HOME OPINI FEATURE

  • Jumat, 16 Agustus 2024

Mahasiswa KKN Unand Adakan Sosialisasi Pembuatan Pupuk Kompos Di Lubuk Tarok, Sijunjung

Proses pembuatan Kompos  disosialisasikan Mahasiswa KKN Unan di jorong Koto Tuo, nagari Lubuk Tarok, Kabupaten Sijunjung
Proses pembuatan Kompos disosialisasikan Mahasiswa KKN Unan di jorong Koto Tuo, nagari Lubuk Tarok, Kabupaten Sijunjung

Mahasiswa KKN Unand Adakan Sosialisasi Pembuatan Pupuk Kompos di Lubuk Tarok, Sijunjung

Oleh: Ahmadi Akbar

SIJUNJUNG - Kolaborasi antara Balai Penyuluhan Dinas Pertanian Kabupaten Sijunjung dengan mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) Universitas Andalas (Unand) Padang, berhasil membuat terobosan  dalam bidang  Pertanian.

Terobosan itu diaktualisasikan dalam  serangkaian sosialisasi pembuatan pupuk kompos kepada kelompok tani Rimbo Basiang, Jorong Koto Tuo, Nagari Lubuk Tarok, Kecamatan Lubuk Tarok, Kabupaten Sijunjung pada Kamis, tanggal 11 Juli 2024 lalu.

Sosialisasi yang dihadiri perwakilan Dinas Balai Penyuluhan Pertanian Kabupaten Sijunjung bersama mahasiswa KKN Unand ini,  diawali dengan pemaparan materi terkait pengertian, kegunaan, dan manfaat pupuk kompos. Tim dari Balai Penyuluhan Pertanian juga memberikan panduan prosedur pembuatan pupuk kompos dari limbah jerami padi.

Dalam praktik pembuatan kompos, kelompok tani Rimbo Basiang  diberikan bimbingan langsung. Bahan-bahan yang digunakan antara lain jerami, EM4, gula pasir, air, kotoran kambing, ember, dan cangkul.

Kegiatan sosialisasi ini bertujuan agar limbah jerami tidak terbuang sia-sia, melainkan dapat dimanfaatkan menjadi pupuk kompos yang bermanfaat bagi kegiatan pertanian kelompok tani Rimbo Basiang di Koto Tuo.

Adapun langkah-langkah pembuatan pupuk kompos dari jerami padi adalah sebagai berikut:

1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk pengomposan.

2. Mencacah potongan jerami menjadi bagian yang lebih kecil untuk mempercepat proses dekomposisi.

3. Menambahkan bahan tambahan seperti kotoran ternak, limbah dapur, atau dedaunan hijau untuk memperkaya nutrisi kompos.

4. Melarutkan air yang telah dicampur dengan EM4 dan gula pasir.

5. Menumpuk bahan-bahan tersebut dalam lapisan yang berurutan, kemudian membasahi setiap lapisan dengan larutan yang telah dicampur EM4 dan gula pasir, lalu dibiarkan terurai selama beberapa minggu.

6. Melakukan pembalikan tumpukan kompos secara berkala untuk memastikan oksigenasi yang baik dan mempercepat dekomposisi.

7. Setelah beberapa minggu hingga bulan, kompos yang sudah matang dapat dipanen dan digunakan sebagai pupuk organik.

 

 


Tag :#Pembuatan Kompos #Mahasiswa KKN Unand

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com