HOME SOSIAL BUDAYA KABUPATEN SOLOK

  • Selasa, 7 November 2017

Digagas “Tim 10”, Pemuda Bukit Kili Akhirnya Punya Ambulance Gratis

Nofi Candra serahkan Bantuan
Nofi Candra serahkan Bantuan

AROSUKA (Minangsatu ) - Warga Bukit Kili nagari Kotobaru, Kabupaten Solok, hari ini  boleh berbangga. Sebuah jorong selain  memiliki potensi pemandian air hangat, juga mempunyai sejumlah pemuda  yang sangat peduli.

Kepedulian pemuda Bukit Kili itu, diakui anggota DPD RI  H. Nofi Candra sebagai potensi besar dalam membangun nagari dan daerah Kabupaten Solok. Bahkan dalam memanfaatkan masa reses tahun 2017, Nofi Candra sengaja berkunjung ke Sekretariat Pemuda setempat, Sabtu (4/11).  

Nofi Candra pantas takjub. Kepedulian pemuda Bukitkili  telah membangkitkan optimisme dan kebanggaan sekaligus. Aktivitas sosial yang dilakukan pemuda setempat, diakui berdampak terhadap kemaslahatan bagi masyarakat luas." Masyarakat pasti bangga dan kita semua pantas mengapresiasi kegiatan pemuda Bukitkili Kotobaru ini," papar Nofi Candra.

Munculnya kegiatan pemuda Bukit Kili, menurut ketua pemuda setempat, Rizki Islami, bukan tanpa sebab. Paling tidak inspirasi mereka timbul ketika menyadari kebutuhan terhadap pelayanan Ambulance. Ketika beberapa orang warga setempat meninggal dunia, atau ada yang sakit dan harus dilarikan ke rumah sakit, pihak keluarga kerap kesulitan mendapatkan transportasi. Apalagi kalau yang mendapat musibah berasal keluarga kurang mampu, sulit bagi mereka menyewa Ambulance.

Gagasan menyediakan ambulan,  juga didorong oleh keinginan pemuda membantu orang sakit yang mandi di Aie Angek untuk keperluan berobat . " Dari beberapa kejadian di Aie Angek, kami lalu mencoba mengusahakan sebuah ambulance," beber Rizki.

Digagas oleh  10 orang pemuda yang kemudian mereka pakem namanya menjadi Tim 10, mulai melakukan gerakan mencari dana pembelian sebuah Ambulance.  Tim 10 ini sepakat beriur  masing-masing Rp 100.000 sebulan selama satu tahun. Kemudian mereka wajib mencari sebanyak 5 orang dari lingkungan keluarga untuk ikut menjadi donatur tetap dengan memyumbang Rp 100.000/bulan. " Begitu seterusnya cara  kami memgpulkan modal, meminta dukungan dana ke masyarakat," jelasnya.

Alhasil, rencana mulia selalu mendapatkan kemudahan. Begitu terkumpul anggota 50 orang, pemuda Bukitkili akhirnya memberanikan meminjam dana dari  Kas Masjid Raya setempat untuk membeli mobil Ambulance seharga Rp 172 juta lengkap dengan peralatannya. " Uang masjid kami pinjam dengan angsuran sebanyak Rp 10 juta sebulan. Kami telah mengangsurnya selama dua kali," papar Rizki.

Dalam operasionalnya, Ambulance gratis pemuda Bukitkili memang dipinjamkan secara cuma cuma. Pengelola melarang meminta uang sewa mobil, bahkan untuk BBM atau biaya sopir sekalipun. Kalau gratis, ya dipinjamkan secara cuma cuma dan perai.

Tetapi bila ada yang berniat membantu setelah menggunakan jasa mobil, uang yang diserahkan kami tawarkan sebagai infak. Dengan begitu, pemakai ambulance sekaligus terdaftar sebagai memberi wakaf untuk penambah angsuran pinjaman ke masjid. " Kalau ada yang memberi, bukan untuk sewa mobil. Tetapi langsung menjadi infak, sehingga pahalanya tetap mengalir kepada yang menggunakan jasa ambulance," jelas Ketua pemuda Bukitkili itu

Rizki yang karib disapa pak KUA ini, sekaligus memperkenalkan posisi anggota Tim 10 dalam struktur organisasi Pemuda Bukit Kili. Dengan postur organisasi yang kecil, pemuda Aie Angek Bukitkili yang dibina langsung anggora DPRD Kabupaten Solok, Nosa Eka Nanda, juga memiliki kegiatan budidaya Ikan Larangan di aliran sungai setempat. " Kami baru saja  menggelar lomba Mancing Mania Ikan larangan. Hasilnya lumayan untuk membantu pembamgunan Mushalla Taqwa," papar Rizki.

Cenderamata

Sebagai bentuk apresiasi, anggota DPD/MPR RI yang merupakan tokoh Kabupaten Solok itu selain menyerahkan bantuan dana penambah angsuran Ambulance, sekaligus memberi motivasi agar Pemuda Bukit Kili ikut mengembangkan usaha Ekonomi Kerakyatan. Nofi Candra bahkan mendorong mendirikan koperasi sebagai wadah untuk pemberdayaan ekonomi pemuda.

Banyak hal yang sesungguhnya bisa dilakukan pemuda. Setidaknya dengan adanya lokasi pemandian Aie Angek Bukit Kili yang cukup terkenal di Sumbar, sudah menjadi modal bagi pemuda untuk menggerakkan ekonomi kreatif.

Menurit Nofi, pemuda bisa membuat cenderamata bagi pengunjung pemandian Aie Angek. Dibikin kaos sablon bertuliskan Aie Angek Bukit Kili atau pernak pernik lainnya yang menarik. Sebagai tempat penjualan, Pemuda memiliki Sekretariat yang sekaligus bisa difungsikan sebagai galeri cenderamata." Gagasan seperti ini bisa kita diskusikan lebih panjang. Atau kita agendakan pelatihan manajemen koperasi dengan melibatkan instansi terkait. Saya bersedia hadir lagi disini menjadi narasumber," sebut Nofi Candra.

Seyogyanya,  disinilah esensi program Empat Pilar Pembangunan yang digerakkan pemerintah Kabupaten Solok. Ketika peningkatan ekonomi masyarakat telah menjadi sebuah obsesi, maka potensi potensi yang dimiliki pemuda seperti di Bukit Kili Kotobaru ini mestinya dijeput dan dikelola oleh instansi terkait.

[ Verizal Sarosa ]

 

 

 

 


Wartawan : Verizal Sarosa
Editor :

Tag :#ambulance gratis #Pemuda Bukitkili #Nofi Candra

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com