HOME PENDIDIKAN KOTA BUKITINGGI
- Kamis, 10 Maret 2022
Gamawan Fauzi, Bagi Resep Cara Membangun Citra Pimpinan Kepada Publik

Bukittinggi (Minangsatu) - Mantan Mendagri Dr.H.Gamawan Fauzi SH.MM mengatakan, sukses tidaknya komunikasi pimpinan tidak sedikit yang ditentukan oleh kepiawaian para sekretaris pribadi, para penyusun konsep pidato pimpinan. Dan tidak sedikit pula pemimpin yang salah komunikasi kepada publik lantaran tidak didukung oleh administrasi dan komunikasi pimpinan yang baik. “Para pemimpin dunia yang pidatonya melegenda, banyak ditentukan oleh para penulis naskah pidato yang berada di balik kesuksesan sang pemimpin itu,” kata Gamawan ketika menjadi narasumber Bimbingan Teknis Penyiapan Materi Pimpinan oleh Biro Administrasi Pimpinan di Bukittinggi, Rabu (9/3/2022).
Menurut Gamawan yang lama juga malang melintang menyiapkan pidato pimpinan tersebut ketika menjadi Sespri Gubernur Hasan Basri Durin, untuk menjadi penulis pidato yang baik harus banyak membaca. “Bahkan bisa saya katakan harus lebih banyak membaca dibanding pimpinan, karena pidato yang akan disampaikan pimpinan akan ditujukan kepada berbagai pihak termasuk para intelektual, maka membaca banyak referensi adalah kuncinya,” ujarnya.
Ketika dalam panel diskusi yang dimoderatori oleh Asisten III Sekdaprov, Andri Yulika, Gamawan Fauzi juga menyampaikan bahwa pada dasarnya pidato yang disiapkan untuk pemimpin tergantung juga pada karakter pemimpin. Ada yang ketika disiapkan naskah pidato tapi cukup dibaca sebentar lalu tampil tanpa naskah dan ada juga yang memang mengandalkan naskah yang dibuat.
“Namun dibaca atau tidak dibaca, bisanya pidato itu akan dishare ke wartawan juga. Bayangkan kalau naskah pidato yang dishare itu amburadul, tentu amburadul juga komunikasi pimpinan kepada publik melalui pers,” ujar mantan jurubicara Pemprov Sumbar itu.
Gamawan lalu menceritakan bahwa antara pimpinan dan pembuat naskah pidatonya harus terjalin komunikasi yang intens juga. Penulis naskah pidato pimpinan harus bisa menyelami jalan pikiran pimpinan, dapat menerjemahkan setiap visi pimpinan, memahami cara berpikirnya untuk disesuaikan dengan naskah pidatonya,” kata Gamawan Fauzi.
Gubernur Sumbar Mahyeldi, ketika membuka Bimbingan Teknis Penyiapan Materi Pimpinan oleh Biro Administrasi Pimpinan, menyebutkan pengelola materi pimpinan dalam membantu menyiapkan sambutan atau pidato,
Gubernur juga katakan untuk itu, para staf yang bekerja di Administrasi dan Komunikasi Pimpinan penting artinya menambah wawasan, membaca buku, menghimpun data dari berbagai OPD teknis, membuat database untuk bahan-bahan pidato. "Belum tentu semua pemimpin memiliki pengetahuan-pengetahuan teknis dan sektoral seperti betapa teknis dan sektoralnya organisasi pemerintah daerah. Dan ada beberapa kali pernah terjadi salah data dan salah referensi dari naskah pidato yang disiapkan untuknya, jika ini sering terjadi tentu akan menjadi opini pimpinan yang tidak baik dihadapan publik, katanya.
Narasumber lain dalam panel itu, wartawan senior Eko Yanche Edrie, menyebutkan bahwa pada hakikatnya jika ingin pidato pimpinan (Kepala Daerah) dikutip oleh pers, maka pidato itu haruslah sebuah pidato yang bernilai berita. “Kalau hanya isi pidato tentang apa-apa yang akan dan akan dilakukan tanpa menyebut apa yang sudah dikerjakan, tentu tidak akan menarik bagi wartawan untuk mengutipnya jadi berita,” ujarnya.
Eko mengatakakan pidato yang baik dari Kepala Daerah adalah pidato yang setelah jadi berita diberi komentar oleh berbagai pihak kemudian menjadi bahan perbincangan khalayak. Ia juga memberi contoh-contoh pidato pemimpin yang fenomenal di dunia. Pidato Churchil tahun 1940 ketika dilantik jadi PM Inggris berjudul ‘We shall fight on beaches’, kata Eko, akhirnya terujud menjadi pertempuran. Ia kemudian memberi contoh lain pada pidato Bung Karno ‘Djas Merah’ dan Nawaksara serta Pelengkap Nawaksara yang terkenal itu. Begitu juga pidato John F.Kennedy ketika dilantik jadi Presiden AS 1960 ‘Jangan tanya apa yang diberikan negara kepadamu, tapi tanyalah apa yang bisa engkau berikan kepada negara’. Tokoh antirasialisme Martin Luther King Jr berpidato tahun 1963 di Lincoln Memorial dengan judul ‘I Have a Dream’ yang sangat terkenal itu menjadi perbincangan panjang setiap kali publik membahas soal persamaan hak.
“Maka, belajarlah pada para pemimpin yang memiliki naskah pidato sehebat para pemimpin dunia itu. Untuk apa berpidato sepanjang tali beruk tetapi tidak ada satupun isinya yang layak dikutip pers untuk disampaikan kepada publik,” kata Wakil Ketua PWI Sumatera Barat itu.
Editor : ranof
Tag :#Menulis pidato pimpinan #Membangun citra #Pidato bernilai berita #Gamawan fauzi #Mahyeldi #Bukittinggi #Sumbar
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
SDIT MASYITHAH BUKITTTINGGI GELAR WISUDA KHATAM DAN TAHFIZ KE-XXX, WAWAKO IBNU ASIS AJAK ORANG TUA JADI TAULADAN BAGI ANAK-ANAKNYA
-
SMPN 5 BUKITTINGGI KELUHKAN AIR BERSIH, ANDI PUTRA AJAK DISDIK CARI SOLUSI
-
GUBERNUR MAHYELDI BUKA PELATIHAN MENGAJAR BERBASIS GROWTH MINDSET BAGI PARA GURU SMA 1 BUKITTINGGI
-
GUBERNUR MAHYELDI INGATKAN : PERKUAT PENGAWASAN PERILAKU MENYIMPANG DI SEKOLAH BERASRAMA DAN PONPES
-
TINGKATKAN MINAT BELAJAR BAHASA JEPANG, MGMP BAHASA JEPANG CABDIN I GELAR 'NIHON GO CAMP 2024'
-
DINAKHODAI ARISAL AZIZ, OPTIMISTIS MATAHARI KEMBALI BERSINAR TERANG DI SUMBAR
-
TRANSFORMASI PSIKOLOGI ANAK MELALUI PENDIDIKAN INKLUSIF DAN HUMANISTIK
-
PSIKOLOGI HUMANISTIK PADA TOKOH YASUAKI YAMAMOTO DALAM NOVEL “TOTTO-CHAN GADIS KECIL DI PINGGIR JENDELA” KARYA TETSUKO KUROYANAGI
-
MANARI DI LADANG URANG: ANTARA KEBEBASAN DAN KESADARAN SOSIAL DALAM BINGKAI KEARIFAN MINANGKABAU
-
BARA KATAJAM LADIANG,LABIAH TAJAM MULUIK MANUSIA: SEBUAH PRIBAHASA MINANGKABAU