HOME KESEHATAN KABUPATEN DHARMASRAYA
- Minggu, 18 Agustus 2019
Warga Siguntur Diduga Korban Keracunan Telah Diperbolehkan Pulang

Dharmasraya (Minangsatu) - Sebanyak 65 orang Masyarakat Kenagarian Siguntur, Kecamatan Sitiung, Kabupaten Dharmasraya, Provinsi Sumatera Barat, yang diduga keracunan makan lontong gulai saat acara Yasinan pada Kamis pekan lalu, telah diperbolehkan pulang oleh tim medis.
Sesuai dengan pemberitaan Media ini sebelumnya, bahwa kelompok Yasinan Jorong Kito Tuo memiliki sekira 100 orang anggota, setiap hari Kamis malam melaksanakan kegiatan rutinnya secara bergilir ke setiap rumah. Namun pada malam Kamis (8/8) peserta Yasinan hadir sebanyak 59 orang. Seluruh peserta di jamu dengan lontong sayur. Bahkan juga ada yang membawa pulang sebanyak 6 bungkus, serta para tetangga."Berawal dari situlah kejadian sakit perut masal dirasakan warga ," sebut Wali Nagari Siguntur Aswat. SE. MM, kepada wartawan.
Karena semakin banyak korban waktu itu, akhirnya pihak pemerintahan nagari langsung menghubungi seluruh pihak, mulai dari Camat, dinas kesehatan, hingga pemerintahan kabupaten. Dalam waktu singkat semua pihak dapat menangani sesuai dengan fungsi, walaupun ada 2 orang diantara korban meninggal dunia.
Dengan telah kembalinya warga kami, maka dari itu, pemerintahan Nagari Siguntur mengucapkan terimakasih tidak terhingga kepada seluruh lapisan, baik pihak pemerintah Kabupaten, dinas terkait, TNI, Polri, terutama tim kesehatan, serta warga yang sudah berperan aktif membantu keselamatan warga, kata Aswat.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Dharmasraya Yosta Devina, didampingi Kabid pengendalian dan pemberantasan penyakit (P2P) dr Helmi, menjelaskan kepada wartawan di Gunung Medan Kamis (15/8) bahwa seluruh pasien diduga keracunan lontong sayur telah kembali pulang kerumah masing-masing. "Sesuai dengan hasil pemeriksaan tim medis, seluruhnya korban sudah dalam posisi aman, dan tidak ada kendala yang berarti," terang Yosta Devina, diaminin dr Helmi
Ia juga menyebutkan, total korban diduga keracunan lontong sayur tersebut seluruhnya 68 orang. Sebanyak 62 orang menjalani perawatan medis secara intensif di RSUD Sungai Dareh dan Puskesmas, 2 orang meninggal dunia, 4 orang lagi hanya mendapat perawatan/pemeriksaan medis di rumah oleh tim dan petugas Pustu.
Duo Srikandi Dinkes Dharmasraya ini juga menyebutkan bahwa, indikasi sakit diderita warga secara masal itu, belum bisa dipastikan penyebabnya. Untuk sementara ini, tim telah mengirimkan beberapa sample, berupa BAB, muntah, danlonyong dan sayur lontong dimakan kirban ke Laboratorium Kesehatan (Labkes) Provinsi Sumbar, untuk dilakukan pengujian. "Dengan telah keluarnya hasil Labor nanti, baru kita bisa memastikan bahwa seluruh korban keracunan, atau ada indikasi penyakit lain," pungkas mereka.
Editor : melatisan
Tag :#Dinkes Dharmasraya #keracunan
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
DIRUT RSUD SUNGAI DAREH BANTAH TUDINGAN KURANGNYA PELAYANAN TERHADAP MAHASISWA UNDHARI MERUPAKAN PASIEN KECELAKAAN LALULINTAS
-
PUSKESMAS SITIUNG 1 LAHIRKAN INOVASI SADAR DOSIS UNTUK IBU HAMIL BERESIKO TINGGI
-
BUPATI SUTAN RISKA TEGASKAN AGAR RSUD SUNGAI DAREH TERUS BERBENAH DIBIDANG PELAYANAN
-
INOVASI KARDI SARAS UPAYA EFEKTIF TEKAN ANGKA STUNTING
-
TIM AKREDITASI KLINIK POLDA SUMBAR SAMBANGI POLRES DHARMASRAYA
-
KONFLIK POLITIK DI INDONESIA: CERMIN KETEGANGAN SOSIAL ATAU KEGAGALAN DEMOKRASI?
-
UPAYA MELINDUNGI BAHASA ABORIGIN DI TENGAH ARUS GLOBALISASI
-
SEPAK TERJANG BUPATI ANNISA: MEMBANGUN PERADABAN DHARMASRAYA LEWAT PENDIDIKAN
-
DARI SUMATERA BARAT UNTUK INDONESIA: 80 TAHUN SUMATERA BARAT (1 OKTOBER 1945 - 1 OKTOBER 2025)
-
TENSI POLITIK OLAHRAGA NAIK JELANG MUSORPROV KONI SUMBAR, UPAYA INTERVENSI MENGKRISTAL