HOME SOSIAL BUDAYA KOTA PADANG

  • Senin, 15 Maret 2021

Usai Dibekali Ilmu Mengenai Ayam Petelur Di Ganefa Farm, Dua Warga Mentawai Yang Dibina Yayasan Semen Padang Kembali Dijemput

Dua warga Mentawai yang dibina Yayasan Semen Padang mengenai ayam petelur di Ganefa Farm
Dua warga Mentawai yang dibina Yayasan Semen Padang mengenai ayam petelur di Ganefa Farm

Padang (Minangsatu) - Setelah dua minggu mengikuti pembekalan ilmu mengenai pengembangan bisnis ayam petelur di Ganefa Farm, dua warga Mentawai yang dibina Yayasan Semen Padang akhirnya kembali dijemput untuk melanjutkan program pembinaan yang mereka ikuti.

"Kami menguncapkan terima kasih yang teramat sangat kepada pemilik Ganefa Farm atas kesediaannya memberikan ilmu yang dimilikinya tentang bagaimana mengembangbiakan ayam petelur yang dalam rencananya juga akan dikembangkan warga Mentawai binaan Yayasan Semen Padang," ujar Bendahara Yayasan Semen Padang saat berada di Ganefa Farm, Sabtu (13/3).

Ia menjelaskan, dalam mewujudkan program sosial yang telah dicanangkan Yayasan Semen Padang, salah satu kegiatan dan program tersebut adalah melakukan pembinaan untuk melakukan usaha mandiri kepada warga dari Panti Asuhan di Sipora-Mentawai. Pembinaan itu dilakukan guna membantu masyarakat tersebut dalam mandapatkan penghasilan tambahan dengan menjalankan usaha peternakan ayam petelur.

"Ada berbagai program sosial masyarakat yang kami lakukan selain dihadirkannya Rumah Singgah bagi keluarga pasien Semen Padang Hospital asal luar Padang, salah satunya yakni pembinaan usaha mandiri untuk warga Mentawai yang berada di panti asuhan Hidayatullah. Melalui pembinaan ini, kami berharap agar pembinaan ini dapat memberikan manfaat kepada masyarakat yang berada di sana," kata pria yang akrab disapa Das ini.

Di sisi lain, Kepala Bagian SDM dan Umum Yayasan Semen Padang Defni Riza mengungkapkan, tidak hanya dibekali ilmu mengenai mengelola peternakan ayam petelur saja, dua warga Mentawai yang dibawa dari tempat tinggal mereka itu juga akan diberi ilmu mengenai pengembangbiakan pakan ternak ayam yang sedang banyak diterapkan saat ini, yakni "Maggot". 

"Di dunia peternakan, faktor penentu keberhasilan industri peternakan adalah pakan. Pakan adalah asupan energi yang diberikan kepada hewan ternak secara berkala dan terjadwal. Pemberian pakan agar memberikan hasil yang maksimal haruslah mengandung gizi dan vitamin yang baik seperti : karbohidrat, protein, lemak, mineral dan vitamin. Namun, dalam proses pemberian pakan terhadap hewan ternak pun, kita tidak harus memberikan berupa pakan pabrikan. Pakan ayam alternatif protein tinggi dapat Ada dapatkan juga dari beberapa bahan pakan alternatif. Nah, kami memilih Maggot sebagai alternatif pakan bagi ayam petelur yang akan dikembangbiakan di Mentawai," ujar Defni.

Maggot, atau larva dari black soldier fly (BSF)  atau biasa disebut lalat tentara hitam yang mempunyai nama ilmiah Hermetia Illucens adalah salah satu jenis lalat yang sangat sering dijumpai di berbagai tempat – tempat yang mengandung sampah organik. BSF ini adalah bukan lalat yang kotor maupun penyebab penyakit seperti lalat pada umumnya. Lalat ini adalah jenis lalat yang bersih dan dekat dengan manusia berdasarkan penelitian berbagai peternak di dunia dan memberikan banyak sekali manfaat.

BSF atau Lalat tentara hitam ini adalah salah satu dari sekian serangga unik yang mulai dipelajari bagaimana perilaku dan kandungan nutrisinya. Dalam penelitian para ahli Maggot BSF ini memiliki kandungan nutrisi yag sangat baik, berikut asam amino hingga kandungan proteninnya sangat melimpah dibandingkan dengan pakan pabrikan.

Selain itu, penggunaan Maggot BSF sangat direkomendasikan oleh sebagian besar peneliti besar di dunia, karena mempunyai banyak keuntungan seperti lebih ekonomis, ramah lingkugan dan berprotein tinggi. Jadi, budidaya Maggot BSF diyakini dapat mengurangi limbah organik yang berpotensi mencemari lingkungan dan membuat aroma yang tidak sedap, sehingga BSF mempunyai multifungsi yaitu menjaga lingkungan dan sebagai Pakan Ayam.

"Untuk mempelajari tentang perkembangbiakan tentang Maggot BFS ini, kami akan membekali ilmu kepada dua warga Mentawai binaan kami ke Bangkinang. Karena kebetulan di sana ada budidaya Maggot BFS sebagai pakan ternak yang telah berkembang cukup besar," jelasnya.

Di Bangkinang, dua warga Mentawai itu akan menetap selama beberapa hari sehingga benar-benar siap dan mantap untuk menerapkan ilmu yang didapatkannya saat telah di Mentawai.

Menurut Defni, ini baru sebagian proses dari terwujudnya pembinaan usaha mandiri kepada warga Mentawai yang ada di panti asuhan Sipora itu. Karena nanti akan ada pembuatan kandang ayam, pengurusan sumber pakan dan minum ayam dan lainnya.

Di sisi lain, selain pembinaan usaha mandiri kepada masyarakat Mentawai, Yayasan Semen Padang juga akan melakukan pembinaan dalam usaha pembuatan kue. Kegiatan itu dilakukan dalam upaya meneruskan kembali usaha dari warga Mentawai dalam pembuatan dan penjualan kue yang sempat terputus sebelumnya.

"Kami berharap melalui berbagai pembinaan usaha mandiri yang kami lakukan dapat memberikan manfaat yang berlangsung lama bagi masyarakat Mentawai," tuturnya.

Sementara itu, pemilik Ganefa Farm, Zulkifli (68 tahun) menyampaikan rasa apresiasi kepada Yayasan Semen Padang atas program sosial yang dilakukan terhadap warga panti asuhan yang ada di Mentawai. Ia juga merasa senang karena telah berbagi ilmu dan pengetahuan mengenai pengelolaan peternakan ayam petelur kepada dua warga Mentawai yang akan mengembangkan usaha itu di tempat asalnya. 

"Semoga ilmu yang didapatkan oleh dua warga Mentawai ini dapat bermanfaat dan diterapkan dengan baik, sehingga akan memberikan hasil yang bagus juga tentunya," ujar Zulkifli yang kerap disapa Pak Haji ini. 

Zulkifli menceritakan, ia telah menjalankan usaha ayam petelurnya itu sejak 15 tahun yang lalu. Sebelum memulai bisnisnya tersebut, lanjutnya, ia merupakan pekerja di PT Semen Padang, namun setelah berdiskusi dan mendapat persetujuan dari istrinya, ia memutuskan untuk berhenti bekerja di BUMN terbesar di Sumbar tersebut. Kemudian, ia bersama adiknya memulai pengembangbiakan ayam petelur sebanyak 3.000 potong di lokasi yang cukup jauh dari keramaian, yakni di daerah wisata Air Terjun Sarasah, Limau Manis, Padang. Berkat usaha dan ketekunannya, kini ia telah berhasil memasok bisnis telur ayamnya hingga ke pulau Jawa. Bahkan, rata-rata ia telah mendistribusikan ayam dan telur-telurnya hampir ke seluruh daerah di Sumbar. 

Oleh karena itu, ia juga berharap agar pembinaan yang dilakukan oleh Yayasan Semen Padang dapat dilaksanakan dengan maksimal guna mencapai target yang ingin dicapai.*


Wartawan : Rivo
Editor : Benk123

Tag :#semenpadang

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com