HOME PROFIL PROVINSI SUMATERA BARAT

  • Selasa, 21 November 2017

Giant Step, Band Rock Indonesia Era 70-an Ingin Konser Di Kota Padang

Para Personil Giant Step,  dari kiri; Rhama, Jordan, Debby Nasution, Benny Soebardja, dan Audi.  (Ist))
Para Personil Giant Step, dari kiri; Rhama, Jordan, Debby Nasution, Benny Soebardja, dan Audi. (Ist))

PADANG (Minangsatu) -- Membuktikan komitmennya untuk bangkit kembali di ranah musik Indonesia, band rock legendaris Indonesia dari era 70-an, Giant Step akan menggelar konser pada Sabtu (9/12/2017) mulai jam 19.00 - 23.00 WIB di Musro - Hotel Borobudur, Jakarta. Konser ini mengusung tema ‘a progressive night with Giant Step’.

"Konser-konser yang telah dan akan dilakukan Giant Step semata-mata adalah karena visi kita sejalan dengan promotor yang mengundang kita," kata Benny Soebardja, ketika  diwawancarai, Selasa (21/11/2017).

Berkibarnya kembali bendera Giant Step masih dengan vokalis aslinya, Benny Soebardja, yang juga adalah peracik sajian musik band progressive rock yang berdiri tahun 1975 ini, sehingga warna asli musik Giant Step dapat dinikmati saat konser nanti. Sedangkan yang lainya adalah para personil baru, namun punya kecintaan pada genre musik era 70-an; Jordan (gitar/flute), Audi Adhikara (bass), Rhama (drum), dan musisi legendaris Debby Nasution (keyboard).

Kebangkitan Giant Step dengan warna progressive rock di tengah popularnya musik Electronic Dance Music (EDM) tentu bukanlah menjadi sebuah kegamangan. Karena band rock yang juga sempat digandrungi penikmat musik di Singapura dan Malaysia ini punya idealisme sendiri dalam bermusik.

"Alasan yang mendasar untuk menghidupkan kembali Giant Step adalah panggilan jiwa dan saya masih punya misi yang belum selesai, yaitu menembus market global. Bob Dook, orang Inggris yang sangat cinta dengan Giant Step memberi dukungan untuk itu. Kami tidak mencari apa-apa di musik, hanya ingin menjadi musisi yang konsisten bermusik dan punya prinsip agar berkarakter, tanpa terhanyut arus pasar. Bagi saya pribadi, bermusik tidak sama dengan dagang nasi rames," kata Benny.

Keunikan Giant Step, dari awal berdiri mereka tidak mau punya produser atau label musik yang akan mengekang kreativitas berkarya. Idealisme mereka dalam berkarakter telah melahirkan karya lagu seperti ‘My Life’, yang tercatat sebagai salah satu lagu rock terbaik di Indonesia hingga saat ini. Giant Step adalah pelopor band indie di Indonesia yang mampu go international.

"Waktu Giant Step exist pada era 70-an hingga 80-an, kami aktif konser pada kota-kota besar di Pulau Jawa, dan juga di Kota Medan. Tapi Indonesia punya banyak kota besar, di Sumatra seperti Padang dan Palembang, begitu juga kota-kota besar di Pulau Kalimantan dan Sulawesi, dan obsesi terbesar kami di tahun 2018 adalah mengunjunginya. Semoga ada promotor yang mau membantu mewujudkan obsesi kami ini," kata Benny.

Bersejarah tentang Giant Step, tentu erat kaitannya dengan band rock The Peels (1967), Sharkmove (1970), dan Fantastique Group (1976). Selain Benny Soebardja, berangkat dari band rock Giant Step ini banyak melahirkan musisi legendaris di Indonesia, seperti; Janto Diablo, Soman Loebis, Deddy Dores, Chossy Pratama, Deddy Stanzah, Erwin Badudu, Harry Soebardja, Jelly Tobing, Jocky Soerjopayogo, Uce F. Tekol, dan sederet nama besar lainnya di dunia musik. Disinyalir, Giant Step adalah pelopor genre musik progressive rock di Indonesia. 

[ */Muhammad Fadhli ]

 


Wartawan : Muhammad Fadhli
Editor :

Tag :#Giant Step #Band Rock Indonesia #Padang

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com