Kakak Nasrul Abit, Beri 5 Nasehat Untuk Pramuka Menjadi GenRe Terbaik

Sawahlunto (Minangsatu) - Dalam memajukan generasi berencana (GenRe) ada 5 face kehidupan yang mesti dilalui setiap orang. Dan 5 face ini akan menjadi sebuah lompatan untuk berpikir lebih baik dalam menata kehidupan untuk menjadi yang terbaik. 

Hal ini diungkap Ketua Kwarda 03 Gerakan Pramuka Sumatera Barat Kakak Nasrul Abit pada acara pembukaan Jambore Ajang Temu Kreatifitas GenRe dan Saka Kencana Tingkat Provinsi Sumatera Barat, di lokasi perkemahan Camping Ground Kandih, Kota Sawahlunto,  Rabu (29/8/2018).

Hadir dalam kesempatan itu, Walikota Solok Zul Afian, Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi, Walikota Sawahlunto diwakili Asisten Pembangunan Setdako Sawahlunto, Direktur Ketahanan Remaja BKKBN Pusat, dan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat. 

Kakak Nasrul Abit yang juga Wakil Gubernur Sumatera Barat lebih jauh menyampaikan, face pertama itu pada transisi usia balita hingga masuk sekolah. Face ini seorang anak mulai diajari berdisiplin dan cara sholat sebagai hal yang mendasar dalam membangun kepribadian anak. 

Masuk face kedua, tingkatan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) serta Perguruan Tinggi. Dalam dunia pendidikan menengah ini,  sudah ada rasa tanggungjawab dan berpikir analisis untuk menjadi profesional. 

Dikatakan Wagub, masa-masa face kedua ini amat rawan akan prilaku sek bebas, narkoba dan prilaku-prilaku yang tidak cocok dengan budaya kita. Kuncinya adalah menerapkan secara konsisten nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari. "Remaja yang baik pemahaman agamanya bisa akan kuat menghadapi tantangan diface kedua ini," ungkap Kakak Nasrul Abit. 

Kemudian face ketiga, masa-masa awal dapat pekerjaan, apakah sebagai ASN, TNI-Polri, pengusaha, pedagang, profesi jasa dan lain-lain sesuai bakat dan kemauan yang di inginkan. Face ketiga ini merupakan waktu mematangkan cara berpikir dalam mendewasakan diri. 

"Dewasa menyikapi perkembangan, menjadikan kita pada posisi nyaman dalam melahirkan produktifitas, ide dan kreatifitas dalam pekerjaan," ungkapnya. 

Face keempat menapaki pernikahan dan perkawinan. Nikah adalah takdir sebagai sebuah nilai ibadah, walaupun sunat tapi amalannya amat besar dalam menjalani kehidupan yang sesungguhnya. Ada beban dan tanggungjawab diri melaksanakan dengan ikhlas dan kasih sayang. 

"Dalam mencari pasangan hidup, lakukan secara baik dalam koridor agama dan budaya yang kita anut," pesan Nasrul Abit lagi. Ditambahkan, GenRe Pramuka mesti memiliki daya tahan diri ; fisik, mental dan kepribadian dalam mengendalikan hawa nafsu. Berpikir jernih dengan rasa tanggungjawab dan nilai-nilai ibadah keagamaan. 

Kelima, face bermasyarakat dimana kira hidup bersama dalam satu lingkungan, ada keluarga anak dan istri,  tetangga dan masyarakat lainnya. Melatih diri bermasyarakat merupakan bagian dari sosialisasi diri. Apakah sudah dianggap baik dan disukai banyak orang, menyakinkan masyarakat di sekitar kita, termasuk jika ada keinginan ikut pileg, dipilih atau tidak dipilih. 

"Menjadi GenRe pramuka mesti demikian karena telah dilatih dalam berbagai hal kecakapan kepribadian sosok pramuka, generasi muda yang tangguh sebagai pelanjut pembangunan ini," ungkap Nasrul Abit menerangkan. 

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat, Syahruddin, dalam kesempatan itu menyampaikan, pelaksanaan program GenRe melalui wadah PIK remaja dan Saka Kencana merupakan program kegiatan BKKBN dalam menghadapi persoalan remaja, godaan dan tantangan yang menanti di depan mereka. 

BKKBN berupaya menyiapkan generasi muda agar mampu menghadapi godaan, telah menyiapkan pembinaan dan pengembangan kualitas remaja usia 10-24 tahun sebelum menikah. GenRe itu pembinaan kehidupan keluarga bagi remaja, agar mampu menjalani jenjang pendidikan, kemudian berkarier pada pekerjaan dan menikah dengan penuh perencanaan sesuai siklus kesehatan reproduksi.

(Rel)