HOME OPINI DIDAKTIKA

  • Senin, 16 Agustus 2021

Sajak-Sajak Kemerdekaan

Amir Machmud NS, wartawan senior, dosen dan penulis buku.
Amir Machmud NS, wartawan senior, dosen dan penulis buku.

SAJAK-SAJAK KEMERDEKAAN

 

Amir Machmud NS*
KEPADA SIAPA RASA KUTITIPKAN

kepada siapa rasa kutitipkan
menjadi suara yang meraung
mengungkap getir, resah, dan amarah

tetapi, apakah masih ada suara?

siapa pula yang masih tegar berteriak
setiap kali diksi hati kau sampaikan
setiap kali luka rasa kau rintihkan
saat kritik pun disamakan dengan otak sungsang?

o, kebenaran
siapa yang menerang cahaya, siapa pula menyuramkannya
tatapan kita kosong menyulam harapan yang melompong
langkah hati kerap terantuk mimpi yang menyuruk

narasikanlah kemerdekaan
dalam batin yang masih punya nurani
yakinkan, kita memiliki negeri ini
tetapi bukankah kalian berhak pula mengusung tanda tanya
: ke mana masa depan dihela?

siapa tak frustrasi dicekoki kuasa opini
siapa punya daya menyuarakan yang nyata
: ketika agama dinistakan para buzzer
etnis diolok-olok tanpa perasaan
SARA diobok-obok di penggorengan

: untuk pameran kekuasaankah kemerdekaan dituangkan?

dan ke mana suara-suara itu
yang kami percaya menyampaikan apa adanya
mewakili dalam sesuram geram
menyaksikan unjuk kekuatan
otot-otot opini dan ketidakadilan
yang tak henti menakut-nakuti.
(2021)

 

Amir Machmud NS
SIAPA YANG MEREMAS
TULANG BELULANG NEGERIMU

tak cukup hanya kau tatap gelisah
kegaduhan demi kegaduhan yang meremas tulang-belulang negerimu
kesengkarutan yang mencacah daging bangsamu
kemunafikan yang menodai sulur-sulur darah saudaramu
ketamakan yang menyayat nadi keadilan Indonesiamu

tak cukup hanya kau tatap gelisah lalu kau sesali

siapa itu yang bertengadah
berorasi selalu dengan amarah
menuding-nuding
memamerkan gagah dan lurus ibadah?

siapa itu yang bersipongah
membanggakan otot-otot kekuasaan
membelejeti siapa pun yang berbeda rasa
berbelati buzzer dan influencer?

siapa pula itu yang memainkan pisau keadilan
menikamkan pasal yang dia suka
membenam hukum di ransel kepentingan
lalu menyetorkannya ke loket istana?

siapa bermain-main dengan percik api
menyulutnya di dekat kubangan peka minyak
membara lalu mereka bertepuk tangan
dan begitu saja meninggalkannya?

jangan hanya menyesali
negerimu resah tercacah serakah dengan berbongkah-bongkah fitnah

siapakah yang harus menyapihnya
dari rongrong ledakan syahwat kekuasaan?
(***)

 

Amir Machmud NS
MASIHKAH KITA HIRUP UDARA YANG SAMA?

yakinkah kau masih menghirup udara yang sama
di ruang kosong yang awan bebas berkencan ke mana
dengan sesiapa yang menyapa dan membiarkannya merdeka

negerimu niscaya tak meragukan cinta
sedangkan ketamakan menjelma polusi
merusak paru-paru, melekat runyam menjadi daki hati

yakinkah kita masih mengusung gairah yang sama
dalam hidup yang kau jaga
dengan ketekunan merawat rasa
padahal suara-suara makin membisingkan jiwa

sesekali lewatilah sela-sela kepung bising
pasti kau dapati sudut-sudut asing
dengan wajah suasana tak kau kenal

maka bergeraklah berkendara puisi
dengan huruf menggurat diksi
membuihkan sekeranjang narasi
kau bahasakan makna
menyusup lewat jendela yang belum terbuka
tapi siapa berani nyata menyuarakan kegelisahan?

kutengok semua bersijinjit ragu
mengintip cemas dari balik tirai kusam
mata mereka redup ketakutan
menafsir-nafsir masa depan
hendak ke mana negeri ini dihela

dalam bimbang dan ketidakpastian
kutaksir kalian tak yakin
seperti aku yang tak mampu memaksa percaya
terluruhkan manuver-manuver para kurawa
berebut menepis kejernihan udara

yakin pulakah kau
masih ada terang di bawah terik?
sengat panas terbakar amarah rakyat
dalam kerut putus asa
otot-otot merekah gusar
dalam wajah-wajah lelah
dalam amuk nalar gelisah

tak kutemui lagi bening
di rumah yang seharusnya amanah
di ruang yang semestinya membanggakan

: yakinkah kita
masih menghirup udara yang sama?
(* * *)

 

-- *Amir Machmud NS, wartawan senior, dosen, dan penulis buku. Dia telah menerbitkan 20 buku, tiga di antaranya antologi puisi: Tembang Kegelisahan (2020), Percakapan dengan Candi (2021), dan Kematian, Setiap Kali (2021).


Tag :#Sajak#Kemerdekaan#Amir Machmud NS#Penyair#Penulis#Wartawan#Jawa Tengah#Sumbar#

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com