HOME BIROKRASI KABUPATEN DHARMASRAYA

  • Minggu, 17 Desember 2023

Bupati Dharmasraya Ajak Seluruh Stakeholder Agar Peduli Untuk Menurunkan Kasus Stunting

Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan, saat memberi sambutan dalam acara rapat koordinasi tahap III penurunan angka stunting
Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan, saat memberi sambutan dalam acara rapat koordinasi tahap III penurunan angka stunting

Bupati Dharmasraya Ajak Seluruh Stakeholder Agar Peduli Untuk Menurunkan Kasus Stunting

Dharmasraya (Minangsatu) - Pembangunan sumber daya manusia (SDM) berkualitas merupakan pilar bagi pencapaian visi Indonesia Emas 2045. Hal ini, disampaika  Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan saat membuka rapat koordinasi tahap III Tim percepatan penurunan Stunting tingkat Kabupaten Dharmasraya, di Auditorium kantor Bupati setempat, Kamis, (14/12/23).

Menurutnya, warga negara Indonesia memiliki kecerdasan komprehensif, damai dalam interaksi sosial serta memiliki karakter kuat, sehat dan menyehatkan dalam interaksi alam. Disambut dengan memiliki peradapan unggul yang tidak terpisahkan dari pembangunan nasional.

Berdasarkan Perpres Nomor 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting. Memerlukan strategi dengan mengoptimalkan beberapa hal. Diantaranya, menurunkan prevalensi stunting, meningkatkan kualitas penyiapan kehidupan berkelurga, menjamin pemenuhan asupan gizi, memperbaiki pola asuh, meningkatkan akses dan kualitas pelayanan Kesehatan, serta meningkatkan akses air minum dan sanitasi.

"Berdasarkan hasil survei status gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, angka prevalensi kasus stunting di Kabupaten Dharmasraya mencapai 24,6 persen. Hasil penimbangan balita bulan Agustus 2023, sesuai dengan Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM) di Dinas Kesehatan,  jumlah balita stunting Dharmasraya berjumlah 1.056 orang., jelas Sutan Riska.

Ia juga menambahkan, bahwa jumlah terdata pada Kemensos RI, hanya sebanyak 117 orang. Oleh karena itu, sisa waktu lebih kurang  dari satu tahun ini, perlu kerja ekstra untuk bisa dilakukan percepatan penurunan stunting. Dengan saling koordinasi dan kerja sama.

Adapun Intervensi stunting harus dimulai dari hulu. Dengan cara memastikan remaja dan calon pengantin, memahami akan pentingnya kebutuhan gizi. Sejak remaja juga harus menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Kemudian calon pengantin dipastikan telah melakukan pemeriksaan kesehatan, dengan telah mendapatkan bimbingan perkawinan serta Komunikasi Informasi Dan Edukasi (KIE) dari petugas di lapangan atau pendamping keluarga.

Sedangkan untuk pemantauan kepada ibu hamil , sampai punya anak balita, dapat dilakukan agar masa emas 1.000 hari pertama kehidupan  berjalan optimal. Terutama disegi kesehatan, maupun penerapan pola asuh. Untuk keluarga memiliki pasangan usia subur pasca persalinan, agar mendapatkan pelayanan KB untuk mengatur jarak kehamilan dari sebelumnya. Sehingga, optimalisasi pengasuhan dan kasih sayang terhadap anak akan lebih maksimal.

Tidak kalah penting, memastikan  setiap balita mendapatkan Air Susu Ibu ekslusif, imunisasi dasar lengkap, vitamin. Untuk makanan tambahan, setelah berumur lebih 6 bulan. Dengan memantau dan mendampingi tumbuh kembang anak secara optimal.

Sutan Riska juga mengajak semua perusahaan swasta berada diwilayah Dharmasraya. Agar turut serta menjadi bapak/ibu asuh anak stunting, serta berkontribusi memberi  bantuan kepada sasaran prioritas. Bantuan bisa berupa bedah rumah, pembanguan jamban dan peningkatan taraf ekonomi melalui pemberian modal usaha.

 

 


Wartawan : Syaiful Hanif
Editor : melatisan

Tag :#Bupati Dharmasraya #Rakor #Stunting

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com