HOME PERISTIWA KABUPATEN SOLOK

  • Selasa, 26 Maret 2019

Fenomena Langka Danau Diateh, Air Berubah Warna Dan Bau Amis

Fenomena air Danau Ateh berubah warna dan aroma, diambil Senin (25/3)
Fenomena air Danau Ateh berubah warna dan aroma, diambil Senin (25/3)

Alahan Panjang (Minangsatu) - Sebuah fenomena langka terjadi di Danau Diateh, Alahan Panjang, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok. Air danau yang biasanya berwarna bening sekarang mengalami perubahan menjadi keruh kemerah-merahan dan berbau sangat amis. Keadaan ini sudah berlangsung sejak dua bulan terakhir. Hingga berita ini dirilis belum diketahui penyebab pasti perubahan warna tersebut.

Keadaan ini sangat berdampak bagi ekosistem di Danau Diateh yang menjadi sumber mata pencaharian masyarakat sekitar. Banyak nelayan yang mengurungkan niat mencari ikan, khawatir ikan-ikan di danau tercemar. Warga yang mencuci pakaian memanfaatkan air danau pun mengeluhkan tentang kualitas air danau. Tak sedikit pakaian-pakaian mereka yang rusak dan berubah warna. Tak hanya itu saja, yang paling vital adalah air Danau Diateh yang merupakan sumber Air PDAM bagi sebagian besar masyarakat Nagari Alahan Panjang, tentu dengan terjadinya perubahan warna dan bau air danau yang sangat drastis ini mengakibatkan air danau tak lagi layak dikonsumsi.

Konsumen  PDAM unit Alahan Panjang berjumlah kurang lebih 500 pelanggan. Artinya, sekitar 1000an warga Alahan Panjang memanfaatkan air PDAM. Menurut pengakuan Zul. T, Kepala Unit PDAM Alahan Panjang kondisi air Danau Diateh berada pada level terburuk sejak 30 tahun terakhir.

“Kami mohon maaf kepada pelanggan, sejak beberapa hari terakhir kami terpaksa menghentikan pasokan air kepada masyarakat Alahan Panjang. Sudah kami coba untuk menyuling beberapa kali, hasilnya tetap saja air tak layak konsumsi. Sangat keruh dan baunya sangat amis. Ini adalah yang terburuk sejak tiga puluh tahun terakhir”, jelasnya.

Ditambahkan oleh Zul, perubahan warna dan bau yang paling signifikan terlihat sejak terjadinya Gempa di Solok Selatan 28 Feruari yang lalu. “Adanya guncangan gempa solok selatan memperparah kondisi air Danau Diateh. Namun kita hanya sebatas menduga, dan tak tahu pasti apa yang terjadi di dasar Danau Diateh dengan terjadinya gempa Solok Selatan lalu," tegas Zul.

Ketua Lembaga Pengembangan Masyarakat Nagari (LPMN) Alahan Panjang, Edwar Jamil mengungkapkan bahwa ia bersama rekan-rekannya sudah melaporkan tentang tercemarnya air Danau Diateh ini ke banyak pihak.

“Semenjak terjadinya perubahan warna dan bau air Danau Diateh, kami sudah langsung memberitahukan kepada lembaga-lembaga terkait diantaranya Balai Air Wilayah Sumatera dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Solok. Teman-teman juga banyak yang sudah publish di media sosial. Semoga segera ada tanggapan dan solusi, karena ini menyangkut hajat hidup orang banyak dan kelangsungan ekosistem di Danau Diateh yang tentunya berpengaruh pada perekonomian masyarakat sekitar," katanya   

Camat Alahan Panjang Zaitul Ikhlas mengatakan bahwa fenomena ini sudah dilaporkan kepada Pemerintahan Kabupaten Solok dan hingga saat ini masih menunggu instruksi lebih lanjut dari Bapak Bupati. “Kita sudah koordinasi dengan Bapak Bupati dan beliau sudah menanggapinya dan sedang berkoordinasi dengan dinas-dinas terkait," jelas Zaitul

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Solok, Abdul Manan yang dihubungi via telepon mengatakan sudah menginstruksikan bawahannya untuk mengadakan pengecekan langsung ke lokasi Danau Diateh.

“Saya sudah terima kabar mengenai kondisi Danau Diateh, dan saya langsung instruksikan kepada beberapa staf untuk besok (Selasa. 26 Maret) segera turun mencek kondisi air Danau Diateh. Kejadian ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut.  “Saya minta kepada mereka untuk bisa bekerja cepat dan segera menyimpulkan hasil pengecekan mereka," tegas Abdul Manan. 


Wartawan : Rivo Septian
Editor : T E

Tag :#air danau

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com