Banyak DPT Yang Tidak Ditemukan, Ini Tanggapan Wabup Mentawai

Tuapeijat (Minangsatu) — Terkait banyaknya data pemilih yang tidak ditemukan di sejumlah TPS di Wilayah Desa Tuapeijat, Kecamatan Sipora Utara, Wakil Bupati Kepulauan Mentawai Kortanius Sabeleake sebut hal itu menjadi bahan evaluasi untuk mendisiplinkan administrasi kependudukan di Kabupaten Kepulauan Mentawai. 

Hal itu diungkapkannya kepada Minangsatu usai memantau kesiapan TPS di sejumlah Desa, di Kecamatan Sipora Utara, Selasa malam (16/4), dimana ia menyebutkan berita acara terkait adanya pemilih tidak ditemukan, ganda atau meninggal dunia dan masih terdaftar di DPT jadi dasar untuk menertibkan administrasi kependudukan. 

"Kan baru kali ini kita mencoba mendeteksi hal itu, yang selama ini, saya salah satu yang ikut berkompetisi dalam pemilu, kesalahan selalu kita tumpukan kepada KPU, misalnya undangan tidak diterima, data pemilih ganda, data meninggal dunia dan sebagainya, tentu kita minta kepada teman-teman KPU untuk mendokumentasikan hal ini dengan baik dan disertai dengan keterangannya, agar kita mulai membenahi data kependudukan," ungkapnya. 

Menurutnya penyebab terjadinya data pemilih yang tidak ditemukan di sejumlah TPS di desa Tuapeijat diduga ada masyarakat yang melakukan pengurusan untuk mendapatkan KTP Elektronik dan tinggal sementara di Tuapeijat, hanya karena ada kepentingan tertentu, setelah itu yang bersangkutan pindah ke Daerah. 

" Ini menjadi catatan kita karena data yang tidak ditemukan itu juga tidak dikenali oleh kepala dusun nya, artinya warga ini hanya mengurus KTP untuk kepentingan tertentu, untuk itu ke depan aparatur desa lebih teliti lagi dalam melayani masyarakat terutama dalam pengurusan KTP, aturannya kan kalau sudah 6 bulan lamanya tinggal baru bisa mendapatkan rekomendasi pengurusan KTP, " bebernya.

Ia menuturkan administrasi data kependudukan tidak hanya untuk kepentingan mengikuti pemilu tetapi yang lebih mendasar adalah data kependudukan menjadi acuan dalam mengambil kebijakan program pembangunan di Kabupaten Kepulauan Mentawai " data kependudukan mempengaruhi anggaran APBD dan APBDes yang akan dikucurkan oleh pemerintah, mempengaruhi anggaran pendidikan kesehatan dan sebagainya Untuk itu bagaimana kita menertibkan administrasi kependudukan ke depan lebih baik lagi," timpalnya. 

Dari pantauan sementara yang dilakukan sebagian besar data pemilih di wilayah Desa Tuapeijat tidak ditemukan, bahkan lebih banyak Data yang tidak ditemukan dibandingkan dengan data yang warganya ada di wilayah setempat. Kortanius menyimpulkan sementara dari data awal yang ditemukan bahwa banyak masyarakat yang tidak dikenal oleh Dusun nya sendiri, karena tidak tinggal di wilayah setempat. 

Sementara itu Ketua Komisi Pemilihan Umum  (KPU) Mentawai Eki Butman mengatakan penambahan data pemilih di wilayah dilakukan berdasarkan data turunan dari Daftar Penduduk Pemilih Potensial Pemilu (DP4) dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan menyandingkannya dengan data pemilih yang ada di lapangan.

"Ini kan sistem kebijakan dari pusat yaitu turunan data dari Kemendagri lalu kita sandingkan dengan data yang ada di lapangan, namun sementara yang ditemukan banyak Pemilih tidak ditemukan itu hanya di wilayah Desa Tuapeijat, di desa lain seperti Desa Sido Makmur, Desa Sipora Jaya dan Desa Bukit Pamewa data pemilihnya masih sesuai dengan DPT, hanya ada beberapa pemilih ganda dan meninggal dunia, jumlahnya 4 sampai 6 persen," tuturnya.

Sementara itu bagi masyarakat yang belum mendapatkan model C.6 (Surat Pemberitahuan Pemungutan Suara Kepada Pemilih) masih dapat melakukan pemilihan dengan cara membawa KTP elektronik atau Membawa surat keterangan dari dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, dengan syarat memilih di domisili sesuai KTP dan masuk dalam Daftar Pemilih Khusus (DPK).