HOME SOSIAL BUDAYA KABUPATEN PADANG PARIAMAN
- Jumat, 27 Juni 2025
Tungku Tigo Sajarangan Melemah, Kasus Kriminal Di Padang Pariaman Jadi Alarm Sosial

Padang (Minangsatu) - Kasus kriminal yang menggemparkan Kabupaten Padang Pariaman dalam beberapa waktu terakhir kembali menyita perhatian publik Sumatera Barat. Kejadian ini bukan hanya menyoroti aspek penegakan hukum, tetapi juga menjadi sinyal melemahnya tatanan adat dan nilai-nilai sosial yang selama ini menjadi benteng masyarakat Minangkabau.
Anggota DPR RI Komisi XIII Fraksi PAN, H. Arisal Aziz, menyatakan bahwa maraknya tindak kriminal di wilayah tersebut menjadi pekerjaan rumah besar bagi semua pihak. Ia menilai indikasi paling mencolok dari persoalan ini adalah tidak lagi berfungsinya peran tungku tigo sajarangan sebagaimana mestinya di tengah masyarakat.
“Tungku tigo sajarangan—niniak mamak, alim ulama, dan cadiak pandai, dulu berperan besar dalam menjaga harmoni sosial dan menyelesaikan masalah secara adat. Kini, peran itu mulai melemah, bahkan nyaris hilang di banyak nagari,” ujar H. Arisal kepada wartawan, Kamis (27/06/2025).
Menurut Josal, lemahnya peran lembaga adat ini membuka ruang bagi konflik, penyimpangan perilaku, dan tindakan kriminal. Padahal, secara historis, Minangkabau punya sistem sosial yang kuat dan sangat efektif dalam menjaga ketertiban di komunitasnya, bahkan sebelum era modernisasi pemerintahan.
Ia mencontohkan, dalam berbagai kasus kriminal yang terjadi, sering kali pelaku masih berusia muda dan berasal dari lingkungan yang minim pengawasan sosial.
"Ketika anak kamanakan tak lagi dipegang oleh mamak, alim ulama tak didengar, dan cadiak pandai tak dihormati, maka rusaklah sendi-sendi masyarakat itu,” tegasnya.
Karena itu, H. Arisal menekankan pentingnya langkah konkret dari pemerintah daerah untuk kembali memperkuat peran pemangku adat dan tokoh masyarakat. Ia menyarankan digelarnya musyawarah antara pemda, KAN (Kerapatan Adat Nagari), lembaga keagamaan, serta unsur pemuda untuk mencari solusi bersama.
“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Ini soal kultural dan nilai-nilai sosial yang harus direvitalisasi bersama. Kalau tungku tigo sajarangan bisa duduk kembali, saya yakin persoalan kriminal bisa ditekan secara signifikan,” ujarnya.
Selain itu, ia juga mendorong adanya program pembinaan karakter dan adat bagi generasi muda, baik melalui pendidikan formal maupun kegiatan berbasis komunitas. Menurutnya, pelestarian budaya dan adat tak bisa lepas dari peran pendidikan yang berkelanjutan.
Founder Indah Group ini juga berharap, momentum kasus ini tidak hanya menjadi konsumsi media semata, tetapi menjadi pemicu kebangkitan kembali nilai-nilai luhur yang pernah menjadi kebanggaan masyarakat Minangkabau.
“Jangan sampai kita sibuk menyesali, tapi tak pernah duduk bersama mencari jalan keluar,” pungkasnya.
Dengan berbagai pihak kembali bersinergi, Arisal optimistis nilai-nilai sosial khas Minangkabau bisa bangkit dan menjadi benteng kokoh menghadapi tantangan zaman, termasuk maraknya tindak kriminal di tengah masyarakat.
Editor : melatisan
Tag :#Kasus Kriminal
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
PERINGATI HARI LINGKUNGAN HIDUP, SEMEN PADANG DONASIKAN TONG SAMPAH TERPILAH DI ULAKAN
-
ANGGOTA DPR RI H. ARISAL AZIZ GELAR BUKA BERSAMA, GUBERNUR MAHYELDI SEBUT FOUNDER INDAH GROUP SEBAGAI 'HADIAH DARI PIAMAN' UNTUK SUMBAR DAN NASIONAL
-
H. ARISAL AZIZ BANTU KORBAN KEBAKARAN DI KUDU GANTING PADANG PARIAMAN
-
PEDULI NASIB MASYARAKAT PESISIR, PEMPROV SUMBAR ASURANSIKAN 7.000 LEBIH NELAYAN
-
PT SEMEN PADANG DUKUNG PROGRAM TMMD DI PADANG PARIAMAN, SERAHKAN 1 UNIT BEDAH RUMAH TIDAK LAYAK HUNI DAN 250 SAK SEMEN
-
DINAKHODAI ARISAL AZIZ, OPTIMISTIS MATAHARI KEMBALI BERSINAR TERANG DI SUMBAR
-
TRANSFORMASI PSIKOLOGI ANAK MELALUI PENDIDIKAN INKLUSIF DAN HUMANISTIK
-
PSIKOLOGI HUMANISTIK PADA TOKOH YASUAKI YAMAMOTO DALAM NOVEL “TOTTO-CHAN GADIS KECIL DI PINGGIR JENDELA” KARYA TETSUKO KUROYANAGI
-
MANARI DI LADANG URANG: ANTARA KEBEBASAN DAN KESADARAN SOSIAL DALAM BINGKAI KEARIFAN MINANGKABAU
-
BARA KATAJAM LADIANG,LABIAH TAJAM MULUIK MANUSIA: SEBUAH PRIBAHASA MINANGKABAU