HOME SOSIAL BUDAYA KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI
- Jumat, 4 Mei 2018
Agenda Rutin Siraman Rohani, Memupuk Aqlak Dan Moralitas

Mentawai, (minangsatu)- Jumat pagi sejumlah pegawai negeri sipil (PNS) dan Pegawai Harian (PH) di Lingkungan Pemkab Mentawai berbondong-bondong mengayunkan langkah menuju salah satu Mesjid yang ditunjuk sebagai tempat mendengarkan Siraman rohani yakni di mesjid Jabal Nur, Jalan Raya Tuapejat Km 4 yang berada tepat di pusat pemerintahan Kabupaten Mentawai.
Kegiatan yang dibuka dengan Pembacaan ayat suci Al Quran yang membuat hati menjadi tenang bagaikan dimandikan oleh air dingin disaat terik matahari menyejukkan hati dan pikiran.
Kegiatan ini rutin dilaksanakan dan diwajibkan kepada seluruh pegawai di lingkungan Pemkab Mentawai. Giliran Sekda Mentawai Syaiful Djanah menyampaikan sambutan, Jumat (4/5) ia menyampaikan pesan kepada seluruh kaum muslimin dan muslimat tetap menjaga ibadah menjelang masuknya bulan suci ramadhan.
Selain itu toleransi antar umat beragama juga perlu dijaga, ia berharap tidak ada satu orang pun yang merusak atau mengusik antar sesama. Hidup berdampingan dengan sesama juga disampaikan dalam al-quran.
Bagi umat muslim al-quran merupakan makanan yang harus dikonsumsi setiap saat, sehingga rohani akan menjadi sehat, seperti yang Allah ciptakan langit dan bumi serta isinya yang beraneka ragam makan yang menjadi santapan bagi umatnya sehingga sehat jugalah jasmaninya.
Jangan sampai terlambat menyadari perangai buruk yang menambah dosa, itu yang disampaikan ustad yang menjadi penceramah hari itu. Waktu di dunia terbatas, kesempatan terbatas, maka meminta ampun kepada Allah dan pergunakan sisa hidup ini dengan perbuatan amal ibadah.
Ia menyebutkan sesungguhnya Allah maha pengampun juga penyayang bagi para hambanya yang mau bersujud memohon ampun dengan tobat dengan sebenarnya.
kegiatan tersebut menurutnya merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan iman serat Moralitas bagi Aparatur Sipil Negara dan Pegawai Harian di Lingkungan Pemkab Mentawai, hal serupa juga dilaksanakan bagi Kaum Kristiani berkumpul di Salah satu Gereja yang dekat dengan pusat kegiatan pemerintahan.
Kali ini Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPMDP2KB) Mentawai yang mendapatkan giliran memfasilitasi kegiatan tersebut.
"Kegiatan ini selalu ada peningkatan, awalnya kita laksanan pada pukul 09:00 Wib pagi, tapi sekarang waktunya kita majukan menjadi pukul 07:30 Wib, jadi sebelum masuk kantor mereka (pegawai pemerintah - red) mendapatkan Siraman rohani, " tuturnya
Isdarmansyah salah satu pegawai di Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Mentawai pagi-pagi sekali suda duduk di teras mesjid sambil menghirup udara pagi dan merasakan hangatnya mentari pagi." Ini wajib kita syukuri nikmat kesehatan dan kekuatan dari allah, kalau kita mendapatkan sinar matahari pagi kita semakin sehat, namun kita juga butuh Siraman rohani, " celotehnya bersama dengan sejumlah pegawai lainnya. (rd)
Editor :
Tag :#siramanrohani#mentawai
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
KUNJUNGAN DANREM 032/WIRABRAJA: MENTAWAI PULAU STRATEGIS DI BARAT SUMATERA, POTENSI LAUT DAN LAHAN TIDUR HARUS DIMAKSIMALKAN
-
HARI BHAYANGKARA KE-79, KAPOLRES MENTAWAI BERI PENGHARGAAN ANGGOTA BERPRESTASI DAN HADIAH UMRAH
-
WABUP MENTAWAI SAMBUT INVESTASI CARBON DARI MALAYSIA: POTENSI RATUSAN MILIAR DARI HUTAN MANGROVE
-
BUPATI MENTAWAI RINTO WARDANA: JALUR EVAKUASI HARUS DIPERLEBAR, SIRINE BENCANA WAJIB DIPERIKSA BERKALA
-
KOMISI X DPR RI KUNJUNGI MENTAWAI, DENI CAGUR DAN ANGGOTA LAIN DISAMBUT LANGSUNG OLEH BUPATI RINTO WARDANA
-
MUSIK SEBAGAI MOOD BOOSTER DI TENGAH KESIBUKAN
-
DINAKHODAI ARISAL AZIZ, OPTIMISTIS MATAHARI KEMBALI BERSINAR TERANG DI SUMBAR
-
TRANSFORMASI PSIKOLOGI ANAK MELALUI PENDIDIKAN INKLUSIF DAN HUMANISTIK
-
PSIKOLOGI HUMANISTIK PADA TOKOH YASUAKI YAMAMOTO DALAM NOVEL “TOTTO-CHAN GADIS KECIL DI PINGGIR JENDELA” KARYA TETSUKO KUROYANAGI
-
MANARI DI LADANG URANG: ANTARA KEBEBASAN DAN KESADARAN SOSIAL DALAM BINGKAI KEARIFAN MINANGKABAU