HOME KESEHATAN KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI
- Senin, 24 Juni 2019
Dinkes Mentawai Gelar Sosialisasi Penyakit Cacar Monyet

Tuapeijat (Minangsatu) – Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Mentawai Lahmudin Siregar menggelar sosialisasi salah satu penyakit Cacar Monyet kepada seluruh aparatur Dinas Kesehatan Mentawai, Senin (24/6) di halaman Dinas Kesehatan Mentawai.
Kepada wartawan Lahmudin mengatakan bahwa penyakit cacar monyet tersebut merupakan penyakit yang barbahaya dan bisa menular, kendati demikian penyakit tersebut dilaporakan belum masuk ke Indonesia.
“Meskipun di Mentawai itu belum masuk penyakit cacar monyet atau secara Nasional belum masuk, tetapi kita tentu tetap waspada, untuk itu kita mensosialisasikan hal ini kepada petugas kesehatan, setidak-tidaknya bisa menambah wawasan petugas kesehatan,” tuturnya.
Menurutnya penyakit yang bersal dari Monyet dan ditularkan salah satunya oleh binatang pengerat tersebut suatu waktu bisa saja masuk ke Indonesia dan tidak terkecuali Kepulauan Mentawai, terlebih Mentawai sering dikunjungi oleh Wisatawan Mancanegara.
“Kita tidak bisa pungkiri penyakit cacar monyet bisa saja masuk ke Indonesia dan mungkin saja bisa menybar sampai ke Kepulauan Mentawai, kalau orang turis, hari ini dia di negaranya besok bisa saja ada di Indonesia dan besok lagi bisa saja ada di Mentawai, kan tidak tahu kita, yang penting kita tetap waspada,” paparnya.
Diketahui Penyakit Cacar Monyet atau yang disebut dengan monkeypox pertama kali muncul di Tahun 1958 di Denmark, ketika ada dua kasus seprti cacar muncul pada koloni kera yang dipelihara untuk penelitian, sehingga cacar dinamakan ‘Monkeypox.’.
Monkeypox merupakan penyakit zoonosis, yaitu penyakit yang ditularkan oleh virus ke manusia dari hewan seperti monyet dan hewan pengerat (rodent) melalui kontak langsung dengan darah, cairan tubuh atau lesi kulit hewan yang terinfeksi dan mengkonsumsi daging hewan liar yang terkontaminasi.
Adapun gejala dan tanda-tanda yang timbul akibat terserang virus cacar monyet tersebut antara lain masa inkubasi, biasanya 6-16 hari, tetapi dapat berkisar 5-21 hari. Kemudia masa Prodromal 1-3 hari yaitu Demam, Sakit kepala hebat, Limfadenopati (Perkembangan kelenjer getah bening), nyeri punggung dan nyeri otot dan lemas.
Selanjutnya fase paling infeksius yaitu fase erupsi, dimana ruam atau lesi pada kulit biasanya dimulai dari wajah kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya secara bertahap, mulai dari bintik merah seperti cacar, lepuh berisi cairan bening, lepuh berisi nanah, kemudian mengeras atau keropeng lalu rontok, biasanya diperlukan waktu hingga 3 minggu sampai periode lesi tersebut menghilang dan rontok.
Selanjutnya dalam sosialisasi tersebut pihaknya mennyampaikan cara mencegah dan cara merawat penderita monkeypox sampai upaya yang bisa dilakukan oleh petugas medis dalam menangani pasien yang diserang virus menular tersebut.
Editor : T E
Tag :Pemkab Mentawai #Dinkes #cacar monyet
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
-
Target 7882 Vaksin, Pemkab Kepulauan Mentawai Canangkan Imunisasi Polio
-
Menyambut HUT Basarnas Ke-51, DWP Kantor SAR Mentawai Selenggarakan Seminar
-
Perjalanan Menuju Pulau Mentawai Tidak Perlu PCR Lagi
-
SMPN 2 Sipora Divaksin,Polres Mentawai Apresiasi
-
Posisi Kabupaten Kepulauan Mentawai Turun Ke Level 3
-
PERBEDAAN PERAN DAN FUNGSI PEREMPUAN DI MINANGKABAU DAN MENTAWAI SUMATRA BARAT
-
Musik Minang Populer Yang Viral Di Media Sosial
-
REFLEKSI MATRILINEAL DALAM CERPEN DI JEMPUT MAMAK
-
Mitos Hari Api Di Tandikek
-
MERANTAU DALAM KARYA HAMKA