HOME PERISTIWA KABUPATEN LIMAPULUH KOTA
- Selasa, 14 Maret 2017
DPD-RI Hadir Pada Saat Yang Tepat

LIMAPULUH KOTA (Minangsatu) -Tiga alat berat masih bekerja ekstra di titik berbeda di ruas jalan nasional antara Payakumbuh dan Pangkalan. Iklim mulai panas, menyisakan warna kemerahan bekas longsoran tanah pada aspal hitam. Di nagari Koto Alam, kecamatan Pangkalan, kabupaten Limapuluh Kota, satu unit rumah permanen di sisi tebing pinggir jalan tampak masih dibiarkan berselimut lumpur bekas longsoran.
Sementara di titik rawan lainnya, sisa-sisa bencana alam yang terjadi pada tanggal 3 Maret 2017 lalu, menghadirkan keprihatinan bagi pengguna jalan raya yang hendak bepergian ke Pekanbaru atau sebaliknya. Diantara kendaraan yang lalu lalang, dengan kecepatan rendah, terdapat rombongan anggota DPD-RI asal pemilihan Sumatera Barat H. Nofi Candra SE dan Hj. Emma Yohanna.
Dua senator RI yang selalu peduli terhadap persoalan daerah dan masyarakat Sumatera Barat itu, Selasa 914/3), datang dalam suasana reses pada masa sidang I tahun 2017 dengan mengungkapkan empati terhadap musibah bencana alam di Kabuapten Limapuluh Kota. Dengan mengusung semangat prayfor50kota, Nofi dan Emma Yohanna berusaha memotivasi warga terdampak bencana di Pangkalan dengan ucapan Kami bangkit!
" Pak Nofi dan buk Emma datang pada saat yang tepat. Terimakasih untuk kepedulian kepada kami. Mudah-mudahan kunjungan hari ini meringankan beban warga," ucap Hasan Basri, kepala UPTD dinas Pendidikan Kecamatan Pangkalan.
Dua senator yang duduk di Komisi II dan Komisi IV itu, Nofi Candra dan Emma Yohanna, tiba di kantor UPTD Pangkalan dan Kantor Camat Pangkalan tatkala matahari mulai rebah ke ufuk Timur. Namun cahayanya masih berusaha menguap panas untuk mengeringkan bekas banjir dan longsoran yang masih berbekas.
Puluhan para petugas yang berasal dari kalangan pegawai kecamatan, UPTD dna relawan sibuk melakukan aktivitas pendataan yang penyaluran bantuan yang terus mengalir. Camat Pangkalan bahkan nyaris menghabiskan waktu menerima kunjunggan berbagai organisasi dan instansi pemerintah yang datang menyatakan empati terhadap musibah banjir dan longsor. “ Banjir juga terjadi tahun 2016 lalu. Tetapi intensitas dan dampaknya tidak sebesar tanggal 3 Maret 2017 lalu,” ujar salah seorang pegawai UPTD setempat.
Bencana Alam kabupaten 50 Kota, selain menelan korban delapan orang, juga mengusik kenyamanan masyarakat. Bahkan sejumlah fasilitas umum seperti rumah sekolah, mushalla dan mesjid, serta perkantoran ikut mengalami kerusakan. “ Prasarana sekolah yang rusak kebanyakan adalah mobiler untuk penunjang proses belajar mengajar, “ kata Hansan Basri.
Atas penjelasan itu, Kepala UPTD Pangkalan mengaku takjub memerima bantuan yang dihantarkan oleh Nofi Candra dan Emma Yohanna berupa pakaian sekolah, tas belajar, selimut serta kebutuhan harian dengan nilai sebesar Rp 133 juta. " Sebanyak 20 juta diamtara bantuam yang diserahkan berupa uang tunai. Bantun ini kota himpun dari dana bantuan bencana alam DPD-RI dan sumbangan dari para anggota DPD serta dermawan lainnya," kata Emma.
Bagi pelajar di luak Limopuluah Kota, bantuan berupa pakaian sekolah menjadi sesuatu yang sangat berarti. Paling tidak dirasakan Wardi (45) salah seorang terdampam banjir yang mengaku kesulitan membelikan pakaoan sekolab untuk dua orang anaknya yang belajar di SD Pangkalan. " Pakaian sekolah anak-anak ikut terendam banjir. Buku-buku, tas dan sepatu. Ada yang masih tertinggal, tetapi sudah tidak bisa dipakai," ujarnya disela kunjungan tokoh Nasional itu
[ Verizal Sarosa)
Editor :
Tag :#dpd #pedulibencana
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
SANTRI PONPES DI SARIAK LAWEH LEWAT PEMATANG SAWAH AKIBAT JALAN DITUTUP WARGA
-
UPACARA PERINGATAN 76 TAHUN PERISTIWA SITUJUAH, GUBERNUR MAHYELDI : PERSATUAN HARUS TERCERMIN DALAM PIKIRAN, UCAPAN, DAN TINDAKAN
-
DIATAS TANAH 20 HEKTAR, MUSEUM PDRI DIRESMIKAN MENBUD DIDAMPINGI GUBERNUR SUMBAR, DIHARAPKAN JADI PUSAT EDUKASI DAN EKONOMI
-
GUBERNUR MAHYELDI PANTAU POSKO TERPADU LEBARAN DI LIMA PULUH KOTA, ALAT BERAT STANDBY DI BEBERAPA TITIK
-
KETUA DPRD SUPARDI KATAKAN PERISTIWA SITUJUH BUKTI JIWA PATRIOT MASYARAKAT SUMBAR
-
SAWAHLUNTO KOTA LAYAK ANAK DAN PENDAPATAN DAERAH
-
MEROSOTNYA KEPERCAYAAN PUBLIK TERHADAP POLRI: ANTARA "KEBAPERAN" DAN REFORMASI YANG DIPERLUKAN
-
TRADISI MAANTA PABUKOAN KE RUMAH MINTUO DI PESISIR SELATAN: WARISAN BUDAYA RAMADAN MINANGKABAU
-
TRADISI PACU KUDO: AJANG SILATURAHMI DAN TRADISI BERKUDA DI PAYAKUMBUH
-
MERAJUT KEBERSAMAAN DALAM KERAGAMAN: REFLEKSI DARI TADARUS PUISI & PAMERAN PUISI EKSPERIMENTAL