- Kamis, 21 November 2024
Gala Mudo, Adat Yang Diadatkan Di Minangkabau
Gala Mudo, Adat yang diadatkan di Minangkabau
Oleh: Andika Putra Wardana
Di Minangkabau, memiliki budaya pernikahan yang unik, Tradisi di Minangkabau umumnya melakukan pernikahan yang meriah, disaat sedang melakukan upacara pernikahan, mempelai pria akan mendapatkan gala atau gelar adat yang disebut sebagai "gala mudo". Pemberian gala di Minangkabau adalah simbol yang melambangkan seorang lelaki yang baru menikah, mendapatkan tanggung jawab besar sebagai suami yang harus menjaga dan melindungi keluarga nya.
Prosesi pemberian gelar ini biasanya disebut dengan batagak gala atau melewakan gala yang diberikan oleh mamak(paman) dari mempelai pria atau mempelai wanita sebagai tanda kehormatan dan kewibawaan bagi sang mempelai pria.
Prosesi pemberian gala ini juga bagian dari adat yang diadatkan, "Di Minangkabau itu ada yang namanya adat yang diadatkan, sesuai dengan pepatah (adat nan indak lakang dek paneh nan indak lapuak dek hujan) ”. Ujar Datuak Bandaro Sati, niniakmamak dikabupaten tanah datar. Hal ini mempertegas bahwa Gala mudo memiliki makna yang mendalam sebagai simbol kedewasaan dan kemandirian yang takkan hilang, takkan tergerus oleh pergantian zaman, yang terjaga dan telestarikan mencerminkan asal-usul, suku, dan posisi seseorang pemuda yang baru saja melakukan pernikahan diMinangkabau.
"Ketek banamo gadang bagala" pepatah Minang yang sering didengarkan oleh masyarakat Minangkabau yang mempunyai arti kalau di Minangkabau, seorang laki-laki disaat dia kecil mempunyai nama, dan disaat besar mempunyai gelar.
Dalam masyarakat Minangkabau, tradisi pemberian gelar kepada laki-laki yang telah menikah biasanya dilakukan melalui sebuah upacara adat bernama "acara panguluan." Upacara ini dihadiri oleh keluarga besar kedua mempelai, tokoh adat, serta masyarakat setempat. Dalam prosesi ini, seorang lelaki yang telah menikah menerima gelar yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan bersama keluarga besar.
Acara panguluan memiliki makna mendalam sebagai penghormatan kepada laki-laki yang dianggap siap menjalankan tanggung jawab sebagai suami sekaligus kepala keluarga. Gelar yang diberikan mencerminkan nilai-nilai luhur dan struktur sosial Minangkabau. Secara umum, ada tiga jenis gelar yang biasa diberikan, yaitu
1. Gala Mudo
Gala Mudo adalah gelar adat yang diberikan kepada pria Minangkabau yang telah memasuki masa dewasa, biasanya pada saat menikah. Gelar ini diberikan melalui prosesi adat bernama Malewakan Gala Marapulai, yaitu upacara yang melibatkan keluarga besar, tokoh adat, dan masyarakat sekitar. Gala ini diberikan oleh mamak, yakni paman dari pihak mempelai pria atau mempelai wanita, yang mempunyai wewenang secara adat untuk menganugerahkan gelar tersebut. Gelar ini merupakan simbol pengakuan atas kedewasaan seorang pria dan kemampuannya memikul tanggung jawab sebagai suami dan kepala keluarga.
Secara budaya, Gala Mudo memiliki makna yang mendalam karena menegaskan posisi sosial seorang pria dalam adat Minangkabau. Gelar ini tidak hanya mencerminkan penghormatan dari keluarga dan masyarakat, tetapi juga membawa tanggung jawab untuk menjalankan peran dalam menjaga keharmonisan keluarga serta menjalankan nilai-nilai adat. Dengan menyandang Gala Mudo, seorang pria dianggap telah memulai babak baru dalam kehidupannya, siap untuk berkontribusi bagi keluarganya dan lingkungannya, salah satu contoh dari gala Mudo yaitu Sutan
2. Gala sako
Gelar Sako merupakan gelar adat yang diwariskan secara turun temurun dalam sistem kekerabatan Minangkabau. Gelar ini mempunyai status tinggi karena merupakan gelar warisan suku, seperti gelar datuk, pangulu, atau gelar bangsawan lainnya. Penganugerahan Gala Sako memerlukan proses musyawarah antara keluarga besar dengan tokoh adat, sehingga penerima gelar tersebut dianggap layak menjalankan tugas sebagai pemimpin dalam suku. Gelar ini tidak hanya diberikan sebag…
Tag :#Gala Mudo #Minangkabau
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
DAMPAK UJARAN KEBENCIAN DI MEDIA SOSIAL DAN SOLUSINYA
-
“BINGUNG”
-
MARAKNYA PERILAKU KENAKALAN REMAJA YANG BERUJUNG DENGAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA
-
SUMANDO NINIAK MAMAK
-
SUMANDO KUTU DAPUA
-
DAMPAK UJARAN KEBENCIAN DI MEDIA SOSIAL DAN SOLUSINYA
-
SARILAMAK, NAGARI ADAT LENGGANG 1000 TALAM
-
SARILAMAK, NAGARI ADAT LENGGANG 1000 TALAM
-
“BINGUNG”
-
NAGARI PASA DAN ICON MASJID RAYA PARIAMAN