HOME BIROKRASI PROVINSI SUMATERA BARAT

  • Selasa, 21 Juli 2020

Danau Maninjau Dan Empat Danau Strategis Lainnya Di Sumbar, Bermasalah

Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno dan jajaran pemprov mengadakan FGD membahas kondisi 5 danau di Sumbar, di ruang kerjanya, Selasa (21/7/2020).
Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno dan jajaran pemprov mengadakan FGD membahas kondisi 5 danau di Sumbar, di ruang kerjanya, Selasa (21/7/2020).

Padang (Minangsatu) - Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno, menyatakan prihatin terhadap kondisi danau Maninjau, sebagai satu-satunya danau prioritas nasional di Sumbar.

Danau Maninjau merupakan satu diantara 30 danau prioritas nasional, diantara 840 danau besar dan 735 danau kecil di Indonesia.

"Danau Maninjau saat ini mengalami kematian ikan secara masal hingga empat kali dalam satu tahun dan penurunan kualitas air hingga ke tingkat hypereutrofic (makin padat-red) akibat limbah pakan ikan dari kegiatan budidaya keramba jaring apung," ucap Irwan Pratiyno.

"Perlu kita bangun pemahaman bersama mengenai urgensi dalam penyelamatan ekosistem danau Maninjau," imbuhnya. 

Program kerja Danau tersebut harus dapat memberikan manfaat kepada masyarakat serta dapat menyatukan visi dan misi dalam pengelolaan program dan arah kebijakan program lintas sektor, meski ada halangan di lapangan. Terhadap gangguan itu, Gubernur menyatakan bisa dilakukan tindakan keras. 

"Untuk Danau Maninjau sendiri pemerintah pusat telah memiliki perhatian khusus, kita berharap lima tahun kedepan danau kembali pada semestinya,” ujarnya.

"Selain danau Maninjau, empat danau lainnya di Sumbar juga bermasalah," ungkap Gubernur saat menjadi narasumber pada Webinar FGD dimensi sosial ekonomi dalam penyelamatan ekosistem danau yang berjudul "Governance and Leadership Dalam Implementasi Pengelolaan Danau di Sumbar" di ruang kerjanya, Selasa (21/7/2020).

Ada 5 (lima) danau alami menjadi prioritas di Sumbar yaitu danau Maninjau, Singkarak, danau Diatas dan Dibawah, serta danau Talang, yang ditetapkan sebagai kawasan strategis provinsi dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungannya.

Permasalahan yang terjadi pada danau di Sumatera Barat yaitu ada tiga yang terjadi, pertama danau Maninjau memiliki KJA (Keramba Jaring Apung-red) yang melebihi daya tampung yang seharusnya 6000 petak KJA.

Foto ilustrasi danau Maninjau, Antara.

Foto ilustrasi danau Maninjau ; Antara.

Kedua danau Singkarak penggunaan bagan banyak dan mendirikan bangunan yang tidak memiliki izin di sepadan danau. Selanjutnya yang ketiga danau Diatas dan Dibawah pemanfaatan ruang sekitar danau yang tidak sesuai peruntukannya, seperti lahan pertanian DTA dan sepadan danau.

"Kita harus bisa mencarikan solusi bagi masyarakat seputaran danau tersebut dengan mencarikan pengalihan lahan pencarian," ucap Irwan Prayitno.

Gubernur Sumbar berharap dari Kementerian terkait bisa memuat program dan kegiatan penyelamatan danau di Sumbar pada tahun 2021 ini terkhusus padan danau Maninjau dan Singkarak. 

Secara geografis kelima danau tersebut terletak pada jalur strategis, jika dikelola dengan baik maka perkembangan ekonomi akan lebih optimal pada kawasan tersebut. Lingkungan danau harus terjaga dengan baik , dalam mengatur peruntukan danau harus memiliki tata ruang yang jelas," kata gubernur Sumbar.

Dalam Focus Group Discusion (FGD) yang digelar Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat itu membahas penyelamatan ekosistem danau. Karena danau merupakan kawasan strategis untuk dimanfaatkan sebagai kepentingan masyarakat dalam hal pertanian, perikanan, sumber air dan kawasan perlindungan daerah setempat. 

 

 

 


Wartawan : Relis Hms-Sumbar
Editor : ranof

Tag :#kondisi danau maninjau#5 danau di sumbar bermasalah#

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com