Bungkam Coronavirus!; Gubernur Sumbar Kunjungi Posko Perbatasan Sumbar-Riau Di Kamang Baru Sijunjung

Sijunjung (Minangsatu) - Dalam rangka penanganan dan pencegahan penularan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Irwan Prayitno tegaskan seluruh Gugus Tugas di Posko Perbatasan lakukan pemeriksaan sesuai dengan standar protokol kesehatan.

Ini disampaikan saat kunjungannya dalam meninjau kesiapan tim Satuan Gugus Tugas Covid-19 di perbatasan Sumbar-Riau, tepatnya di posko siaga Covid-19 di Jembatan Timbang Oto (JTO) Kamang Baru, Kecamatan Kamang Baru, Kabupaten Sijunjung pada Minggu (5/4). Ia meminta agar semua pihak bekeja semaksimal mungkin sehingga tidak ada orang yang masuk ke wilayah Sumbar lolos dari pemeriksaan.

Gubernur mengatakan bahwa setiap orang masuk akan berstatus Orang Dalam Pengawasan (ODP) dan harus melakukan karantina mandiri selama 14 hari ke depan. "Semua penumpang dan sopir harus lakukan pemeriksaan suhu tubuh, mengisi data pribadi, kemana tujuan. Namun, jika ada kendaraan yang mengharuskan ke luar masuk membawa material atau bahan pokok akan diberi stiker oleh petugas," ujarnya.

Terkait pemeriksaan orang yang masuk ke Sumbar, petugas harus menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sebagai antisipasi supaya tidak tertular Covid-19 dalam penanganan wabah mematikan tersebut. "Jadi saya tegas, kendaraan yang melintas kita periksa dengan ketat. Sehingga orang yang masuk ke Sumbar memang benar-benar tidak terkontaminasi pandemik Covid 19," tegasnya.

Selanjutnya, Gubernur Sumbar menyampaikan kepada aparatur untuk menegur dan menindak masyarakat yang masih nekat berada dalam keramaian atau berkumpul di warung dan jalan. Ia meminta segala bentuk keramaian harus dihentikan demi mencegah risiko penularan Covid-19.

"Kalau seandainya ada yang nongkrong di warung, mengadakan keramaian, malam-malam keluar rumah, ditegur saja atau sebaiknya suruh pulang, yang boleh keluar hanya berkepentingan saja," jelasnya.

Lebih lanjut, ia juga menyampaikan kepada pejabat daerah setempat untuk dapat bersama-sama menjaga dan menangani Covid-19 ini. Kepala Daerah, Camat, Wali Nagari, dan Kepala Jorong agar berperan aktif memantau hasil pemeriksaan administrasi diperbatasan supaya tetap mengetahui perkembangan Covid-19, serta memantau masyarakat yang mengisolasi secara mandiri dan mengimbau masyarakat agar tetap dirumah saja.

"Bagi orang yang pulang dari rantau, diminta juga kepada, RW, RT, wali jorong untuk memantau. Belum boleh ke luar rumah, kapan perlu mengisolasi diri di rumah dulu selama 14 hari," ungkapnya.

Tidak hanya itu, di lokasi posko perbatasan, Gubernur memberikan bantuan logistik berupa makanan siap saji dan alat pelindung wajah untuk petugas di posko yang  melakukan pemeriksaan aktivitas pengunjung yang masuk ke Sumbar di perbatasan Sumbar dan Riau. Gubernur juga menjelaskan bahwa dalam penanganan Covid-19, pemprov Sumbar sudah menyediakan sejumlah tempat untuk karantina bagi pasien OPD yang membutuhkan penanganan COVID-19. Di antaranya ada 6 (enam) balai UPTD dan asrama. Termasuk orang yang sudah positif COVID-19 ringan sebanyak 3 (tiga) asrama di Padang.

Ia menekankan kepada petugas di perbatasan untuk benar-benar mendata dan mengontrol kesehatan setiap pendatang. Baik oleh pemerintah setempat, maupun petugas kesehatan. "Dengan adanya posko ini diharapkan dapat mencegah penularan Covid-19 melalui pemudik yang pulang kampung", tuturnya.

Turut hadir dalam kunjungan tersebut, pemerintah setempat Bupati Sijunjung Yuswir Arifin, Wakil Bupati Arrival Boy, Ketua DPRD Bambang Wahyu Irawan, Sekda Zefnihan, Dandim 0310/SSD Letkol Inf. Dwi Putranto, Kapolres Sijunjung AKBP Driharto, para kepala OPD, dan lainnya.

Sementara, untuk pemprov Sumbar dihadiri Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Dedi Diantolani dan Kepala Dinas Perhubungan Heri Nofiardi.