BGP Jangkar Solsel Laksanakan Lokakarya Pengelolaan Hasil Asesmen Program Sekolah Penggerak

Padang Aro (Minangsatu) - Kabupaten Solok Selatan tahun 2022 ini telah mengoperasionalkan 14 sekolah sebagai Sekolah Penggerak, yakni sekolah yang ditetapkan sebagai pilot projek Implementasi Kurikulum Merdeka Angkatan II. Sekolah-sekolah tersebut mendapatkan pendampingan dari Pelatih Ahli/ Fasilitator selama tiga tahun. 

Dalam rangka pendampingan tersebut, Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Sumatera Barat berkoordinasi dengan Cabang Dinas Pendidikan Provinsi dan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Solok Selatan menyelenggarakan Lokakarya Pengelolaan dan Laporan Hasil Asesmen Program Sekolah Penggerak Angkatan II pada 23-24 Oktober 2022, bertempat di Hotel Pesona Alam Sangir, Jalan Raya Timbulun Solok Selatan.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Solok Selatan diwakili oleh Sekretaris Dinas Asmiati, S. Pd., M. Pd. dan Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Desmeri, S.Pd. mengharapkan lokakarya ini menghasilkan output yang dapat dijadikan dasar untuk perbaikan diri guru dan sekolah, proses pembelajaran, dan kualitas anak didik.

Sebelumnya, dalam laporan Panitia pelaksana, Arman, S,Pd,. M.M dari Jangkar Balai Guru Penggerak Provinsi Sumatera Barat menyampaikan bahwa BGP merupakan UPT Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) yang berpusat di Jakarta. Lebih jauh dilaporkan bahwa lokakarya itu dihadiri oleh 42 orang dari 14 sekolah mewakili semua jenjang pendidikan, yakni TK/ PAUD, SD, SMP, dan SMA. Arman mengharapkan terbangunnya kolaborasi semua pihak, baik dari unsur Kepala Sekolah, Pengawas, Komite Pembelajaran, Fasilitator, dan stake holder lainnya.

Pada kesempatan lain, Salman, M. Pd., Korwas mewakili Kepala Cabang Dinas (Kacabdin) Wilayah III Provinsi Sumatera Barat menyampaikan bahwa program Sekolah Penggerak merupakan lompatan yang relatif signifikan dalam implementasi Kurikulum Merdeka namun di lapangan banyak menghadapi tantangan. Salah satu tantangan adalah prihal asesmen ketika handphone digunakan tetapi akses ke platform merdeka mengajar masih terkendala. Demikian pula ketika melakukan asesmen diagnostic dan lainnya. Untuk itu sangat diperlukan intervensi. 

Lokakrya yang menjadi bagian dari program sekolah penggerak di bawah koordinasi Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Sumatera Barat tersebut diikuti oleh Kepala Sekolah dan guru yang tergabung di dalam Komite Pembelajaran dari 14 sekolah, terdiri dari jenjang pendidikan TK/ PAUD (3 sekolah), SD (7 sekolah), SMP (3 sekolah), dan SMA (1 sekolah). 

Keempat belas sekolah tersebut adalah SDN 02 Sikumbang, SDN 07 Mudiak Lawe, SDN 08 Karang Putih, SDN 13 Bangko, SDN 15 Kampai, SDN 16 Blok Nol, dan SDN 19 Taluak Aia Putiah. Pada jenjang SMA diikuti oleh SMAN 3 Solok Selatan. Jenjang SMP adalah SMPN 09, 28, dan 32 Solok Selatan. Sedangkan jenjang TK/ PAUD adalah TK Nurul Husna Timbulun, TK Al-Irsyad, dan TK Arafah Koto Birah.

Adapun bertindak sebagai narasumber lokakarya adalahTesya Cahyani Kusuma (untuk jenjang TK/ PAUD), Dr. Hasanuddin, M. Si. (untuk jenjang SD),  Dr. Arnelis, M. Si. (untuk jenjang SMP), dan Drs, Cecep Trisnaldi, M. Pd. (untuk jenjang SMA). (*)