HOME PERISTIWA KABUPATEN AGAM

  • Senin, 17 Juli 2023

Gubernur Mahyeldi Bersama Sestama BNPB Serahkan Bantuan Untuk Warga Terdampak Bencana Di Kec Tanjuang Raya Kab. Agam

Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah di lokasi bencana banjir longsor di kecamatan Tanjung Raya, kabupaten Agam. Foto Adpsb.
Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah di lokasi bencana banjir longsor di kecamatan Tanjung Raya, kabupaten Agam. Foto Adpsb.

Agam (Minangsatu) – Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah kembali meninjau daerah terdampak bencana di Sumatera Barat (Sumbar) bersama Plt. Sekretaris Utama (Sestama) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Kali ini daerah yang menjadi objek kunjungannya itu adalah Jorong Pantas, Nagari Tanjung Sani, Kecamatan Tanjuang Raya, Kabupaten Agam, Minggu (16/7/2023). Sebelumnya daerah ini, mengalami bencana alam banjir dan tanah lonsor akibat tingginya curah hujan yang turun sejak Kamis malam hingga Jumat siang (13-14/7) lalu.

“Khusus di daerah Tanjuang Raya ini, akibat hujan deras tersebut telah menyebabkan terjadinya 37 (tiga puluh tujuh) titik longsoran dengan skala besar dan kecil, diantaranya ada tinggi timbunan material longsoran yang mencapai 4 meter,” ungkap Gubernur Mahyeldi saat melakukan peninjauan. 

Berdasarkan loporan yang diterima Gubernur dari petugas lapangan, selain menghantam lahan pertanian masyarakat material longsoran juga menimbun beberapa bangunan rumah warga dan gedung sekolah, akibatnya 2 orang warga setempat meninggal dunia. “Selain berdampak fisik, bencana tanah lonsor juga menyebabkan 2 warga meninggal dunia,” kata Gubernur Mahyeldi.

Kedua korban meninggal dunia itu, diketahui bernama Radi Sutan Mudo (54 ) dan Rina (50 ) dimana keduanya merupakan pasangan suami istri (pasutri), dan meninggal akibat rumah huniannya tertimbun material longsor.

Di lokasi bencana tanah longsor tersebut, atas nama Pemprov Sumbar Gubernur Mahyeldi menyampaikan rasa duka yang mendalam kepada pihak keluarga dan masyarakat setempat atas musibah yang menimpa. "Saya atas nama pribadi dan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, menyampaikan duka mendalam, terutama kepada keluarga korban yang meninggal dunia, termasuk kepada seluruh warga yang terdampak," kata Mahyeldi.

Untuk percepatan penanganan, Gubernur Mahyeldi minta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) baik provinsi maupun kabupaten/kota untuk segera menurunkan alat berat guna membantu pembersihan material longsor. Kemudian distribusi bantuan logistik, ia juga minta dipercepat dan merata, jangan sampai ada masyarakat yang terlantar. "Pembersihan material longsor dan distribusi bantuan itu harus segera, masyarakat jangan sampai terlantar. Itu tugasnya BPBD dan Dinas Sosial,” tegas Gubernur Mahyeldi.

Selanjutnya, Gubernur minta Pemkab Agam agar melakukan pemetaan terkait daerah mana-mana saja yang termasuk kategori daerah rawan bencana (zona merah). Jika memang diperlukan segera lakukan relokasi. Menurutnya itu penting untuk meminimalisir resiko.

Sebelum mengunjungi lokasi bencana longsor tersebut, Gubernur Mahyeldi menyerahkan bantuan di Pos Komando Bencana Alam di Taman Muko Muko Kecamatan Tanjung Raya kepada para warga terdampak. Bantuan yang diserahkan itu berupa logistik tanggap darurat, yakni mie Instan cup 30 dus, air mineral gelas 30 dus, kopi 10 kg, teh 10 box dan gula 20 kg. 

Sementara itu, Sekretaris Utama (Sestama) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Rustian, dalam kesempatan tersebut menyerahkan beberapa bantuan untuk korban terdampak bencana tanah longsor di Agam kepada Sekretaris Daerah (Sekda) Kab. Agam. Adapun bantuan yang disalurkannya berupa, perahu karet 2 unit, genset 10 unit, selimut 500 lembar, matras 500 lembar dan sembako 200 paket. Selain itu, juga ada bantuan uang tunai sebesar Rp250 juta rupiah untuk dukungan operasional penanganan tanggap dararut bencana banjir dan longsor di Kab. Agam. "Semoga batuan ini dapat membantu meringankan beban saudara kita yang tertimpa musibah," ujar Rustian

Rustian juga meminta kepada seluruh masyarakat untuk tetap waspada saat musim hujan, karena musibah atau bencana alam seperti ini tidak bisa diprediksi kapan atau dimana akan terjadinya. "Kita semua harus tetap waspada dan berhati-hati terutama saat musim hujan seperti saat ini," tuturnya.

Disamping itu, Sekda Kab. Agam, Edi Busti menuturkan akibat bencana ini banyak pemukiman dan akses jalan yang terdampak, mulai dari rusak ringan hingga berat. Ia mengaku, saat ini pihaknya fokus untuk membuka kembali akses jalan yang tertimbun material lonsor, agar distribusi logistik dapat dimaksimalkan. "Kami sedang melakukan pembersihan material dibeberapa titik, untuk membuka kembali akses jalan yang tertimbun. Diperkirakan ini akan memakan waktu satu sampai dua hari ke depan," ungkapnya.

Lebih jauh ia menjelaskan, saat ini ada sebanyak 68 rumah dalam kondisi rusak ringan, sedang dan berat. Lokasiny tersebar di Jorong Alai dan Jorong Muko-muko Nagari Koto Malintang, kemudian di Jorong Sigiran, Jorong Pantas dan Jorong Sungai Tampang Nagari Tanjung Sani. Sebahagian besar dari korban tersebut, saat ini telah mengungsi ke rumah-rumah sekitar yang kondisinya masih layak huni.  

Sekda menyebut menjelang pembukaan akses jalan tuntas, pihaknya mengandalkan dua unit perahu karet untuk pendistribusian logistik bantuan kepada masyarakat setempat.

Hadir juga dalam peninjauan lokasi bencana longsor itu, Kalaksa BPBD Sumbar Rudy Rinaldy, dan beberapa Kepala OPD di lingkup Pemprov Sumbar, serta Kapolres Agam AKBP. M. Agus Hidayat, SH, SIK.


Wartawan : ADPSB
Editor : ranof

Tag :#Bencana longsor #Hujan deras #Korban bencana #Agam #Sumbar

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Bergabung ke Komunitas Whatsapp Dunsanak MinangSatu