HOME PEMBANGUNAN KABUPATEN PESISIR SELATAN
- Jumat, 19 Maret 2021
BNPB-RI Ke Pesisir Selatan, Lakukan Verikasi Usulan Penanganan Darurat Batang Lengayang
Painan (Minangsatu) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menanggapi positif usulan Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, tentang penanganan darurat akibat bencana alam banjir dan tanah longsor di Kecamatan Lengayang, November 2020 lalu.
Respon positif pihak BNPB tersebut terbukti, dengan turunnya tim BNPB yang dipimpin oleh Direktur Direktorat Infrastruktur Darurat BNPB, Budhi Erwanto, Jumat (19/3).
Pelaksana harian (Plh) Sekda Kabupaten Pesisir Selatan, Emirda Ziswati, mengatakan, kunjungan tim BNPB ke daerah ini dalam rangka verifikasi terhadap usulan penanganan darurat akibat bencana alam banjir dan tanah longsor di Kecamatan Lengayang.
Kunjungan tim BNPB diterima Bupati Rusma Yul Anwar, di ruang kerjanya, kemudian dilanjutkan dengan rapat koordinasi dengan instansi terkait serta melakukan peninjauan lapangan.
Dalam pertemuan tersebut, bupati berharap pihak BNPB dapat menyetujui seluruh usulan Pemkab Pesisir Selatan, berkaitan dengan penanganan bencana banjir dan tanah longsor.
"Pemkab Pessel sangat berharap hasil verifikasi dan peninjauan lapangan nanti menyetujui usulan kami," kata bupati.
Menurutnya, penanganan bencana banjir dan tanah longsor perlu segera dilakukan karena mengancam keselamatan masyarakat.
Sebagaimana diketahui, di akhir tahun 2020 lalu, sejumlah nagari di Kecamatan Lengayang dilanda banjir dan tanah longsor, akibatnya puluhan rumah dan areal pertanian musnah.
Guna penanganan hal tersebut, Pemkab Pesisir Selatan, mengajukan usulan Penanganan Darurat akibat bencana alam banjir dan tanah longsor dengan anggaran sebesar Rp 63 Milyar ke Pemerintah Pusat melalui Dana Siap Pakai (DSP) BNPB-RI.
Menurut Kepala Bidang Rehab Rekon BPBD Pesisir Selatan, Rolli Buchori, berdasarkan data dan analisa teknis dari beberapa unsur terkait, Batang Lengayang dan Lakitan perlu ditangani mulai dari hulu sampai ke hilir serta Daerah Aliran Sungai ( DAS ) yang menjadi sempadan sungai, dengan cara, pada bagian hulu yang merupakan Daerah Tangkapan Air (DTA).
Selain itu katanya, juga harus dilakukan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) dengan penanaman pohon / reboisasi sesuai dengan karakteristiknya.
Sedangkan untuk daerah tengah dan hilir Batang Lengayang dan Lakitan, perlu dilakukan normalisasi alur dan daya tampung sungai yang diiringi dengan perkuatan tebing sungai untuk beberapa titik kritis dengan konsep infrastruktur yang berwawasan lingkungan.*
Editor : Benk123
Tag :#bnpb, #pessel
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
PEMPROV SUMBAR PERBAIKI JALAN MENUJU DERMAGA TPI CAROCOK TARUSAN TAHUN INI
-
SANGAT JAUH DARI IBUKOTA KABUPATEN PESSEL, TOKOH LUNANG DAN SILAUT MINTA SYAFRIZAL UCOK PERJUANGKAN KEMBALI PEMEKARAN YANG TERPENDING
-
GUBERNUR MAHYELDI SERAHKAN KAYU TAK BERTUAN TEMUAN DISHUT SUMBAR UNTUK PEMBANGUNAN MASJID DI PESISIR SELATAN
-
GUBERNUR MAHYELDI BAWA HARAPAN MASA DEPAN BAGI MASYARAKAT LANGGAI
-
PRIHATIN LANGGAI YANG TERISOLASI KARENA KONDISI JALAN, TOKOH PESISIR SELATAN HARAPKAN GUBERNUR SUMBAR TURUN TANGAN
-
MENEMBUS BATAS WAKTU: PERAN FILOLOGI DALAM MELESTARIKAN WARISAN BUDAYA DAN MENERANGI MASA DEPAN
-
MEMANUSIAKAN MANUSIA: KUNCI KEBANGKITAN KABUPATEN LIMAPULUH KOTA
-
LEBARAN, LIBURAN DAN KEMACETAN
-
STRATEGI PENGATURAN PEMAJUAN KEBUDAYAAN SUMATERA BARAT (BAGIAN TERAKHIR DARI TIGA TULISAN)
-
PADANG KOTA KULINER DUNIA