HOME PERISTIWA KABUPATEN LIMAPULUH KOTA
- Jumat, 20 Desember 2024
Diatas Tanah 20 Hektar, Museum PDRI Diresmikan Menbud Didampingi Gubernur Sumbar, Diharapkan Jadi Pusat Edukasi Dan Ekonomi
Diatas tanah 20 hektar, Museum PDRI Diresmikan Menbud didampingi Gubernur Sumbar, Diharapkan jadi Pusat Edukasi dan Ekonomi
Lima Puluh Kota (Minangsatu) - Menteri Kebudayaan (Menbud) RI, Fadli Zon, didampingi Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah, meresmikan Museum Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Koto Tinggi, Kecamatan Gunuang Omeh, Kabupaten Limapuluh Kota, Kamis (19/12/2024), bertepatan dengan peringatan Hari Bela Negara (HBN) ke-76.
Dalam sambutannya, Fadli Zon menekankan bahwa keberadaan Museum PDRI menjadi pelengkap babak penting dalam sejarah perjuangan bangsa, khususnya dalam mempertahankan kemerdekaan. Museum tersebut menjadi pengingat akan perjuangan panjang bangsa, yang semangatnya diabadikan dalam bentuk Hari Bela Negara.
Museum PDRI dibangun di atas lahan seluas 20 hektare yang dihibahkan oleh masyarakat Koto Tinggi. Fadli Zon pun menyampaikan apresiasi tinggi atas kontribusi masyarakat tersebut. “Lahan yang luas ini memberikan potensi besar untuk pengembangan kawasan, termasuk membangun fasilitas lain seperti sekolah Taruna Nusantara,” tambahnya.
Fadli Zon juga berharap, agar kawasan tersebut dapat menjadi pusat ekosistem yang mendukung berbagai aktivitas, mulai dari edukasi hingga ekonomi. Dengan adanya museum, pasar, masjid, hingga pusat kebudayaan, kawasan tersebut diproyeksikan menjadi destinasi wisata sejarah baru yang dapat menarik pengunjung dari dalam dan luar negeri.
“Jika ekosistem ini terbentuk, saya yakin UMKM akan berkembang pesat, menjadikan tempat ini pusat ekonomi baru yang menghubungkan sejarah dan modernitas,” ujar Fadli Zon.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Mahyeldi menegaskan pentingnya konektivitas antarwilayah. Ia menyebut bahwa akses jalan antara Kabupaten Lima Puluh Kota dan Pasaman sudah mulai dibangun, dan akan menghubungkan Museum PDRI dengan Museum Tuanku Imam Bonjol di Pasaman.
“Kita berharap langkah ini menjadi awal dari pengembangan kawasan wisata sejarah terpadu. Dengan begitu, nilai sejarahnya tidak hanya terjaga, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang positif bagi masyarakat sekitar,” ujar Mahyeldi.
Lebih jauh, Mahyeldi mengungkapkan bahwa Museum PDRI bukan sekadar tempat penyimpanan artefak dan dokumen sejarah. Namun merupakan monumen hidup yang mengisahkan perjuangan luar biasa bangsa saat mempertahankan kemerdekaan. "Pemerintahan Darurat Republik Indonesia adalah simbol perlawanan dan keteguhan para pemimpin kita di masa sulit,” kata Mahyeldi lagi.
Di akhir sambutannya, Mahyeldi juga memberikan penghormatan kepada masyarakat Koto Tinggi atas dedikasi dalam mewujudkan museum PDRI. Ia juga berharap museum ini menjadi salah satu gerbang menuju Indonesia yang lebih maju, berakar pada sejarah, dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Selain Museum PDRI, Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, didampingi Gubernur Mahyeldi juga meresmikan Museum Tan Malaka di Nagari Pandam Gadang, yang diharapkan dapat menjadi pelengkap dalam narasi sejarah perjuangan bangsa.
Editor : ranof
Tag :#Museum pdri diresmikan #Hari bela negara #Menbud #Gubernur #Sumbar
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
UPACARA PERINGATAN 76 TAHUN PERISTIWA SITUJUAH, GUBERNUR MAHYELDI : PERSATUAN HARUS TERCERMIN DALAM PIKIRAN, UCAPAN, DAN TINDAKAN
-
GUBERNUR MAHYELDI PANTAU POSKO TERPADU LEBARAN DI LIMA PULUH KOTA, ALAT BERAT STANDBY DI BEBERAPA TITIK
-
KETUA DPRD SUPARDI KATAKAN PERISTIWA SITUJUH BUKTI JIWA PATRIOT MASYARAKAT SUMBAR
-
GUBERNUR MAHYELDI ANTAR BANTUAN UNTUK WARGA TERDAMPAK BANJIR DAN LONGSOR DI LIMAPULUH KOTA
-
TINJAU KERUSAKAN JALAN SUMBAR-RIAU PASCALONGSOR, GUBERNUR MAHYELDI : BUTUH PERBAIKAN SECEPAT MUNGKIN
-
BANGUN DUNIA ANAK YANG PENUH WARNA TANPA LAYAR
-
MUSYAWARAH DI KUBONG TIGO BALEH MELAHIRKAN KESEPAKATAN ADAT BAGI ALAM MINANGKABAU
-
PEMECATAN SHIN TAE-YONG, LANGKAH TEPAT ATAU SALAH PILIH?
-
DHARMASRAYA
-
MENGAPA HPN 9 FEBRUARI