HOME POLITIK KOTA SAWAHLUNTO

  • Minggu, 18 Agustus 2024

Adakah Intervensi Dibalik Mundurnya Deri Asta Di Pilkada Sawahlunto?

Sawahlunto (Minangsatu) - Deri Asta tiba tiba  menyatakan mundur menarik diri sebagai bakal calon Kepala Daerah Walikota Sawahlunto Sumatera Barat dalam Pilkada serentak pada  27 November 2024 nanti. 

Entah apa yang merasuki Deri Asta sehingga ia bertindak di luar nalar dengan mundur di menit menit akhir pendaftaran ke KPU. Berita suami dr. Meyvita itu mundur dari bakal calon kepala daerah ( Bacakada) membuat geger masyarakat Sawahlunto dan tentu saja akan menggeser peta politik. 

Deri Asta dikabarkan menyatakan sikap mundur setelah ia  bertemu dengan Haji Idris tokoh masyarakat Talawi sekaligus pengusaha tambang batubara  PT Miyor dan AIC di Guguk Cubadak Talawi, Rabu malam (15/8) 

Sebelumnya Deri Asta  bersama Rico Alviano dan Desni Seswinari sudah berencana akan datang bersilahturahmi ke kediaman Haji Idris sekaligus meminta doa restu Deri Asta akan maju berpasangan dengan Desni Seswinari dengan niat membangun Kota Sawahlunto.

Tidak ada tanda tanda Deri Asta akan mundur. Bahkan, sebelum mendatangi kediaman Haji Idris, Pagi harinya Deri Asta sempat menelpon Desni Seswinari menanyakan jadwal keberangkatan pesawat ke Jakarta. Karena esok harinya Kamis (15/8) ada seremonial penyerahan SK dukungan paslon Walikota dan Wakil Walikota Sawahlunto (2024- 2029) Deri Asta - Desni Seswinari di Kantor DPP PKB oleh Ketua Umum Cak Imin. Deri Asta mengatakan akan berangkat pagi hari dengan penerbangan pertama, Kamis (15/8) tersebut. 

Bermacam opini berkembang liar di tengah  masyarakat. Kenapa mantan petahana tiba tiba mundur dari pencalonan, itu namanya  kalah sebelum perang. Isu lain yang tak kalah panas adalah, Apakah Deri dipaksa Mundur oleh Haji Idris untuk memuluskan langkah menantunya ke Balaikota? 

Namun dari semua rumor itu alasan paling tepat mungkin karena Deri Asta tetap menjaga marwah dan harga dirinya atas keputusan Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan yang tetap mengajukan nama Susi Haryati sebagai calon Ketua DPRD Kota Sawahlunto (2024 - 2029)

Kekuasaan parpol yang sentralistik tidak lagi menjadi sarana menyerap aspirasi masyarakat di daerah. Bahkan parpol tega mengangkangi peraturan organisasi yang dibuatnya sendiri seperti hasil keputusan rapat pleno menetapkan Riyanda Putra sebagai calon tunggal Ketua DPRD Sawahlunto.

Tidak diketahui apa saja pembicaraan Deri Asta dengan "Sultan Talawi"  itu di malam sehabis sholat Isa  tersebut. Namun sebuah sumber menyebut  Haji Idris sudah menjadi  "King Maker"  dengan  memasangkan menantunya Riyanda Putra dengan Jeffry Hibatullah, putra sulung dari Alm H. Emeldi, mantan Ketua DPRD Kota Sawahlunto dan pemilik PT Dasrat Sarana Arang Sejati. 

Ibarat kata, pasangan Riyanda dan Jeffry bak dua pangeran yang bersatu "Istana lama" dan "Istana Baru" di Talawi, bersatu. Namun jangan jumawa dulu, meskipun pasangan ini  memiliki kekuatan logistik dan sumber daya melimpah tapi itu tidak menjamin kemenangan dalam kontestasi Pilkada. 

Apalagi keduanya baik Riyanda dan Jeffry sama sekali belum punya pengalaman di pemerintahan. Lebih jauh, Alasan Haji Idris menjadi "King Maker" dikatakan sumber media ini mengaku kecewa dengan partainya. DPP PAN ternyata tidak memilih Riyanda Putra sebagai calon Ketua DPRD Sawahlunto. 

Riyanda Putra adalah pemilik suara terbanyak dengan perolehan sekitar 3000 lebih  suara  di Pemilu 2024 lalu. Hasil rapat pleno DPD PAN Sawahlunto juga sudah  menetapkan Riyanda sebagai calon tunggal Ketua DPRD. Namun sayangnya belum ada aturan yang mengatur tentang itu karena itu merupakan hak dan kewenangan partai politik pengusung

Tragedi Politik seperti ini bisa kapan saja dan banyak terjadi. Keputusan Ketua DPP PAN Zulkifli Hasan boleh saja dikatakan sebagai penzaliman suara masyarakat. Namun itu sepenuhnya menjadi kewenangannya selaku Ketua Umum.  

Kezaliman dan kesewenang wenangan tentunya harus dilawan. Tapi apakah dengan mencalonkan Riyanda Putra sebagai calon Walikota melawan Deri Asta adalah sebuah bentuk perlawanan terhadap kezaliman?  

Haji Idris lanjut sumber tadi mengaku tidak menaruh amarah atau menyalahkan Deri atas terjadinya tragedi politik ini. Namun, ia merasa sangat kecewa dengan PAN yang tidak menghargai perjuangannya  memenangkan PAN pada  pemilu lalu. 

Benar saja!  Andaikata Haji Idris dan kroni kroninya tidak melompat pindah kapal ke PAN, mustahil PAN bisa  menjadi pemenang meraih 4 kursi dari total 20 kursi di  DPRD Sawahlunto plus raihan 1 kursi DPRD Sumbar yang diraih oleh Masrisal,  adik ipar Haji Idris

Sementara,  DPP PAN dikatakan Deri Asta belum menerbitkan SK untuk ketua DPRD Sawahlunto. Deri mengatakan, SK ketua  DPRD masih butuh proses waktu lebih dari sebulan menunggu rampungnya alat kelengkapan dewan. 

Apakah dalam rentang waktu itu, SK Ketua DPRD dari Susi bisa berubah ke Riyanda? Politik adalah kemungkinan. Semua bisa terjadi tergantung lobi lobi dan pengaruh kekuasaan? Publik tentu terheran heran dan bertanya tanya. " Kok bisa ya, Miyor kalah dengan seorang perempuan bernama Susi Haryati,"  Jadi, isu siapa bakal menjadi  ketua DPRD sebenarnya sudah tidak lagi relevan karena dibalik itu semua sebenarnya ada hasrat ingin berkuasa dengan cara ingin merebut kekuasaan di  Pilkada nanti 

" Zulhas mengatakan di  Sumatera Barat ada sembilan SK untuk  pimpinan DPRD, Kota Sawahlunto berada pada posisi sembilan dengan ketua DPRD-nya  Susi Haryati," ujar  Deri 

Deri tampak sangat kecewa dengan keputusan ketua umumnya itu. Ia mengatakan terus mendesak Zulhas dengan bertanya apa alasan dan kelebihan Susi Haryati, sehingga ia bapak pilih menjadi Ketua DPRD? 

"Zulhas mengatakan, menjadikan Susi Ketua DPRD bukan perkara uang tapi adalah  komitmen sejak awal," ungkap Deri Asta di Jakarta pekan lalu

Pada pertemuan di Gedung Nusantara 9 DPR RI tersebut Zulhas dikatakan Deri tidak menjelaskan bentuk komitmen awal seperti apa antara Zulhas dengan Susi Haryati? Siapa benar orang besar dibelakang Susi? Sehingga bisa mempengaruhi pucuk pimpinan partai matahari terbit tersebut? 

Menurut Deri Asta, Susi Haryati mempunyai  kakak kandung bernama Rafly Yandra, Direktur Pengembangan Usaha PTBA. Rafly Yandra diketahui mempunyai hubungan pertemanan dan hubungan bisnis yaitu  trading batu bara dengan Ray Zulham Farras Nugraha, anak keempat dari Zulkifli Hasan. Jika demikian sudah bisa di tebak 

" Saya sudah berjuang semaksimal mungkin. Tidak ada rasanya upaya dan usaha yang tidak saya lakukan agar Riyanda menjadi ketua DPRD. Hampir semua orang DPP saya temui. Saya sudah  bertemu dengan Zulhas  namun hasilnya tidak berubah, tetap Susi Haryati, " kata Deri Asta 

Deri Asta memutuskan mundur menjelang dibukanya pendaftaran bakal calon ke KPU pada 27 Agustus sampai dengan 29 Agustus 2024. Beberapa parpol bahkan sudah menerbitkan surat dukungan melalui rapat pleno sehingga sulit untuk dirubah. Ini tentunya sangat merugikan parpol dan pasangan calon. 

Iya saya mundur. Kalau alasannya kenapa saya mundur, Hen,"  kata  Deri Asta, Kamis, (15/8) dini hari 

Jauh sebelumnya Deri Asta pernah memberi sinyal akan mundur dari pencalonan apabila 'Pangeran" Riyanda Putra maju sebagai calon kepala daerah Konfrontasi tentunya harus dihindari jika kompromi politik gagal terjadi. Deri Asta sebagai manusia biasa tentunya mempunyai kekurangan dan kelebihan. Namun, dengan memilih mundur Ia membuktikan bahwa dia bukanlah pemimpin yang haus kekuasaan dan jabatan. Menjadi pemimpin sejatinya adalah ladang pengabdian dan pelayanan kepada  masyarakat. Sejatinya menjadi pemimpin itu menderita. 


Wartawan : Hendra Idris
Editor : melatisan

Tag :#Deri Asta #Pilwako Sawahlunto

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com