HOME POLITIK KOTA PADANG PANJANG
- Jumat, 5 Juli 2024
Pengusaha Erwan Yunus Ramaikan Bursa Pilkada Kota Padang Panjang
Pd. Panjang (Minangsatu) - Sosok Drs. H Erwan Yunus makin jadi topik pembicaraan hangat warga Kota Padang Panjang, pasca sang pengusaha ini terjun ke kancah Pilkada Kota Padang Panjang akan digelar KPU November mendatang. Sebelumnya, sosok Erwan Yunus tidak menjadi pembicaraan warga, lantaran Erwan tak pernah terjun ke kancah politik praktis di bumi Serambi Mekkah.
Kini, pria cukup dikenal warga PORDASI di kancah pacuan kuda Sumatra Barat ini ikut jadi peserta Pilkada sebagai bakal calon wakil wali kota (bacawawako). Tidak mengherankan, jika pria hobby berkuda ini sekarang jadi perbincangan, tidak hanya di kalangan warga biasa. Termasuk di masyarakat pakudo di wilayah interland Batipuah X Koto.
Sebagian warga menilai, sosok Erwan Yunus dinilai layak tampil di gelanggang Pilkada. Disamping sudah dikenal, juga miliki rekam jejak yang jelas. Artinya, sosok Erwan dinilai layak untuk dimajukan di ajang Pilkada.
"Pasalnya, selain sudah dikenal luas warga, Erwan juga sudah memahami karakter kota dan keluh kesah masyarakat," ujar Amri, 57, salah seorang warga Padang Panjang, Jumat (5/7/2024) siang. (*)
Editor : Benk123
Tag :#padangpanjang
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
KETUA DPC GERINDRA YULIUS KAISAR, SANG POLITIKUS SEJATI
-
HENDRA SAPUTRA, SH, SANG AKTIFIS HMI SUKSES DI PANGGUNG POLITIK
-
ROSMERI, SRIKANDI PARTAI DEMOKRAT YANG TETAP TEGAR DAN PEDULI
-
MARDIANSYAH, S.SOS, SANG WAKIL RAKYAT TAK PERNAH LELAH PERJUANGKAN DAERAH
-
SOSOK M NUR IDRIS MAKIN SANTER DIBICARAKAN UNTUK PILKADA 2029 DI TANAH DATAR DAN PADANG PANJANG
-
SANKSI BERAT BAGI OLAHRAGA INDONESIA
-
BERMULA DARI LUHAK KE NEGERI ORANG MEMAKNAI SUMPAH PEMUDA ALA PERANTAU MINANGKABAU
-
ILUSI KEBEBASAN; MEMBACA ULANG RUANG DIGITAL DAN RELASI TERSELUBUNGNYA
-
PENSIUNKAN SEMUA JENDERAL POLISI
-
KONFLIK POLITIK DI INDONESIA: CERMIN KETEGANGAN SOSIAL ATAU KEGAGALAN DEMOKRASI?