HOME POLITIK PROVINSI SUMATERA BARAT
- Senin, 30 April 2018
Menangkap Reaksi Masyarakat Membuka Jalan Ke Senayan
SOLOK (Minangsatu) - Nofi Candra memastikan tidak mencalon lagi sebagai anggota DPD RI periode 2019-2024. Pernyataan itu mengejutkan bagi warga Sumatera Barat, terutama elemen dari kalangan loyalis. Berbagai reaksi masyarakat tumbuh seketika. Terlebih ketika nama wakil ketua PPUU (Panitia Perancang Undang-Undang) DPD itu memang tidak muncul dalam daftar calon anggota DPD di KPU Sumbar, membuktikan statemen anggota Komisi III itu tidak sekedar membuat sensasi. " Heran ambo. Maso pak Nofi indak mencaleg? Padahal gadang harapan kami baliau kembali menjadi anggota DPD," ungkap salah seorang warga melalui group WhatsApp Dunsanak Nofi Candra, Minggu (29/4).
Sebuah kekecewaan yang wajar. Terlebih ketika warga menilai eksistensi Nofi Candra sebagai anggota DPD RI periode 2014-2019 telah menunjukkan perannya sebagai 'jembatan' aspirasi rakyat dan daerah. Nofi bahkan dipandang telah banyak menunjukkan keberpihakan kepada rakyat, dekat dengan masyarakat, terutama untuk kemaslahatan kalangan petani, pemuda dan pendidikan.
Terhadap penilaian itu, keputusan yang diambil Nofi durasakan seperti memutus ekspektasi masyarakat terhadap kiprahnya sebagai tokoh muda yang berjuang di parlemen.
Sejumlah masyarakat yang mengaku kecewa berpendapat, tidak majunya Nofi Candra ke DPD-RI, telah menyayat kecewa, karena kepediannya pada daerah Sumbar telah teruji dan diakui sudah berbuat nyata terhadap daerah. " Padahal pak Nofi telah memperjuangkan nasib petani bawang Sumbar, memperjuangkan UU tentang keistimewaan Minangkabau melalui pembahasan PPUU DPD-RI," sebut Sepris Yonaldi, akademisi asal Sungai Nanam.
Selain itu, Nofi Candra juga telah berjuang mewujudkan Sumbar masuk dalam 10 destinasi wisata nasional, menjadikan Sumbar sebagai salah satu Provinsi di Indoneaia untuk menjadi daerah penyangga pangan ibu kota negara.
Serangkaian upaya dan perjuangan senator asal sumbar itu, berbanding lurus dengan kedekatannya dengan masyarakat. Selama menjadi anggota DPD RI, Nofi Candra dipandang tidak terlena di Jakarta. Ia selalu berada di tengah masyarakat dalam banyak kesempatan. " Beliua tidak di Jakarta saja, tetapi kerap turun ke daerah hingga ke pelosok nagari. Potret kepemimpinan demikian yang kita harapkan dari sosok Nofi Candra," ucap Sutan Sampono, pemuka masyarakat Guguak, Kabupaten Solok.
Tanggapan dengan nada yang sama juga banyak diterima Nofi Candra. Dikonfirmasi soal reaksi masyarakat tersebut, dengan suara rendah ia mengaku mendapat bayak telepon dan pesan singkat dari masyaralat yang notabene adalah konstituensnya. Diantara mereka yang kecewa tidak hanya dari kalangan loyalis senator itu, melainkan dari banyak penduduk di pelosok-pelosok nagari.
Menurut Nofi Candra, keputusan mengejutkan itu bukan sebuah sensasi. Ia memastikan tidak maju ke DPD setelah melalui pertimbangan yang matang dan renungan panjang. Kata dia, tersebab lemahnya peran dan fungsi lembaga DPD RI dibanding lembaga lainnya, menjadi alasan mendasar bagi dirinya mengambil keputusan demikian.
Bagi dirinya pribadi, ternyata kurang tepat berada di DPD. Itu yang dirasakan selama satu periode menjadi anggota DPD RI. Ketika DPD masih berkutat dalam kepentingan penguatan lembaga dan perbaikan konstitusi, sementara masyarakat sangat berharap rangkaian aspirasinya dapat diwujudkan untuk kemajuan dan kesejahteraan daerah.” " Ternyata ekspektasi masyarakat tidak sebanding dengan output yang dihasilan dari kewenangan DPD-RI, ” kata Nofi.
Ia merasa kasihan pada masyarakat yang telah memilih dengan harapan dapat berbuat lebih banyak. Kecuali untuk menikmati sendiri, atau bagi segelintir masyarakat saja, Nofi Candra mengatakan sangat merasakan hal demikian. " Berbeda halnya kalau kita menjadi anggota DPR RI, melalui dana aspirasi atau Pokir (Pokok-pokok pikiran) dewan saja, sudah bisa menjawab kebutuhan masyarakat dalam pembangunan daerah," tuturnya.
Alasan yang dikemukakan Nofi Candra justru memunculkan teka-teki baru. Dengan jawaban demikian, akhirnya menumbuhkan sinyalemen terhadap langkah politiknya pada Pileg 2019 nanti.
Menjawab apakah ia akan maju sebagai anggota DPR RI atau tidak, Nofi justru berdiplomasi dengan bahasa; semua kemungkinan tetap terbuka." Artinya, karena tidak Ke DPD, bukan berarti menutup jalan Ke Senayan. Yang pasti kita tetap bersama masyarakat membangun daerah untuk kemajuan," ucapnya tanpa menyebut partai apa yang akan dibawanya ‘berlayar’.
[ Verizal Sarosa ]
Editor :
Tag :#Nofi candra #DPD RI
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
BAWASLU SUMBAR GELAR DEKLARASI PENGAWASAN ANTI HOAX, POLITISASI SARA DAN NETRALITAS ASN PADA PILKADA 2024
-
HASIL PENGUNDIAN NOMOR URUT CALON PILGUB SUMBAR 2024: MAHYELDI-VASKO NOMOR URUT 1, EPYARDI-EKOS NOMOR URUT 2
-
PLT PWI SUMBAR: WARTAWAN HARUS JAGA NETRALITAS DALAM PEMBERITAAN PILKADA
-
BAWASLU SUMBAR REKRUT 10.836 PENGAWAS TPS UNTUK PILKADA 2024, CALON MENDAFTAR DI PANWASCAM
-
JIKA MENANG PILGUB, EPYARDI-EKOS AKAN DIDUKUNG PRABOWO-GIBRAN
-
ANGGOTA DEWAN JANGAN SEKADAR JADI TUKANG SALUR PROYEK
-
PERKEMBANGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA SISTEM TENAGA LISTRIK
-
PANGAJARAN BAHASA MINANGKABAU
-
PENERAPAN MACHINE LEARNING DALAM SISTEM TELEKOMUNIKASI
-
PANTAI BARAT SUMATERA: PESONA ALAM, MAKANAN, DAN SITUS BERSEJARAH