HOME OPINI FEATURE

  • Minggu, 16 Oktober 2022

Dayat Mengekspresikan Simbolik Ketimbang Peniruan Alam Realis Di Karyanya

Hidayat Dikincie, Saksi#1, akrilik,  150x150 cm-2017.
Hidayat Dikincie, Saksi#1, akrilik, 150x150 cm-2017.

Dayat Mengekspresikan Ekspresi Simbolik Ketimbang Peniruan Alam Realis di Karyanya

Oleh : Muharyadi
 

Pelukis Hidayat Di Kincie mungkin sedikit diantara pelukis muda Sumatera Barat asal Selayo, kabupaten Solok yang konsen melahirkan karya-karya bukan hanya menarik tetapi juga dapat menjadi gambaran kecemasannya terhadap hubungan manusia dengan alam.

Dayat panggilannya, lahir 2 November 1988 dan alumni FSRD (Fakultas Seni Rupa dan Desain) ISI (Institut Seni Indonesia) Padangpanjang dalam beberapa tahun terakhir terlihat mengkonstruksi kehidupan manusia melalui ekspresi simbolik ketimbang peniruan alam.

Sejumlah karyanya kita saksikan melalui pameran diantaranya "Calling Exhibition" Tambo Arts Centre di PDIKM (Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau) Padangpanjang bahkan di kediamannya Kabupaten solok baru-baru ini, terlihat tidak mengutamakan kenaturalan objek yang dilukis secara imajinatif, meski sapuan kuasnya memenuhi ruang kanvas terlihat berani, bermuatan ekspresif simbolik dan tetap memiliki komposisi tertata apik. Kemudian warna dijadikan simbol, bukan sebagai pewarna objek yang sesungguhnya.

Lihat sejumlah karya dayat berjudul, Ada Apa di Dapur # 1, Akrilik, 100x140 cm, 2022, Saksi#1, akrilik,  150x150 cm-2017, Kursi Seniman, 135x100 cm, akrilik, 2021 dan Tumbuh Di Hulu, akrilik ,40x60 cm, 2022 dilandasi konsep menjauh dari meniru alam menuju ekspresi emosional yang sarat makna tanpa kehilangan nilai estetikanya.

Lukisan Hidayat Di Kincie "Ada Apa di Dapur # 1", Akrilik, 100x140 cm, 2022

Dayat menunjukkan karyanya bertolak belakang dari kecenderungan impresionisme yang hanya berusaha mengekspresikan keindahan alam atau obyek makhluk hidup lukisannya. Ia mengetengahkan sesuatu yang diingat untuk diangkat kepermukaan. Sebagai refensi, keterpengaruhan Dayat melalui karya-karyanya terhadap tokoh-tokoh ekspresionis punya nama besar di tanah air, tentulah menjadi keniscayaan. Kecenderungan melukisnya bukan bertolak dari peniruan alam. Dayat memiliki ingatan dari apa yang pernah dilihat, lalu diekspresikan lebih murni tanpa tekanan kepentingan ekstrinsik menonjolkan ungkapan simbolisme beragam obyek.

Menyimak totalitas karya-karya Dayat, kita dapat menelusuri tiga hal yakni emosi melalui sapuan kuas yang liar bahkan berlebihan, penempatan warna tampak keras memuat emosinya subyektifitas, isi beserta pesan karya simbolisme perasaannya sendiri. Dayat terlihat gamang terhadap keorisinalitasan seni imitasi alam sebagaimana yang selama ini ditampilkan dalam sederetan karya-karyanya.
 

Muharyadi, Seniman, Kurator dan Jurnalis


Tag :#Pekukis muda Dayat #Orisinalitas karya lukis #Padang panjang #Sumbar

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com