HOME PEMBANGUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT

  • Senin, 30 Agustus 2021

Audy Joinaldy Ajak Masyarakat Sumbar Makan Telur Untuk Kecerdasan Otak

Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy, bersama jajaran Dinas Peternakan Sumbar, Senin (30/8/2021).
Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy, bersama jajaran Dinas Peternakan Sumbar, Senin (30/8/2021).

Padang (Minangsatu) - Wakil Gubernur Sumatera Barat, Audy Joinaldy, menyatakan keberadaan peternakan hewan, besar peranannya di tengah masyarakat untuk memenuhi kebutuhan protein terutama di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini.

Hal ini disampaikannya saat mengambil apel di Kantor Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumbar, Senin pagi (30/8/2021).

Audy Joinaldy yang merupakan Sarjana Peternakan di Institut Pertanian Bogor (IPB) pada tahun 2005, mengimbau masyarakat Sumbar untuk meningkatkan konsumsi terhadap makanan berprotein tinggi guna menjaga kesehatan dan kecerdasan otak.

Menurutnya, masyarakat Indonesia per kapita per tahun mengkonsumsi telur hanya sebanyak 120 butir, sementara penduduk negara ini lebih dua ratus juta jiwa. Dibandingkan dengan Malaysia yang tingkat konsumsi telur warganya sebanyak 330 butir perkapita per tahun.

"Makan telur itik bagus karena memiliki banyak protein didalamnya. Untuk telur ayam sendiri, sebutirnya terkandung 8mg protein. Tubuh kita secara alami butuh waktu untuk mencerna protein. Ayo, makan sarapan telur setiap hari. Sebutir telur ayam setiap hari juga bisa bikin kita jadi pintar," ajak Audy.

Kandungan vitamin B4 atau kolin dalam telur (sekitar 250mg) berperan dalam kinerja otak ditingkat sel, tepatnya dengan menyampaikan sinyal dari luar, melalui membran sel, dan menuju ke dalam sel otak. Kolin juga meningkatkan perkembangan dan memori otak sehingga dapat bekerja secara maksimal. "Maka, konsumsi telur secara teratur dapat menjaga kadar asupan kolin sehingga dapat menjaga kesehatan otak," ucapnya.

Selain itu, Audy optimis jika tingkat konsumsi telur masyarakat Indonesia naik beberapa digit di bawah Malaysia tentu berpengaruh pada permintaan pasar dan produksi telur yang digeluti masyarakat peternak.

Dikatakan, hingga saat ini telur menjadi sumber protein hewani per gram yang paling murah di Indonesia jika dibandingkan tahu, tempe, dan daging. "Malaysia saja konsumsinya sudah 330 butir per tahun, tiga kali lipat dari konsumsi Indonesia. Bayangkan, jika  kita naik sepuluh butir per tahun berarti  kita butuh, 2,7 milyar butir telur setiap tahunya," ungkapnya.

Persoalan stunting atau masalah kurang gizi kronis yang mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.

Dalam hal itu, Wagub tegaskan, pihaknya minta pemerintah daerah menggalakkan konsumsi telur bagi anak sedari kecil, khususnya bagi ibu hamil untuk mencukupi nilai gizi yang dibutuhkan tubuh. "Saya saja sehari harus makan tiga butir telur. Telur ini merupakan sumber protein hewani per gram paling murah di Indonesia," ucapnya.

Audy mengatakan, gerakan makan telur ini dilakukan dengan menyosialisasikan juga kepada orangtua agar lebih apik dalam memberikan asupan makanan kepada anak-anaknya. "Karena di usia 7-13 tahun ini adalah masa pertumbuhan yang memiliki risiko stunting. Kalau asupan gizinya baik, anak-anak kita akan sehat," tambahnya.


Wartawan : Rilis/Adpim-Sbr
Editor : ranof

Tag :#Protein#Telur#Konsumsi#Dinas peternakan#Wagub#Sumbar#Audy Joinaldy#

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com