, Senin (26/10).

Kerja sama untuk pertukaran mahasiswa UNP dengan UNJ saat ini masih bersifat umum. Artinya, seluruh fakultas dan jurusan dapat merealisasikan program mengingat kedua rektor sudah melakukan kesepakatan. Berikut, akan ada perjanjian kerja sama dengan fakultas dan jurusan secara lebih mendetail.

Ujian SMM PTN-Barat 2024 Di UNP: 650 Peserta Ikuti Seleksi Mandiri

minangsatu > Pendidikan

Selamat, Universitas Negeri Padang Raih Akreditasi Unggul Dari BAN PT

minangsatu > Pendidikan

Khusus mahasiswa, tidak ada persyaratan yang diajukan secara eksplisit untuk pertukaran. Akan tetapi, mahasiswa semester 5 dan semester 7 disebut paling efektif dan siap dengan jangka waktu pertukaran maksimal 3 semester.

Di samping itu, kerja sama dengan BRI bertujuan untuk inkubasi bisnis. Secara garis besar, ada tiga hal utama yang diharapkan kepada para lulusan yakni menjadi wirausahawan, mendapatkan pekerjaan, dan melanjutkan pendidikan.

BRI lebih lanjut akan membantu mahasiswa UNP dalam mengembangkan usaha. Mulai dari pelatihan, bantuan modal, sampai dengan expo atau pameran.

“Kita berharap bulan November nanti akan diimplementasikan mana yang lebih dulu. Saya kira bisa dari pelatihan dan mahasiswa membuka usaha. Nantinya, kita akan dibantu permodalan, pembinaan, dan selanjutnya. Mahasiswa kita tidak hanya mencari pekerjaan, tetapi juga menciptakan lapangan pekerjaan sesuai kemampuan,” tuturnya mengakhiri.