- Jumat, 13 Agustus 2021
Menggagas Wisata Sehat Di Sumatera Barat
Menggagas Wisata Sehat di Sumatera Barat
Oleh: Yunifaini, S.Pd.*
Pandemi Covid-19 berhasil membuat porak-poranda berbagai sektor penting dalam menyokong lajunya pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Sektor pariwisata merupakan salah satu sektro yang nyaris hancur dan susah untuk bangkit disebabkan oleh wabah ini. Berbagai industri yang menyokong kegiatan pariwisata terlihat tidak mampu bertahan dari gempuran wabah mematikan ini. Industri jasa transportasi kolab, industri hotel dan retoran sekarat. Biro-biro jasa perjalanan wisata gulung tikar karena pembatasan ruang dan gerak individu yang ingin bepergian. Banyaknya aturan dan protokol yang harus dilalui juga menjdadi sebuah kendala yang di dahapi orang yang ingin bepergian maupun biro dan industri yang bergerak di bidang pariwisata ketika ingin menawarkan program berwisata.
Sumatera Barat sebagai sebuah destinasi wisata mengalami penurunan kunjungan wisata yang tidak kalah hebat di banting destinasi wisata unggulan lainnya. Koran Tempo memberitaka pada awal Desember 2020, dilansir dari data Badan Pusat Statistik Sumatera Barat bahwa dalam kurun April hingga OKtober 2020 angka kunjungan wisatawan asing ke Sumatera Barat nihil artinya selama tujuh bulan dalam rentang April-Oktober itu tak satupun wisatawan asing mengunjungi Sumatera Barat. Sementara itu, data kunjungan wisatawan asing ke Sumatera Barat tahun 2021 ini belum ada rilis terbaru dari BPS. Untuk itu, perlu sebuah pemikiran dari berbagai kalangan untuk kembali menghidupkan sektor pariwisata ini, karena dengan bergeraknya sektor ini maka berbagai sektor lain juga pasti akan mengalami pergerakan. Pariwisata sehat atau wisata sehat agaknya bisa menjadi sebuah solusi atau alternatif yang dapat ditawarkan oleh para penggerak sektor pariwisata. Selain itu, jaminan untuk melaksanakan wisata sehat diharapkan juga diberikan oleh pemerintah sebagai pemegang kebijakan.
Wisata Sehat sebuah Gagasan
Menyikapi permasalahan yang dihadapi oleh dunia pariwisata saat ini, dalam sebuah pemberitaan pada sindo news mengungkapkan pendapat seorang Pengamat marketing dari Inventure, Yuswohady, mengatakan bahwa industri pariwisata akan menghadapi sejumlah kebiasaan baru karena pertimbangan kesehatan. Pertama, Cleanliness, Healthiness, Safety, Environment akan menjadi prioritas dan preferensi utama masyarakat sehingga kepatuhan pada protokol kesehatan menjadi faktor kunci pulihnya industri ini. Selanjutnya beliau juga mengatakan konsep Nature, Eco, Wellness, dan Adventure (NEWA) untuk berwisata juga menjadi faktor penting untuk ditawarkan di masa yang akan datang.
Konsep CHSE dan NEWA yang disebutkan Yusuwohadi tentu saja menjadi hal penting yang harus diperhatikan oleh para penggerak industri pariwisata di Sumatera Barat. Alasan kebersihan, kesehatan, keamanan dan kenyamatan tentu menjadi wajib diakomodasi dalam menawarkan setiap paket wisata bagi orang-orang yang ingin berwitasa ke Sumatera Barat. Konsep wisata yang Cleanliness atau terjamin kebersihannya baik, kebersihan objek, kebersihan akomodasi, kebersihan transportasi serta kebersihan restoran dan rumah makan yang akan di kunjubi. Healtiness, adalah konsep yang memberikan jaminan sehat dan menyehatkan, bisa saja objek yang ditawarkan jauh dari polusi udara dan keramaian, atau menu makanan yang ditawarkan sesuai dengan standart kecukupan gizi di masa pandemi, transpotasi yang taat aturan dan protokol kesehatan. Safety dan environment tentu saja tawaran paket wisata sehat juga memperhatikan faktor keamanan dan kenyamanan para peminatnya, jika menawarkan konsep sehat melalui helaing di daerah pegunungan dan perbukitan, pihak penyelenggara harus memperhatikan apakah daerah itu aman dan nyaman sebagai lokasi healing.
Maka dari itu tawaran wisata sehat dengan pola NEWA menjadi alternatif bagi para pegiat kegiatan pariwisata di Sumatera Barat, dengan segala potensi yang dimiliki oleh provinsi ini saya pikir NEWA yang merupakan abreviasi dari Nature, Eco, Wellness dan Adventure semuanya ada dan bisa didapati dengan mudah di sini. Tinggal bagaimana para pelaku wisata memadu padankannya dengan kebutuhan yang pertama tadi yaitu standar kesehatan CHSE.
*Guru Usaha Perjalanan Wisata SMKN 6 Padang
Tag :#Opini #Wisata #Sehat #Pandemi
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
SEMUA ADA AKHIRNYA
-
PERKEMBANGAN TERKINI PENGGUNAAN BIG DATA DI SISTEM E-GOVERNMENT
-
MERASA PALING HEBAT, JANGAN MAIN LABRAK SAJA
-
PEMANFAATAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK E-GOVERNMENT
-
ANGGOTA DEWAN JANGAN SEKADAR JADI TUKANG SALUR PROYEK
-
SEMUA ADA AKHIRNYA
-
PERKEMBANGAN TERKINI PENGGUNAAN BIG DATA DI SISTEM E-GOVERNMENT
-
MERASA PALING HEBAT, JANGAN MAIN LABRAK SAJA
-
KALA NOFI CANDRA MENEBUS JANJI KE TANAH SUCI
-
PEMANFAATAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK E-GOVERNMENT