HOME SOSIAL BUDAYA KOTA PADANG
- Minggu, 20 April 2025
Empat Perempuan Minang Tampil Di Talkshow, Bupati Dharmasraya Tebar Inspiratif Bagi Generasi Digital Native
Empat Perempuan Minang Tampil di Talkshow, Bupati Dharmasraya Tebar Inspiratif Bagi Generasi Digital Native
Dharmasraya (Minangsatu) - Bupati Dharmasraya Annisa Suci Ramadhani, SH, LLM, didaulat jadi pembicara utama dalam rangka talkshow bertemakan "Perempuan Minang Bicara: Menebar Inspirasi bagi Generasi Muda" Kegiatan ini, digelar DPP GEBU Minang bertempat di Youth Center Padang, Sabtu (19/4/25).
Selain Bupati Annisa, juga tampak hadir tokoh nasional perempuan Minang lainnya. Seperti, Koordinator Jaksa Agung Muda Intelijen Kejaksaan Agung RI. Irene Putrie, Mantan anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD-RI) 3 periode, Emma Yohanna, dan Prof. Dr. Ir. Reni Mayerni, MP, Deputi Pengkajian Strategic di Lemhannas RI.
Dalam forum tersebut, Annisa menjelaskan. Sebagai bupati perempuan pertama di Sumatera Barat, lebih mengedepankan pentingnya memperkuat peran perempuan dalam kepemimpinan publik. Karena, kepemimpinan di bidang pemerintahan bukan soal gender. Tetapi tetang kemampuan menghadirkan kebijakan publik yang berkeadilan, dan berpihak pada masyarakat.
“Kita harus paham. Menjadi pemimpin yang baik, dan menghasilkan kebijakan publik yang berpihak kepada masyarakat. Bukan tentang Pria atau Perempuan. Tetapi tentang kemampuan dan kopetensi," Terang Annisa.
Ia juga menambahkan. Secara perspektif kedepan masyarakat Minangkabau, harus memandang dan memberikan makna tentang peran kepala daerah perempuan. Karena kepala daerah itu, bukan sebagai pemimpin adat (Ninik Mamak), atau sebagai pemimpin Agama (Imam Shalat). Melainkan kepala pemerintahan. Bertanggungjawab terhadap jalannya pelayanan publik, pembangunan, dan kesejahteraan masyarakat.
" Kita harus memenahami, dan memberikan wejangan jelas kepada masyarakat. Kusus masyarakat Minangkabau. Bahwa persoalan adat dan agama, memiliki domain berbeda dengan politik pemerintah. Hadirnya dunia politik kepemimpinan, tidak dalam rangka bertentangan degan ketika hal tersebut. Baik Gender, Adat, dan Agama. Melainkan mempersatukan dalam sebuah kesatuan, dengan tujuan demi memperjuangkan kemakmuran masyarakat.," Terang Annisa.
![]() |
Saat itu, Annisa juga menyampaikan, selama kepemimpinannya, tidak tertutup kemungkinan bagi perempuan memiliki kemampuan dan proporsional dalam bidang ilmunya, untuk dijadikan Kepala Dinas. Bisa saja, mencapai 30 persen.
“Ini bukan soal keberpihakan. Tetapi soal memperkaya perspektif dalam birokrasi. Karena perempuan membawa pendekatan lebih empatik, kolaboratif, dan solutif,” tegas Kak Caca.
Untuk merobah cara pandang konservatif terhadap kepemimpinan perempuan adalah pekerjaan kolektif.
Maka dari itu, sudah menjadi tanggung jawab kita bersama meyakinkan dan mensosialisasikan, bahwa perempuan juga bisa. Buka ruang bagi perempuan Minang untuk tampil dan menjadi pemimpin.
Talkshow berlangsung selama lebih kurang 4 Jam tersebut. Diharapkan menjadi refleksi nyata, bagi Bundo Kanduang Minang, untuk memiliki peran strategis dalam pemerintahan, hukum, dan kebijakan nasional.
Editor : melatisan
Tag :#Perempuan Minang #Inspirasi Generasi Muda
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
TIM “NABUANG SAROK” PT SEMEN PADANG RAIH PENGHARGAAN TERTINGGI DI AJANG INOVASI INTERNASIONAL APQO 2025
-
TERKESAN DENGAN OPEN HOUSE RUMAH CONTOH SEPABLOCK, BANK MANDIRI INDARUNG SIAP KOLABORASI DENGAN PT SEMEN PADANG
-
PERKUAT AKSES EKONOMI WARGA, PT SEMEN PADANG SALURKAN 300 ZAK SEMEN UNTUK NAGARI AMPEK KOTO
-
PT SEMEN PADANG SALURKAN RP332,4 JUTA UNTUK PANTI ASUHAN, MDA, DAN MASJID DI LINGKUNGAN PERUSAHAAN
-
BERPERAN PENTING BANGUN BUDAYA INOVASI, DIRKEU PT SEMEN PADANG RAIH QUALITY LEADERSHIP AWARD
-
BERMULA DARI LUHAK KE NEGERI ORANG MEMAKNAI SUMPAH PEMUDA ALA PERANTAU MINANGKABAU
-
ILUSI KEBEBASAN; MEMBACA ULANG RUANG DIGITAL DAN RELASI TERSELUBUNGNYA
-
PENSIUNKAN SEMUA JENDERAL POLISI
-
KONFLIK POLITIK DI INDONESIA: CERMIN KETEGANGAN SOSIAL ATAU KEGAGALAN DEMOKRASI?
-
UPAYA MELINDUNGI BAHASA ABORIGIN DI TENGAH ARUS GLOBALISASI
