HOME EKONOMI KABUPATEN TANAH DATAR

  • Kamis, 11 Januari 2024

Ekonomi Petani X Koto Lumpuh, Bantuan Pemerintah Tak Pernah Ada

Kondisi lahan sayur mayur warga Panyalaian, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar, telah terpapar debu vulkanik tak lagi dapat dipanen.
Kondisi lahan sayur mayur warga Panyalaian, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar, telah terpapar debu vulkanik tak lagi dapat dipanen.

Ekonomi Petani X Koto Lumpuh, Bantuan Pemerintah Tak Pernah Ada

Tanah Datar (Minangsatu) - Akibat erupsi Gunung Marapi yang telah berlangsung lebih sebulan, ekonomi warga petani berada diarea paparan debu vulkanik di Kecamatan X Koto lumpuh.

Disamping mereka tak dapat beraktifitas dilahan pertanian, tidak sedikit warga petani X Koto tak lagi miliki modal untuk bertani. Bahkan, untuk memenuhi kebutuhan keluarga sehari hari sudah banyak yang kalimpasiangan

Lebih ironis lagi, bantuan untuk kebutuhan pangan seperti beras, minyak goreng dll_nya biasa disalurkan pemerintah, baik pemerintah kabupaten, provinsi maupun pusat, nyaris tak ada diterima warga petani terpapar erupsi Marapi. Termasuk perhatian dari para wakil rakyat, mulai kabupaten, provinsi hinga pusat.

" Menjadi pertanyaan kami, dimana peran Pemerintah dan DPRD saat kami dilanda penderitaan, " ujar Datuk, 53, salah seorang warga Nagari Aia Angek, Kamis (11/1/2024) siang.

Kondisi gunuang Marapi pada Kamis (11/1/2024) pagi. 

Bahkan, kini status Gunung Marapi dari Level II telah dinaikan jadi Level III. Artinya, warga berada diradius dekat dengan Marapi dihimbau untuk waspada, jika sewaktu terjadi hal hal tak diinginkan atas aktifitas Gunung Marapi. Harusnya, dengan kondisi warga petani yang tak dapat melakukan aktifitas ekonomi saat ini tentu dukungan Pemerintah dan DPRD diharapkan warga.

“ Minimal, kebutuhan untuk dikonsumsi warga saban hari seperti beras, minyak goreng, gula dll_nya, termasuk pemberian masker pada penduduk dikecamatan X Koto,” terang Datuk.

Sementara dari pantauan Minangsatu. com dilapangan, Kamis (11/1/2024) pagi, debu vulkanik masih turun. Dengan kondisi tersebut, banyak warga petani memilih berdiam diruma.

 " Baa ka pai ka sawah, abu kapundan turun taruih, indak siang, indak malam,”  sambung Pedi, 47, petani lainnya.


Wartawan : Asril Dt Pangulu Batuah
Editor : melatisan

Tag :#Lahan Pertanian #Dampak Erupsi #Gunung Marapi

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com