- Senin, 24 Juni 2024
Budaya Babangka Di Nagari Sialang Kecamatan Kapur IX, Kab.50 Kota
Budaya Babangka di Nagari Sialang Kecamatan Kapur IX, Kab.50 Kota
Oleh: Wira Santika
Babangka atau bangka merupakan salah satu kegiatan yang sering dilakukan oleh orang-orang di nagari Sialang. Babangka ini bisa disebut juga sebuah Nazar yang telah ditunaikan,dimana seseorang berjanji melaksanakan sesuatu jika tujuan atau harapannya tercapai.
Babangka ini timbul karna adanya rasa cemas ketika berada di dalam situasi mengkhawatirkan, mendebarkan, menakutkan, dan hal hal menakutkan lainnya seperti tenggelam, kecelakaan,sakit parah, tertimpa kayu dan lainnya sehingga ketika berada di situasi tersebut kita spontan akan berdoa karna tidak berdaya dan disini bisa muncul niat kita seperti hal tadi jika ini akan membaik, maka akan dilakukan hal seperti ini tapi bangka ini dilakukan dengan syarat orang yang menjadi korban atau orang yang dibangka itu masih hidup karna sesungguhnya tujuan utama dari Babangka itu adalah bentuk dari rasa syukur ketika masih selamat dari sebuah musibah yang tidak mengenakan.
Proses Babangka ini diawali dengan pemotongan hewan baik itu ayam, kambing atau kerbau tergantung hewan apa yang disebutkan ketika bernazar, hewan tersebut akan dimasak dan pada sore atau setelah magrib akan dilakukan acara doa bersama atau bentuk syukuran yang bertujuan menunjukkan rasa syukur atas keselamatan yang telah diberikan dan berdoa hal-hal buruk itu agar tidak terjadi lagi.
Babangka ini ada juga pembagiannya ada bangka yang dilakukan untuk ibu yang baru melahirkan dan bayinya ada bangka yang dilakukan pada orang-orang yang mengalami musibah tertentu.
Bangka Untuk Ibu yang Baru Melahirkan dan Anaknya.
Biasanya di nagari Sialang ini ketika seorang perempuan melahirkan maka 3 hari setelah melahirkan dia dan bayinya akan di bangka paling cepat itu 3 hari paling lama itu setelah bayi berumur 1 bulan, bangka ini dilakukan dengan tujuan bentuk dari rasa syukur ketika ibu dan anak sehat dan selamat setelah melewati proses lahiran dan dilakukan bangka dengan memotong ayam yang nantinya darah ayam ini diletakkan sedikit pada kening ibu dan bayinya ini sebagai bentuk simbolisnya (darah ayam ini dijadikan sebagai pengembali atau pamulang samangek ketika adanya rasa cemas saat proses lahiran).
Ayam yang digunakan harus diperhatikan jika bayinya laki-laki maka harus menggunakan ayam jantan, jika anaknya perempuan harus menggunakan ayam betina mengapa begitu karna jika digunakan sebaliknya dipercaya nanti sifat dan tingkah laku dari anak tersebut berbeda dimana, apabila anak laki-laki dibangka dengan ayam betina ditakutkan sifatnya akan ke perempuanan dan begitu sebaliknya apabila anak perempuan dibangka dengan ayam jantan ditakutkan sifatnya seperti kelaki lakian.Bangka harus dilakukan pada pagi hari jadi darah ayam yang disembelih itu harus dipasangkan pada pagi hari dan sore atau setelah magrib baru dilakukan acara mendoanya. Pada bangka ini yang membangka si bayi haruslah mamaknya baru boleh orang tua si bayi atau anggota keluarga lainnya.
Bangka pada bayi ini ada yang menyebutkan sama dengan Aqiqah tapi sebenarnya ini dua hal yang berbeda.Aqiqah adalah hukum islam mengartikan sebagai wujud rasa syukur seorang muslim kepada Allah SWT atas kelahiran seorang bayi. Menurut pendapat yang paling populer, hukum aqiqah adalah sunnah mudah, yaitu pendapat mayoritas ulama dan sebagian ulama menjelaskan bahwa aqiqah sebagai penyelamat berarti aqiqah membawa kebebasan dari ikatan jin yang menyertai semua bayi sejak lahir.
Jadi Babangka dan Aqiqah memang hampir hampir sama tetapi juga memiliki perbedaan yang sangat besar, sama sama sebagai bentuk rasa syukur namun dari hewan yang digunakan berbeda juga, jika Babangka bisa menggunakan ayam saja sedangkan aqiqah harus lebih besar dari ayam seperti kambing, domba, dan lainnya. Pada Umumnya Babangka ini memang banyak ditemukan atau diadakan oleh orang-orang di nagari sialang.
A.Bangka Membayar Nazar
Bangka bayar nazar ini tentunya berbeda dengan bangka untuk ibu yang melahirkan dan bayinya.Bangka bayar Nazar ini biasanya dilakukan ketika seseorang bernazar untuk orang yang sedang terkena musibah contohnya seorang anak sering demam, lalu ibunya bernazar jika sembuh anaknya akan dibangka agar tidak sakit sakitan lagi.
Nah, Babangka bayar nazar ini dilakukan bukan hanya untuk orang yang sakit saja,Orang-orang di nagari sialang biasanya melakukan Bangka ini apalagi ada keluarganya,anak,cucu yang mengalami musibah tidak mengenakan seperti tenggelam, kecelakaan parah, dihimpit kayu, kecelakaan saat bekerja dan lain sebagainya. Jadi karna hal tersebut keluarga dari korbanlah yang membuat nazar dan harus membayarnya dengan di bangka tadi.
Bangka bayar nazar ini prosesnya hampir sama dengan bangka ibu dan anak bayi tapi bedanya kalau bangka bayar nazar hewan yang digunakan sesuai dengan yang dinazarkan ada yang menggunakan ayam, sapi, kerbau, kambing, lembu, domba dan lain sebagainya, Prosesnya pun masih sama hewan disembelih pada pagi hari maka darah hewan tersebut akan diletakkan sedikit pada kening orang yang dibangka dan itu harus dilakukan pagi hari dan yang membangka nya tidak harus mamak seperti di bangka bayi tadi, ini boleh dilakukan oleh kedua orang tua atau anggota keluarga lainnya.
Uniknya pada bangka bayar nazar ini orang yang dibangka harus memakan sedikit hati dari hewan yang disembelih sebelumnya dan hati itu ha crus dipanggang, cukup dimakan sedikit sebagai sebuah syarat atau dalam kata lain ini juga bisa disebut bentuk obatnya akan tetapi ada juga yang tidak memakai hati panggang cukup dengan penyembelihan hewan yang kemudian dimasak lalu sore atau setelah magrib diadakan acara berdoa bersama lagi dengan makan bajamba.
Nah perbedaan lainnya pada bangka bayar nazar ini tidak harus dibikinkan juga mendoa khususnya bisa digabungkan dengan acara mendoa lainnya, misalnya ada acara mendoa syukuran menjelang ramadhan bisa dilakukan sekaligus dengan acara di bangka tadi karna sifat dari bangka ini juga sebuah bentuk rasa syukur.
Dan pada bangka bayar nazar ini boleh diikuti banyak orang yang tujuannya juga sama sama ingin dibangka.Misalnya dalam satu acara mendoa untuk babangka 1 orang ini bisa sekaligus dilakukan apabila ada orang lain yang ingin dibangka dan mengikuti proses nya bersama sama dari awal hingga akhir, pemakaian darah pada orang yang di bangka dan kegiatan berdoa dan makan bersamanya di sore atau setelah magrib tergantung kapan dimulainya.
Bangka bayar nazar ini tujuannya juga hampir hampir sama yaitu untuk mengembalikan semangat atau menghilangkan rasa cemas dan trauma yang dialami seseorang karna kejadian buruk tersebut, dan apabila babangka ini tidak dilaksanakan akan tetapi telah berjanji dipercaya hal hal buruk tersebut bisa terulang kembali karna ini adalah sebuah nazar, sebuah janji yang harus ditunaikan atau orang sialang juga sering bilang “Tautang lidah”apa yang telah dikatakan untuk dijanjikan itu harus diwujudkan.
Jadi sebenarnya Babangka atau bangka inj adalah bentuk rasa syukur namun tercampur dengan unsur-unsur kepercayaan masyarakat setempat mungkin di daerah-daerah lain bangka ini juga ada namun penyebutan namanya yang tidak sama, selain dj nagari Sialang di nagari nagari sekitaran kapur IX ada juga yang melakukan nya seperti di Durian Tinggi, Koto bangun, Muaro paiti, Lubuak Alai dan lain sebagainya.
Pelaksanaan dan prosesnya pun lebih sederhana hanya penyembelihan hewan di pagi harinya, siang sampai sore ibu-ibu, saudara saudara dan keluarga lainnya akan memasak hewan yang disembelih tadi kemudian dimakan bersama-sama oleh orang-orang yang mendoa pada sore atau setelah magrib dan biasanya untuk acara terakhir mendoa itu semuanya disana dominan laki-laki yang mengurusnya lagi.
(Penulis: Mahasiswa Sastra Minangkabau Unovesitas Andalas Padang)
Tag :#Babangka #Nagari Kapur IX
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
SEMUA ADA AKHIRNYA
-
PERKEMBANGAN TERKINI PENGGUNAAN BIG DATA DI SISTEM E-GOVERNMENT
-
MERASA PALING HEBAT, JANGAN MAIN LABRAK SAJA
-
PEMANFAATAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK E-GOVERNMENT
-
ANGGOTA DEWAN JANGAN SEKADAR JADI TUKANG SALUR PROYEK
-
SEMUA ADA AKHIRNYA
-
PERKEMBANGAN TERKINI PENGGUNAAN BIG DATA DI SISTEM E-GOVERNMENT
-
MERASA PALING HEBAT, JANGAN MAIN LABRAK SAJA
-
KALA NOFI CANDRA MENEBUS JANJI KE TANAH SUCI
-
PEMANFAATAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK E-GOVERNMENT