- Kamis, 19 September 2019
Atasi Kabut Asap, Pemko Bukittinggi Bakal Adakan Salat Minta Hujan

Bukittinggi (Minangsatu) - Mengingat kabut asap makin pekat di Bukittinggi akibat Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang melanda sejumlah wilayah di Pulau Sumatera, saat ini juga menyelimuti hampir seluruh wilayah di Provinsi Sumatera Barat, Pemerintah Kota (Pemko) Bukittinggi bakal mengadakan salat istisqa (salat minta hujan).
Berdasarkan data yang dihimpun melalui Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun GAW Bukit Koto Tabang di Kecamatan Palupuah Kabupaten Agam, tercatat ada sejumlah Kota dan Kabupaten di Sumatera Barat, diselimuti kabut asa, seperti Kota Padang, Kabupaten Limapuluh Kota, Kota Payakumbuh, Kota Bukittinggi, Kabupaten Pasaman, Kabupaten Padang Pariaman, Kota Pariaman, Kota Padang Panjang, dan Kabupaten Pesisir Selatan.
Kepala BMKG Stasiun GAW Bukit Koto Tabang, Wan Dayantolis, Rabu (18/9), mengatakan, kondisi saat ini terjadi penurunan kualitas udara untuk wilayah Sumatera Barat.
Dikatakan, untuk Bukittinggi, kondisi terparah tejadi pada Jum’at (13/9) lalu, Sementara Sabtu (14/9), dan Minggu (15/9), kualitas udara mulai membaik. Namun, pada Senin hingga hari ini kualitas udara kembali menurun.
“Pola angin menunjukkan bahwa angin bergerak dari wilayah timur dan selatan Sumatera, mengarah ke wilayah Sumatera Barat. Hal ini dikhawatirkan dapat menyebabkan terus menurunnya kualitas udara di Sumatera Barat,” jelasnya.
Sedangkan parameter kualitas udara sambung Wan Dayantolis, berdasarkan pantauan pada tiga hari terakhir pola angin bervariasi dari timur hingga selatan, dan berdasarkan prakiraan hujan dasarian I dan II September 2019, curah hujan rendah diperkirakan terjadi di wilayah tengah hingga selatan Sumatera.
“Sementara untuk jarak pandang di Stasiun Meteorologi Bandara Internasional Minangkabau (BIM) di Kabupaten Padang Pariaman, terpantau 6 Km dan jarak pandang di Stasiun pemantau Atmosfer Global Bukit Kototabang terpantau sejauh 2 Km. Berdasarkan pantauan jarak pandang di Bandara Internasional Minangkabau dan Bukit Koto Tabang, kondisi jarak pandang ini mengalami penurunan, bahkan hingga kurang," terangnya.
Menurut Wan Dayantolis, jika hotspot pada sekitar Sumbar dan beberapa provinsi terdekat terus meningkat, dan curah hujan masih terus berkurang perlu diwaspadai dampaknya terhadap kondisi kualitas udara di wilayah Sumatera Barat. Bahkan, pada malam hari pun menjadi kondisi tersebut cukup berbahaya bagi kesehatan warga.
Sementara itu, Asisten II Setdako Bukittinggi, Ismail Djohar, juga terus mengimbau kepada seluruh masyarakat, untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan, baik siang maupun malam hari. Apalagi, dari keterangan BMKG Koto Tabang, musim kemarau diprediksi akan lebih panjang dan awal musim hujan mulai pada 10 hingga 20 hari kedepan.
"Kami menghimbau kepada masyarakat untuk mengurangi pembakaran sampah, jerami serta mengurangi terjadinya kebakaran lahan dan menggunakan masker saat keluar rumah. Kalau bisa, kurangi aktivitas di luar ruangan," ulasnya.
Ismail Djohar menambahkan, Pemko Bukittinggi juga akan berkoordinasi dengan stakeholder terkait, untuk.mengadakan shalat istisqa atau shalat minta hujan.
"Jika turun hujan, masyarakat juga diharapkan dapat menghindar. Karena kadar asam dari hujan dicampur kabut asap akan tinggi. Ini rentan dengan penyakit kulit, kepala serta berpengaruh pada kebersihan pakaian," tukasnya.
Editor : T E
Tag :#bukittinggi #shalat istisqa
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
DIRESMIKAN WAGUB SUMBAR: MASJID AL MUJAHIDIN TILATANG KAMANG SEMAKIN TACELAK
-
GUBERNUR MAHYELDI AJAK SEMUA PIHAK MEMBINA PENGAMALAN ABS SBK KE GENERASI MUDA
-
KAJIAN THIBBUN NABAWI DAN TERAPI GRATIS DI AMPANG GADANG, MASYARAKAT RAMAI DAN ANATUSIAS
-
SURAU KA'BAH INYIAK TUAH ISLAMIC CENTER PANAMPUANG, DIRESMIKAN MAHYELDI : "JADIKAN PUSAT PENGAJARAN ABS-SBK"
-
GUBERNUR MAHYELDI RESMIKAN PERHELATAN MTQ NASIONAL KE-41 TINGKAT KABUPATEN AGAM
-
DINAKHODAI ARISAL AZIZ, OPTIMISTIS MATAHARI KEMBALI BERSINAR TERANG DI SUMBAR
-
TRANSFORMASI PSIKOLOGI ANAK MELALUI PENDIDIKAN INKLUSIF DAN HUMANISTIK
-
PSIKOLOGI HUMANISTIK PADA TOKOH YASUAKI YAMAMOTO DALAM NOVEL “TOTTO-CHAN GADIS KECIL DI PINGGIR JENDELA” KARYA TETSUKO KUROYANAGI
-
MANARI DI LADANG URANG: ANTARA KEBEBASAN DAN KESADARAN SOSIAL DALAM BINGKAI KEARIFAN MINANGKABAU
-
BARA KATAJAM LADIANG,LABIAH TAJAM MULUIK MANUSIA: SEBUAH PRIBAHASA MINANGKABAU