HOME SOSIAL BUDAYA KABUPATEN AGAM

  • Kamis, 24 Agustus 2023

Bupati : Ada Tiga Persoalan Utama Yang Tengah Dihadapi Pelaku UMKM Di Agam

Bupati Agam, Dr H Andri Warman, MM saat menjadi narasumber pada Sosialiasi Pembiayaan bagi UMKM ke Perbankan dan Non Bank yang digagas Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumbar
Bupati Agam, Dr H Andri Warman, MM saat menjadi narasumber pada Sosialiasi Pembiayaan bagi UMKM ke Perbankan dan Non Bank yang digagas Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumbar

Agam (Minangsatu) - Setidaknya terdapat tiga persoalan utama yang tengah dihadapi pelaku UMKM di Kabupaten Agam. Persoalan itu antara lain ihwal marketing atau pemasaran, permodalan dan bentuk usaha.

Ketiga persoalan utama tersebut dapat diatasi dengan melakukan peningkatan status UMKM dengan cara pengelolaan yang terintegrasi di bawah komando Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

Demikian benang merah yang disampaikan Bupati Agam, Dr H Andri Warman, MM saat menjadi narasumber pada Sosialiasi Pembiayaan bagi UMKM ke Perbankan dan Non Bank yang digagas Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumbar, Kamis (24/8) di Lubuk Basung.

Dalam hemat bupati yang notabene seorang pengusaha ini, pemasaran atau marketing merupakan persoalan paling utama yang dihadapi pelaku UMKM saat ini.

Sehingga, persoalan pemasaran harus menjadi fokus dalam pengembangan UMKM di daerah itu.

“Kalau bentuk usaha, bapak ibuk pelaku usaha sudah jago dalam membuat produk. Kalau permodalan, bisa kita kerjasamakan dengan UMKM. Namun, ada pun modal dan bentuk usahanya, kalau pemasarannya tidak lancar, kan jadi masalah baru lagi,” ujarnya.

Dengan kondisi demikian lanjut bupati, persoalan UMKM ini menjadi program unggulannya selama memimpin. Ia berharap akan ada BUMD yang menampung dan memasarkan produk UMKM dengan label Agam.

“Kita ambil contoh sanjai Christine Hakim yang bisa dikenal luas di nusantara. Ini karena pengemasan dan pemasaran yang tertata rapi. Kenapa tidak, kita coba hal demikian di Agam, toh produk sanjai aslinya asal Agam,” ungkap bupati.

Disampaikan, pemasaran UMKM harus terkoneksi dalam satu komando dibawah pembinaan pemerintah daerah. Itulah alasannya, UMKM dan pariwisata disandingkan sebagai program unggulannya.

“Jadi BUMD ini akan memasarkan produk dengan cara membuat outlet-outlet di tempat wisata, baik di dalam Agam sendiri maupun di luar Agam, bahkan hingga ke pulau Jawa,” katanya.

Ditambahkan, persoalan pengembangan UMKM merupakan hal yang penting untuk segera diatasi. Pasalnya, UMKM merupakan tulang punggung perekonomian masyarakat.

“Saya mengistilahkannya, UMKM ini adalah umega, usaha menambah pendapatan keluarga. Jika ekonomi keluarga kuat maka perekonomian masyarakat secara umum juga akan kuat,” katanya.(*)


Wartawan : M. Fadillah
Editor : Benk123

Tag :#agam

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Bergabung ke Komunitas Whatsapp Dunsanak MinangSatu