Anggota DPRD Kota Solok Nasril In Dt Malintang Sutan Tinjau Saluran Irigasi Yang Tertimbun

Solok (Minangsatu) - Akibat tertimbunnya saluran irigasi akibat bekas tanah galian pembangunan perumahan yang di bangun salah satu deplover, puluhan petani yang menggarap sawah di Kelurahan Laing Kec.Tanjung Harapan Kota Solok "mengeluh".

Mendapat laporan anggota DPRD langsung turun ke lapangan untuk meninjau secara langsung, ternyata memang benar dan perlu disikapi Dinas terkait, sebab ini tergantung kehidupan masyarakat," ujar Nasril In Dt Malintang Sutan anggota DPRD Kota Solok ketika meninjau irigasi yang tersumbat, Kamis (11/02/21) didampingi Andi Maryanto, Afrizal, Ade Surya Darma, Kepala Dinas PU PR Afrizal, Kadis Lingkungan Hidup Dedi Asmar dan Kadis Pertanian Irvan Marosa.

Ia mengatakan hendak pengembang bertanggungjawab, jangan sampai dibiarkan petani mengadu baru ditanggapi," ujar Nasril In.

"Kan jelas irigasi tersumbat gara gara bekas tanah galian pengembangan, hendak jangan sampai dibiarkan," tambahnya sambil melirik Kadis PU disamping nya.

Persoalan ini mencuat karena tidak adanya niat baik pengembang membuat petani merugi sebab irigasinya tersendat," tegas Nasril.

Dengan adanya keluhan petani, Nasril In minta Dinas Lingkungan Hidup Kota Solok agar meninjau ulang pengelolaan lingkungan di lokasi pembangunan perumahan di Kelurahan Laing. Selain itu, ia berharap agar Kadis DLH bertindak tegas terhadap perusahaan pengembang yang tidak memperhatikan dampak lingkungan. 

"Jika perlu, DLH mencabut terlebih dahulu surat pengelolaan lingkungan yang telah dikeluarkan dan mengeluarkannya apabila pihak pengembang sudah memperbaiki segala," pintanya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Solok Dedi Asmar mengatakan surat pernyataan pengelolaan lingkungan untuk pihak pengembang perumahan memang telah keluar dan jika di lapangan terdapat kesalahan prosedur oleh pihak pengembang maka akan diminta pertanggungjawaban atas kerusakan yang ditimbulkan. 

"Kami akan memanggil pihak pengembang tersebut ke DLH untuk mencarikan solusinya agar saluran irigasi yang tersumbat tidak mengganggu lahan pertanian masyarakat," ucapnya.
Ia mengatakan sesuai dengan rencana sebelumnya pihak DLH akan segera mecarikan solusinya pada Senin (15/2) depan. 

Selain itu, ia mengatakan saluran irigasi tersumbat karena tanah galian pengerjaan di lokasi perumahan terbawa oleh air hujan sehingga tanah tersebut menyumbat saluran irigasi. 

"Memang saat ini pihak pengembang sudah memperbaiki saluran tersebut namun polongan yang dipasang tidak sesuai dengan ukuran air yang melintasi saluran irigasi," ujarnya.

Sementara Pelaksana Perumahan PT Ihsan Budi Insani Edrizal mengakui perusahaannya telah memperbaiki saluran irigasi tersebut dengan cara memasang polongan di sepanjang saluran irigasi yang tertimbun mencapai 60 meter. "Sampai sekarang air sudah mengalir seperti biasa di saluran irigasi tersebut," imbuhnya.

Terkait pembuatan penahan tebing, pihaknya perlu mempertimbangkan terlebih dahulu. "Yang jelas kami dari perusahaan selalu ada itikad baik dan tidak mau merugikan masyarakat," kata Edrizal mantap.

Ketua Kelompok Tani Sarang Alang, Kelurahan Laing, Kecamatan Tanjung Harapan, Nurseha mengatakan luas areal lahan persawahan yang terganggu akibat timbunan tanah galian perumahan tersebut sekitar 60 hektare. 

Ia menjelaskan akibat saluran irigasi yang rusak itu suplai air di areal persawahan para petani pun tidak maksimal. Bahkan untuk sawah yang letaknya ada di hilir kerap kali tidak kebagian air. Kejadian ini membuat penggarap sangat merugi.

"Padahal air ini menjadi kebutuhan utama para petani dalam menanam padi. Kami berharap saluran irigasi untuk pengairan sawah di kelompok tani sarang alang bisa segera diperbaiki sehingga suplai air yang dibutuhkan para petani saat musim tanam bisa tercukupi," tukuknya mengakiri.*