Wako Bukittinggi Erman Safar: Dampak Pandemi Covid 19, Penduduk Miskin Menjadi 33 Ribu Jiwa

Bukittinggi (Minangsatu) - Walikota Bukittinggi, Erman Safar, mengatakan kondisi pertumbuhan ekonomi Kota Bukittinggi mengalami perlambatan bahkan minus 1,74 persen pada 2020 akibat dampak pandemi Covid 19. Akibatnya, bertambahnya jumlah pendudukan miskin menjadi sekitar 33 ribu jiwa berdasarkan data DTKS tahun 2020.

"Oleh karena itu pemerintah hadir dengan program kerja di tahun 2022 ini untuk meringankan beban ekonomi masyarakat dalam kondisi pandemi ini," kata Wako Erman Safar saat silfurahmi dengan Ninik Mamak Kurai Limo Jorong, di Rumah Dinas, Rabu (2/2/2022).

Wako Erman Safar kemudian memaparkan program-program strategis yang akan dilaksanakan Pemko mempedomani RPJMD 2021-2026. "Saya ingin menjadikan ninik mamak sebagai pihak yang pertama memperoleh informasi tentang program dan kegiatan Pemko ke depan sebagaimana telah tercantum dalam RPJMD," ujar Wako.

Program-program strategis yang akan dilaksanakan Pemko meliputi infrastruktur dan noninfrastruktur, yaitu: pembangunan awning (pelindung matahari, red) Minangkabau Night Market di Jl. Minangkabau, Pasa Ateh, pembangunan tahap I Pasa Lereng, Tabungan Utsman, penataan daerah Stasiun menjadi kawasan kuliner malam (Stasiun Street Food), pembangunan Gerbang Budaya, rehabilitasi taman depan kantor DPRD, pengembangan kawasan Benteng Fort de Kock, pemanfaatan lokasi eks Lapas sebagai sentra penjualan produk-produk khas Bukittinggi, serta 'city branding' Kota Bukittinggi.

Terkait program Tabungan Utsman, Wako perkirakan sekitar 7 ribu pelaku UMKM di Bukittinggi dapat terbantu dalam upaya meningkatkan perekonomian. "Program Tabungan Utsman ini digulirkan melalui BPR Jam Gadang, tanpa agunan, dan Pemko menanggung segala biayanya," kata Wako.

Disamping itu ada beberapa program dengan memberikan bantuan pendidikan bagi siswa SMA/SMK di Bukittinggi serta bantuan tambahan penghasilan kepada guru honorer tingkat SLTA," lanjut Erma Safar.