HOME EKONOMI PROVINSI SUMATERA BARAT
- Minggu, 13 Juni 2021
Gubernur : Akuntan Penting Untuk Menjaga Kepatuhan Dalam Administrasi Dan Keuangan Pemerintah
Padang (Minangsatu) - Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi menilai tenaga akuntan sangat dibutuhkan untuk menjaga kepatuhan pemerintah dalam menjalankan program kegiatan sesuai visi dan misi daerah guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Setiap bidang pada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) itu sebenarnya butuh akuntan untuk menjaga agar perencanaan sesuai dengan pelaksanaan sehingga bisa dipertanggungjawabkan," katanya di Padang, Minggu (13/6/2021).
Saat membuka Silaturahmi Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Wilayah Sumatera Barat dan Bedah Buku "Koruptor Keren?" di Padang, Gubernur menyebut ilmu yang dimiliki oleh akuntan akan menjamin kegiatan di setiap OPD memiliki kepatuhan yang baik secara administrasi keuangan. "Sehingga ketika diperiksa semuanya bisa dipertanggungjawabkan dengan baik," ungkapnya.
![]() |
Menilik pentingnya peran akuntan, Gubernur menilai kebutuhan akuntan dalam struktur pemerintahan di Sumbar masih sangat tinggi. "Makanya dengan adanya organisasi IAI ini diharapkan bisa menggugah dan memotivasi generasi muda untuk terjun berkuliah di bidang ini. Merekalah nanti yang akan membantu memback up pemerintah agar tidak ada lagi celah munculnya koruptor," katanya.
Namun ia mengingatkan keilmuan saja tidak cukup tetapi harus diimbangi dengan integritas terhadap keilmuannya. "Dari pengalaman menjadi kepala daerah di Kota Padang, menjadi wakil rakyat hingga sekarang memikul tanggung jawab sebagai gubernur, masih ada juga yang memiliki keilmuan yang baik tetapi kurang berintegritas. Ini ke depannya harus dibenahi," katanya.
Terkait bedah buku yang digelar ia sangat mendukung karena kegiatan itu akan menambah wawasan, memunculkan diskusi, ide dan solusi untuk kebaikan bersama. "Ide dan solusi itu nanti mudah-mudahan juga akan berguna untuk menjaga pemerintahan yang baik dan bersih," ujarnya.
Sementara itu Ketua IAI Wilayah Sumbar Drs. Novizar, Mpd, Ak, CA, QIA, menyebut pertemuan ini dimaksudkan untuk memadupadankan program antar bidang IAI dan mensinergikan program dengan stakeholder. Ia menyebut akuntan yang tergabung dalam IAI Sumbar siap mendampingi program-program seluruh stakeholder termasuk pemerintah daerah. "Kami punya profesional akuntan publik dan akuntan syariah yang bisa membantu provinsi kabupaten/kota untuk membenahhi tata kelola keuangan menuju good governance dan clean governmen," katanya.
Sementara terkait buku yang dibedah ia menyebut judulnya sengaja dibuat untuk menyindir pada koruptor yang sepertinya tidak memiliki ketakutan dan penyesalan bahkan saat dijemput oleh KPK. "Ini menunjukkan ada kecenderungan kecurangan dan penyimpangan mulai menjadi hal yang biasa. Fenomena ini kita coba bahas di dalam buku selain juga berkaitan dengan pemerintahan," katanya.
Silaturahmi IAI dan bedah buku itu juga dihadiri oleh Kapolda Sumbar di wakili Dirreskrimsus Polda Sumbar Kombespol Jiko Sadono, SH, SIk, MH, Kepala BPKP wilayah Sumbar, Ichan Fuady, Kasi Ekonomi Keuangan Kajati Sumbar, Herwatan dan Kepala Jurusan Akutansi Fakultas Ekonomi Universitas Andalas Dr. Fauzan Misra, M.Sc, Sc, Ak, CA, BKP.
Editor : ranof
Tag :#Korupator#IAI#Bedah buku#OPD#Butuh Akuntan#Gubernur#Sumbar#Mahyeldi#
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
PERMINTAAN GLOBAL MEMBAIK, SUMBAR AKAN KEMBALI EKSPOR GAMBIR KE INDIA
-
GUBERNUR MAHYELDI TERUS GENJOT PERTUMBUHAN EKONOMI SUMBAR MELALUI KEUANGAN SYARIAH
-
GUBERNUR MAHYELDI SAMBUT DELEGASI MALAYSIA, BAHAS PENGUATAN EKONOMI DAN PROMOSI RENDANG MINANG
-
GUBERNUR MAHYELDI TERIMA AUDIENSI BPS SUMBAR BAHAS PERTUMBUHAN EKONOMI
-
GUBERNUR MAHYELDI : POTENSI EKONOMI DESA/NAGARI SUMBAR BELUM TERGARAP OPTIMAL UNTUK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
-
PENERAPAN AKUNTANSI MANAJEMEN PADA FURNITURE BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA
-
DIMANA MUSEUM KOTA BUKITTINGGI?
-
"ANAK DARO" DIKLAIM KOPI KERINCI JAMBI OLEH ROEMAH KOFFIE, POTENSI PENCAPLOKAN BUDAYA MINANG PICU KONTROVERSI
-
MEMBUMIKAN KOPI MINANG: DARI SEJARAH 1840 HINGGA GERAKAN MENANAM KAUM
-
FWK MEMBISIKKAN KEBANGSAAN DARI DISKUSI-DISKUSI KECIL
