- Selasa, 10 Desember 2024
Pengaruh Agama Islam Terhadap Perkembangan Silek Minangkabau
Pengaruh Agama Islam Terhadap Perkembangan Silek Minangkabau
Oleh: Andika Putra Wardana
Di Provinsi Sumatra Barat, silek Minangkabau, sebuah bentuk olahraga tradisional yang kaya akan makna spiritual dan budaya, telah berkembang pesat. Apa yang membuat silek ini semakin mendalam dan kompleks, bagaimanapun? Pengaruh besar agama Islam terhadap perkembangan silek ini adalah jawaban utamanya. Ini akan menggunakan narasumber yang relevan untuk menjelaskan bagaimana agama Islam mempengaruhi perkembangan silek Minangkabau.
1. Awal Masuknya Islam Ke Minangkabau
Dua jalur utama memungkinkan Islam masuk ke Minangkabau, yang pertama dari Selat Malaka melalui Sungai Siak dan Kampar, dan yang kedua dari Aceh melalui pesisir barat Sumatera. Jalur pertama memungkinkan Islam masuk ke pusat Minangkabau, dan jalur kedua memungkinkan Islam masuk ke pedalaman melalui pelabuhan penting seperti Pariaman dan Ulakan.
2. Integrasi Nilai-Nilai Islam Dengan Budaya Minangkabau
Setelah Islam masuk, agama ini diterima sebagai agama baru dan menjadi bagian dari budaya Minangkabau. Diikuti oleh masyarakat Minangkabau yang terkesan dengan sifat-sifat mubaligh Islam. Para mubaligh menyebarkan Islam dengan menanamkan moralitas dan akhlak yang baik di masyarakat. Akibatnya, Islam berkembang secara bertahap di Minangkabau melalui interaksi positif dengan masyarakat dan bukan dengan kekerasan.
3. Silek Kumango Sebagai Media Dakwah
Salah satu contoh integrasi ini adalah silek kumango, yang dibuat oleh beberapa ulama Minangkabau di masa lalu sebagai representasi dakwah kultural. Karena saat itu para pemuda sulit untuk diajak pergi mengaji ke surau, silek kumango awalnya hadir sebagai pemanggil bagi pemuda untuk pergi mengaji. Dengan demikian, silek kumango berhasil mendorong pemuda untuk belajar agama, dan bahkan silek itu sendiri.
Seperti yang dinyatakan oleh Benny Krisnawardi dan Madia Patra Ismar, silek kumango dianggap sebagai silek yang dekat dengan agama Islam. Bahkan adagium dalam silek kumango seperti "lahia silek mencari kawan, batin silek mencari tuhan" menyiratkan konsep hablum minannas dan hablum minallah, yang merupakan hubungan antara manusia dan Tuhan.
4. Peran Ulama-Ulama Minangkabau
Syekh Burhanuddin dan Syekh Madinah adalah ulama Minangkabau yang berkontribusi besar dalam menyebarkan agama Islam dan mengintegrasikan nilai-nilai Islam ke dalam budaya Minangkabau. Mereka tidak hanya menyebarkan ajaran Islam, tetapi mereka juga menyesuaikannya dengan lingkungan lokal. Filosofi yang dikenal sebagai "adat basandi syara", yang berarti bahwa adat istiadat harus didasarkan pada syariat Islam, mencerminkan hal ini.
Ulama Islam pembaharu di Minangkabau, Syekh Muhammad Djamil Djambek, juga membantu masyarakat mengamalkan ajaran Islam. Filosofinya tentang "adat basandi syarak,syarak basandi kitabullah" menunjukkan betapa besarnya pengaruh Islam terhadap cara orang Minangkabau bertindak.
Perkembangan silek Minangkabau sangat dipengaruhi oleh agama Islam. Silek cumaongo telah menjadi simbol nyata dari komitmen masyarakat Minangkabau untuk meneruskan dan mengembangkan ajaran Islam, dari awal kedatangan Islam hingga integrasi nilai-nilai Islam dengan budaya Minangkabau. Oleh karena itu, silek kumango tidak hanya digunakan sebagai olahraga tradisional, tetapi juga dapat digunakan sebagai sarana dakwah untuk mendorong pemuda untuk belajar agama dan menghayati nilai-nilai Islam.
Editor : melatisan
Tag :#Silek #Minangkabau
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
TARI PAYUNG: SIMBOL KASIH SAYANG DALAM BUDAYA MINANGKABAU
-
GANDANG SILEK: IRAMA TRADISIONAL DALAM LATIHAN PENCAK SILAT
-
PERAN ALIM ULAMA DALAM MELESTARIKAN ADAT MINANGKABAU
-
MAKNA MERAH DAN EMAS DALAM HIASAN RUMAH GADANG
-
KEINDAHAN BUSANA ADAT MINANGKABAU PADA UPACARA ADAT
-
MUSYAWARAH DI KUBONG TIGO BALEH MELAHIRKAN KESEPAKATAN ADAT BAGI ALAM MINANGKABAU
-
PEMECATAN SHIN TAE-YONG, LANGKAH TEPAT ATAU SALAH PILIH?
-
DHARMASRAYA
-
MENGAPA HPN 9 FEBRUARI
-
MELATIH KETELITIAN DAN KONSENTRASI MELALUI ORIGAMI