Wako Bukittinggi Erman Safar Ikuti Rakor Secara Virtual Bersama Presiden RI

Bukittinggi (Minangsatu) - Walikota Bukittinggi Erman Safar bersama Forkopimda mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Kepala Daerah Seluruh Indonesia via zoom, Senin (17/5).

Rakor yang dipimpin Presiden, Ir. Joko Widodo di Istana Negara itu, diawali dengan pemaparan kondisi Covid-19 oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian dan dilanjutkan pemaparan Presiden.

“Pascalebaran kita harus berhati-hati dengan adanya lonjakan kasus Covid-19, meski kita telah melakukan pelarangan mudik. Jadi tetap pantau situasi dan lonjakan di daerah masing-masing, dan segera siapkan langkah untuk antisipasi Covid-19 ini,” sebut Jokowi.

Sementara itu Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi dr Vera Maya Sari, Senin (17/05/2021) ketika dijumpai mengatakan, Kota Bukittinggi sudah berada pada 1.560 orang yang tercatat terkonfirmasi positif covid-19, sedangkan angka kematian  sampai Februari 2021 berada pada 19 orang.

Namun yang mengkhawatirkan data hingga 14 Mei lalu, angka kematian pasien terkonfirmasi positif virus corona di kota Bukittinggi menjadi 29 orang, sehingga dikurun waktu dua bulan terdapat 10 orang warga kota Bukittinggi meninggal dunia berstatus positif covid-19.

"Mencermati dari perkembangan kasus pandemi covid- 19 itu menyentuh para lansia termasuk yang meninggal dunia akibat terpapar virus corona juga warga yang dikategorikan lanjut usia (lansia), ketimbang masyarakat di usia produktif (muda).

"Pelaksanaan program vaksinasi covid-19 yang telah dilaksanakan diperuntukan bagi tenaga kesehatan (nakes) dan pelayanan publik memberikan hasil bahwa tidak banyak yang terkonfirmasi positif virus tersebut. Sebelumnya angka kematian hingga Februari 2021 lalu warga yang meninggal dunia akibat covid-19  tercatat 19 orang." ujar Vera 

Lebih lanjut Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi yang juga Plt Direktur RSUD Bukittinggi dr.Vera Maya Sari, Kondisi saat itu, Vaksinasi yang berjalan pada tenaga kesehatan dan pelayanan publik, memang pada gelombang ketiga  ini tidak banyak nakes dan pihak pelayanan publik yang terinfeksi atau terkonfirmasi covid 19,namun yang banyak adalah lansia. Terakhir hingga 14 Mei lalu ada 10 orang warga yang meninggal dunia akibat covid-19 dengan kurun waktu hampir dua bulan.

Ditambahkan,  walaupun para lansia itu hanya di rumah namun berpotensi terpapar covid-19 dari interaksi dengan anggota keluarganya yang beraktivitas di luar rumah. Dikatakan, kepatuhan untuk menerapkan Protokol Kesehatan  menjadi upaya untuk mencegah pertambahan kasus orang yang terkonfirmasi positif virus corona. 

dr Vera Maya Sari tidak ingin pengalaman masa lalu kembali berulang terjadi di kota Bukittinggi dimana pasca lebaran Idul Adha lalu di tahun 2020 terjadi lonjakan kasus pada presentase 200 persen, mengingat usai adanya pembatasan mobilitas masayarakat untuk mudik di lebaran Idul Fitri 1442 H maka para perantau memanfaatkan waktu untuk pulang kampung di moment hari raya qurban tersebut.

Belajar dari kondisi itu tentunya momentum Idul Adha 1442 H tahun 2021 mendatang tidak menambahkan deretan nama orang yang terkonfirmasi positif covid-19.

"Mungkin yang perlu kita sikapi bersama memang pada tahun lalu dari kejadian tahun lalu, angka pada Idul Fitri 1441 H kita tidak tinggi, namun setelah lebaran idul adha, ketika saudara-saudara kita  mudik dikarenakan pas lebaran Idul fitri tidak bisa mudik, maka waktu itu terjadi  peningkatan kasus covid-19 sampai 200 persen. Mungkin ini perlu kita sikapi bersama, namun juga kita ketahui bersama  sudah dua bulan ini kita sudah fokus pada lansia untuk program vaksinasi namun animonya sangat rendah sekali," jelas Vera.*