HOME PERISTIWA PROVINSI SUMATERA BARAT
- Minggu, 10 Maret 2024
1545 Gardu Terdampak Banjir Dan Longsor, PLN Kerahkan Ratusan Personil Gerebek Penormalan Kelistrikan Sumbar
Padang, ( minangsatu ) - Cuaca ekstrem yang melanda berbagai daerah di Sumatera Barat pada Kamis (07/03) lalu juga berdampak pada keandalan pasokan listrik. Merespon hal tersebut, PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Barat bergerak cepat memulihkan jaringan listrik sekaligus mengamankan instalasi kelistrikan di daerah terdampak.
General Manager PT PLN UID Sumbar Eric Rossi Priyo Nugroho menjelaskan beberapa daerah yang mengalami gangguan jaringan kelistrikan akibat cuaca ekstrem ini antara lain daerah Kota Solok, Kayu Aro, Padang Pariaman, Kota Bukittinggi, Lubuk Basung, Pasaman, Pasaman Barat, dan daerah pesisir yaitu Painan hingga Balai Selasa.
“PLN bergerak cepat meninjau ke lapangan untuk melihat dampak banjir sekaligus juga menyiapkan ratusan personel untuk siap siaga melakukan _recovery_ mengamankan jaringan kelistrikan yang terdampak cuaca ekstrem. Tidak hanya personel, kami juga menyediakan perlengkapan pendukung dengan jumlah yang cukup untuk mempercepat penormalan pasokan listrik,” ujar Eric.
Eric juga menjelaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi aktif dengan stakeholder terkait seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta unsur dinas terkait sebagai upaya preventif terhadap dampak dari cuaca ekstrem yang mungkin terjadi.
“Jaringan kelistrikan yang terdampak akibat hujan dan longsor mencapai 1.545 gardu dan 43 penyulang dengan dampak terparah terjadi di Pesisir Selatan dimana puluhan gardu dan tiang TM hanyut. Total energi listrik yang terhenti akibat gardu terdampak ini adalah 1.545 Volt Ampere atau melumpuhkan listrik ke 126 Ribu lebih pelanggan PLN di Sumbar kembali,” terang Eric.
Namun petugas dari PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumbar bergerak cepat memperbaiki jaringan-jaringan terdampak untuk segera dinormalkan. Saat ini lebih kurang 7 lokasi terparah dengan 100 batang tiang tang rusak hanyut terseret banjir perlu perbaikan. Lebih dari 137 Ribu pelanggan terdampak telah menyala kembali.
Menurut Eric beberapa gardu dan tiang masih dalam proses perbaikan dan manuver jaringan karena petugas belum dapat melakukan pemulihan karena air yang masih menggenang sehingga keselamatan masyarakat harus diutamakan. Petugas berupaya untuk menjangkau lokasi, namun masih terkendala akses ke lokasi yang menyulitkan dalam mobilitas petugas dan material.
‘’Petugas yang terlibat dalam gerebek penormalan kelistrikan pesisir selatan adalah sebanyak 80 petugas yang didatang kan dari berbagai daerah seperti solok, padang dan bukittinggi. Petugas tersebut sedang berupaya melakukan perbaikan dan manuver jaringan agar seluruh pelanggan dapat menyala kembali. Kami akan berupaya semaksimal mungkin, mohon dukungan seluruh masyarakat,” sampainya.
Tidak lupa Eric juga mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan berhati hati jika menemukan kondisi rawan bahaya seperti pohon/spanduk/baliho yang mengenai jaringan listrik PLN.
“Apabila menerima potensi bahaya harap segera melapor kepada PLN melalui aplikasi PLN Mobile atau Contact Center 123," tutupnya.
Editor : boing
Tag :#PLN #UID #Sumbar #Minangsatu
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
TP PKK SUMBAR BERHASIL TUNTASKAN 400 KG DARI TARGET 1 TON RENDANG UNTUK KORBAN BENCANA SUMATERA
-
MENSESNEG INSTRUKSIKAN PEMANFAATAN TANAH NEGARA DAN BUMN DI SUMBAR UNTUK RELOKASI WARGA TERDAMPAK BENCANA
-
CURAH HUJAN MASIH TINGGI, GUBERNUR MAHYELDI IMBAU WARGA WASPADAI BENCANA SUSULAN
-
PWRI SUMBAR PEDULI BENCANA, DATANGI RUMAH WARGA DAN SERAHKAN BANTUAN
-
PEMPROV SUMBAR PERCEPAT PENANGANAN DAMPAK BENCANA HIDROMETEOROLOGI, PULUHAN ALAT BERAT DIKERAHKAN
-
CHERRY CHILD FOUNDATION BERSAMA BERBAGAI KOMUNITAS SALURKAN BANTUAN KE WILAYAH TERDAMPAK BANJIR BANDANG DI PADANG
-
MENANAM POHON, MENUAI KESELAMATAN: KONSERVASI LAHAN KRITIS UNTUK KETAHANAN HIDUP KOMUNITAS.
-
MUSIBAH
-
KEMANA BUPATI TAPSEL
-
BANJIR DALAM MANUSKRIP SEBAGAI CATATAN PENGALAMAN KOLEKTIFÂ MASYARAKAT