HOME SOSIAL BUDAYA KABUPATEN AGAM

  • Selasa, 3 September 2019

Wagub Sumbar: Silek Merupakan Budaya Karakter Orang Minang

Nasrul Abit dalam kesempatan itu juga menyerahkan penghargaan kepada tuo-tuo silek sebagai bentuk apresiasi pemerintah dalam melestarikan seni budaya kearifan lokal di sumbar
Nasrul Abit dalam kesempatan itu juga menyerahkan penghargaan kepada tuo-tuo silek sebagai bentuk apresiasi pemerintah dalam melestarikan seni budaya kearifan lokal di sumbar

Agam (Minangsatu)  - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mengapresiasi Pemkab Agam yang telah memasukkan silek sebagai kurikulum/ekstrakurikuler untuk SD dan SMP. Ini merupakan langkah baik dalam melestarikan budaya anak nagari kepada generasi muda,  apa lagi silat memiliki banyak makna filosofi hidup orang minang. 

Hal itu disampaikan Wakil Gubenur Sumatera Barat Nasrul Abit pada acara Penutupan Silek Arts Festival (SAF) Tahun 2019 di Pasa Raba’a, Nagari Koto Kaciak, Maninjau, Kab. Agam, Sabtu malam (31/8/2019).

Hadiri dalam kesempatan, Direktur Kesenian Ditjen Kebudayaan Kemendikbud RI, Bupati Agam Indra Catri, serta Mahyeldi Wako Padang, Ka OPD, Prov Sumbar, Forkopimda Kab. Agam, Tuo-tuo Silek dan masyarakat pencinta budaya silat. 

Wagub Nasrul Abit lebih lanjut menyampaikan terimakasih kepada ditjen kebudayaan kemendikbud atas kerjasama selama 3 tahun (2018-2020) bersama Pemprov Sumbar dan beberapa Pemkab/kota atas kegiatan Silek Arts Festival yang merupakan platform indonesiana. 

Terimakasih juga disampaikan kepada 5 Pemkab/ko (Kota Padang, Kab. Sijunjung, Kota Solok, Kota Payakumbuh dan Kab. Agam) yang telah bergabung dan bekerjasama dalam pelaksanaan SAF 2019.

Nasrul Abit mengharapkan, semoga tahun 2020 akan banyak lagi Pemkab/kota yang ikut bergabung dalam pelaksanaan SAF ini. 

" Mencintai daerah, budaya tidak bisa dilepaskan juga kepada menghargai para pelaku kebudayaan itu sendiri. Dan begitu juga dalam melestarikan tidak bisa juga serta merta dengan penampilan, akan tetap butuh daya dorong dan daya juang bagi generasi muda dalam bentuk perlombaan penampilan ragam silek, maka sempurnakanlah program ini dengan baik", himbau Wagub Sumbar. 

Wagub juga berharap kepada kemendikbud,  setelah 2020 nanti masih bisa berlanjut dalam kerjasama memajukan kebudayaan di Sumbar. 
" Karena kegiatan ini betul-betul budaya kearifa lokal di Sumbar, Silek Art Festival hendak menjadi kegiatan rutin tiap tahun bagi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Silat selain juga seni bela diri juga merupakan warisan kebudayaan yang sarat dengan pendidikan karakter kepribadian masyarakat minang dimanapun berada", ujar Nasrul Abit. 

Wagub Sumbar Nasrul Abit secara resmi menutup rangkaian SAF 2019 yang telah dibuka pada tanggal 19 Agustus dan berlanjut hingga berakhir pada tanggal, 31 Agustus 2019  di kabupaten Agam.

Wagub Nasrul Abit dalam kesempatan itu juga menyerahkan penghargaan kepada tuo-tuo silek sebagai bentuk apresiasi pemerintah dalam melestarikan seni budaya kearifan lokal di sumbar melalui silek


Wartawan : Batuah/Relis
Editor : T E

Tag :#SAF Sumbar

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com