- Selasa, 26 November 2024
Proses Pemberian Gala Adat: Nilai Dan Tahapan Tradisional
Proses Pemberian Gala Adat: Nilai dan Tahapan Tradisional
Oleh: Andika Putra Wardana
Minangkabau adalah suku yang kaya akan tradisi dan budaya. Sistem sosialnya unik dan penting. Pemberian gala adat adalah salah satu tradisi yang menjadi tonggak identitas masyarakat Minangkabau. Gala adat bukan sekadar gelar; ia adalah simbol kehormatan, pengakuan, dan kewajiban yang diberikan kepada seseorang dalam sistem adat matrilineal Minangkabau.
Nilai Gala Adat
Nilai-nilai luhur yang telah diwariskan dari generasi ke generasi tampak dalam gala adat. "Gala adat itu bukan sekadar nama, tetapi amanah. Orang yang diberi gala adat harus memahami adat dan berperan aktif dalam menyelesaikan masalah dalam kaum," kata Mamak Kepala Waris dari Nagari Koto Baru, Tanah Datar.
Kepemimpinan, keadilan, dan tanggung jawab sosial adalah nilai-nilai yang terkandung dalam gala adat. Gelar ini juga memberi tahu penerima gala adat bahwa mereka harus berperilaku sesuai dengan nilai-nilai ini dan menjaga nama baik keluarga dan nagari.
Tahapan Tradisional Pemberian Gala Adat
Beberapa tahapan tradisional diperlukan dalam proses pemberian gala adat untuk menunjukkan betapa sakral prosesnya yang di rangkum sebagai berikut :
1.Musyawarah Kaum
Keluarga besar atau kaum akan berunding/bermusyawarah ntuk menentukan siapa yang berhak atas gelar adat. Calon penerima harus memiliki moral yang kuat, mampu menjadi contoh bagi orang lain, dan memahami budaya Minangkabau.
2. Persetujuan Ninik Mamak
Setelah calon dipilih, keputusan ini harus mendapat persetujuan dari para ninik mamak, yakni pemuka adat di nagari. Mereka akan memastikan bahwa calon penerima memiliki kemampuan untuk memikul tanggung jawab sebagai pemimpin adat.
3. Prosesi Malewa Gala
Pada titik ini, seluruh masyarakat diundang untuk menyaksikan prosesi pemberian gala adat, yang biasanya dilakukan di balai adat. Mula-mula, ninik mamak memberikan nasihat adat dan kemudian memberi penerima gelar adat.
4. Pesta Adat
Untuk merayakan pemberian gala adat, diadakan pesta adat yang melibatkan seluruh masyarakat. Ini adalah momen kebersamaan sekaligus pengukuhan gelar di hadapan publik.
Di zaman sekarang, ada banyak masalah dengan pemberian gala konvensional. Karena mereka banyak merantau, generasi muda kurang memahami nilai-nilai adat. Selain itu, sebagian masyarakat menganggap tradisi ini kuno dan tidak relevan lagi karena pengaruh budaya asing. Seorang peneliti budaya Minangkabau dari Universitas Andalas mengatakan bahwa pemberian gala adat masih relevan. Adat istiadat ini mengajarkan kita untuk menghargai prinsip kearifan lokal. Dalam sebuah diskusi budaya, dia mengatakan, "Saya yakin tradisi ini akan tetap ada jika generasi muda diajak untuk lebih memahami prosesnya."
Editor : melatisan
Tag :#Gala Adat #Minangkabau
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
PENGARUH AGAMA ISLAM TERHADAP PERKEMBANGAN SILEK MINANGKABAU
-
PENDIRI SILEK MINANGKABAU: DATUAK SURI DIRAJO DAN WARISANNYA
-
MENYINGKAP FAKTA DI BALIK PERKEMBANGAN SENI BELA DIRI SILEK MINANG
-
ASAL USUL SILEK MINANGKABAU
-
GERAKAN BERPINDAH DALAM SILEK MINANGKABAU
-
SARILAMAK, NAGARI ADAT LENGGANG 1000 TALAM
-
“BINGUNG”
-
NAGARI PASA DAN ICON MASJID RAYA PARIAMAN
-
LUBUK BASUNG, NAGARI KAN TERBAIK SATU SUMBAR, DINILAI SEBAGAI PENGIMPLEMENTASI ABS SBK
-
JAHO, NAGARI TOKOH