- Kamis, 14 Oktober 2021
"Sitawa" Untuk Semen Padang FC
"Sitawa" untuk Semen Padang FC
Oleh : Rivo Septian*
"Galigaman" dan "marabo" atau rasa kesal yang tak berkesudahan. Barangkali itu perasaan sebagian besar fans "Kabau Sirah" Semen Padang FC. Saya hanya mencoba menerka-nerka. Tapi dari ujaran-ujaran yang bergentayangan di dunia maya, kira-kira itulah yang terjadi.
Rentetan hasil kurang memuaskan sedari laga pembuka hingga laga ke-tiga yang baru saja usai, bisa saja membuat hari-hari pendukung setia Semen Padang menjadi "lameh". Skor seri kala bersua PSPS Riau, harus mengaku kalah dari tim tuan rumah Sriwijaya FC, hingga yang terakhir harus "bajariah-jariah" mendapatkan draw saat bersua PSMS Medan. Khusus laga terakhir, hasil diperoleh melawan 10 pemain PSMS setelah play-makernya I Gede Sukadana dikartu merah wasit.
Sulit memang. Para pemain seperti bermain di bawah tekanan penonton, walau nyatanya stadion "zero supporter". Entah beban apa yang ada di fikiran para pemain, sehingga mereka bermain kaku dan tidak lepas. Pastinya, mereka yang lebih tahu.
Meminjam istilah Coach Nil Maizar, "Tak ada tim yang ingin kalah, semua tim pasti ingin menang", saya yakin sekali baik pelatih, pemain, dan suporter ingin tim "Kabau Sirah" menang terus. Ibarat makan di rumah makan, "samba nan paliang lamak", kalau bisa sesudah makan tersaji pula segelas "teh talua". Apalagi kalau makan itu ditraktir alias "perai", dijamin bahagia hati kita.
Namun, kenyataan tidaklah selalu sesuai harapan. Coach Weliansyah sudah barang tentu "all out" untuk kemenangan tim. Segala cara pasti dicoba. Ibarat guru di depan kelas, Coach Wel telah mencoba melakukan banyak metodologi. Dia pasti ingin semua anak muridnya bernilai bagus. Kalau bisa semua anak muridnya kelak bisa jadi orang sukses. Namun, cita-cita mulia untuk menjadikan murid hebat tidaklah sesederhana itu. Banyak aspek yang mempengaruhi hasil dari proses belajar dan mengajar itu sendiri.
Hal yang tak kalah penting adalah, Kepala sekolah harus percaya sepenuhnya kepada guru. Tak ada guru yang nyaman mengajar jika diawasi terus oleh Kepala Sekolah. Sehebat apapun dan selama apapun dia mengajar, dia tetap lebih senang "dipalapeh" di depan kelas. Guru tahu segala yang terbaik untuk siswanya. Kalau dia tidak tahu, tidak mungkin dia bisa jadi guru. Kepala sekolah pun belum tentu bisa menggantikan guru mengajar di depan kelas, karena dia tahunya hanya memerintah sang guru. Sebagai Pimpinan, Kepala Sekolah hanya ingin mengetahui nilai peserta didik semuanya bagus.
Apalagi orang tua siswa. Pasti dia ingin anaknya pintar dan memiliki nilai yang tinggi. Kalau hasil tak sesuai harapan, jangan pula orang tua murid berniat menggantikan guru. Malah, tambah kacau kelas jadinya. Begitu juga dengan rekan guru. Tabu bagi guru menilai kerja rekan gurunya, karena bukan itu tugas dia.
Terlalu panjang saya membahas guru. Mungkin karena saya basicnya seorang guru. Meskipun demikian saya tidak akan pula menggurui orang-orang pintar di luar sana. Pasti "kanai ariak" saya oleh mereka. Apalagi menggurui Coach Weliansyah. Tidak berani saya. Pemain tidak pelatih pun tidak. Serasa "tidak bataratik" saya kepada beliau.
Semua ada alurnya. Semua ada mekanismenya. Serahkan sesuatu kepada ahlinya. Kalau menurut kita bukan dia ahlinya, lantas siapa ahlinya? Mungkinkah kita yang tidak ahli, bisa menakar ahli atau tidak ahlinya seseorang?
Ada benarnya juga kata Mantan Menteri Dalam Negeri Bapak Gamawan Fauzi. Kita susah objektif kalau sudah menyangkut beberapa perkara, salah satunya adalah terkait "kampung halaman". Sebagus apapun rantau orang, tetap paling "rancak" pematang sawah orang tua kita.
Begitu juga adanya dengan diri saya. Sebagai jurnalis yang "baraja" tetap saja ingin Semen Padang "manang taruih". Siapapun pelatih kepalanya, saya setia mendukung tim kebanggaan ini. Do'a yang baik akan selalu saya aturkan dengan harapan semoga hari esok bisa lebih baik.
Tetap semangat untuk tim pelatih dan seluruh pemain. Selagi masih dipercaya, lakukan bagian kita, dan lakukan yang terbaik. Baik yang mendukung maupun yang "mancacek", mereka semua ingin tim ini menang dan berjaya di Liga 2.
"Salam Teh Talua"
*Rivo Septian, Reporter Minangsatu.
Tag :#kabau sirah#semen padang fc#liga 2#Sumbar#
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
SEMUA ADA AKHIRNYA
-
PERKEMBANGAN TERKINI PENGGUNAAN BIG DATA DI SISTEM E-GOVERNMENT
-
MERASA PALING HEBAT, JANGAN MAIN LABRAK SAJA
-
PEMANFAATAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK E-GOVERNMENT
-
ANGGOTA DEWAN JANGAN SEKADAR JADI TUKANG SALUR PROYEK
-
SEMUA ADA AKHIRNYA
-
PERKEMBANGAN TERKINI PENGGUNAAN BIG DATA DI SISTEM E-GOVERNMENT
-
MERASA PALING HEBAT, JANGAN MAIN LABRAK SAJA
-
KALA NOFI CANDRA MENEBUS JANJI KE TANAH SUCI
-
PEMANFAATAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK E-GOVERNMENT