HOME LANGKAN TAMBO

  • Senin, 6 Januari 2025

Tradisi Merantau: Identitas Kuat Masyarakat Minang

Ciri Khas Budaya Minangkabau
Ciri Khas Budaya Minangkabau

Tradisi Merantau: Identitas Kuat Masyarakat Minang

Oleh : Andika Putra Wardana

Salah satu warisan budaya yang melekat dalam kehidupan orang Minangkabau adalah tradisi merantau. Merantau adalah lebih dari sekadar perjalanan fisik, itu adalah filosofi hidup yang menggambarkan semangat keberanian, kemandirian, dan tanggung jawab. Selama berabad-abad, tradisi ini telah menjadi bagian penting dari identitas orang Minang.

Tradisi merantau di Minangkabau sudah ada sejak lama, bahkan sebelum kolonialisme. Masyarakat Minangkabau mulai bergerak ke berbagai tempat pada abad ke-7 Masehi. Ini termasuk migrasi besar ke Negeri Sembilan pada abad ke-14. Tradisi ini mendorong remaja Minang, terutama yang belum menikah, untuk merantau. Tujuannya adalah untuk mendapatkan pengalaman, memperluas pengetahuan, dan meningkatkan kehidupan keuangan.

"Karatau madang di hulu, babuah babungo balun, marantau bujang dahulu di rumah paguno balun," kata pepatah tradisional. Pepatah ini menunjukkan bahwa anak-anak harus mencari pengalaman di luar kampung halaman sebelum kembali dan berkontribusi nyata kepada masyarakatnya. Selain itu, prinsip-prinsip seperti "alam takambang menjadi guru" menunjukkan bahwa pengalaman yang diperoleh selama perjalanan merantau dianggap sebagai pelajaran berharga.

Banyak hal yang mendorong orang Minang untuk merantau. Salah satunya adalah sistem matrilineal Minangkabau. Laki-laki harus bekerja di luar kota karena harta pusaka biasanya diwariskan kepada perempuan dalam sistem ini. Selain itu, faktor pendidikan dan ekonomi juga menjadi pendorong utama. Banyak pemuda Minang merantau ke kota-kota besar untuk mencari pekerjaan atau pendidikan yang lebih baik.

Masyarakat Minangkabau secara keseluruhan, bukan hanya individu, terpengaruh oleh perantauan. Tradisi ini telah membantu menyebarkan budaya Minang ke berbagai tempat, membuat orang Minang lebih dikenal di Indonesia dan bahkan di seluruh dunia. Selain itu, orang yang telah merantau sering kembali ke rumah mereka dengan membawa pengalaman, pengetahuan, dan sumber daya yang bermanfaat bagi kampung halaman mereka.

"Merantau dan menuntut ilmu di negeri orang merupakan ciri khas orang Minangkabau sejak dahulu," kata Drs. Januarisdi, M.LIS, kepala bidang sejarah adat di Dinas Kebudayaan Sumatera Barat. Tradisi ini didorong bukan hanya oleh faktor ekonomi tetapi juga oleh ajaran Islam, yang menekankan pentingnya belajar dan berusaha memperbaiki kehidupan.

“Tradisi merantau erat kaitannya dengan pengaruh agama Islam dan merupakan manifestasi dari keinginan untuk mengubah nasib,” kata Idris, seorang peneliti budaya Minangkabau. Ini menunjukkan bahwa tradisi merantau memiliki nilai spiritual yang kuat dan semangat kemandirian.

Pada akhirnya, merantau bukan hanya meninggalkan kampung halaman. Ini adalah cara untuk menjadi dewasa, belajar, dan berusaha untuk memperbaiki masa depan. Masyarakat Minangkabau memberikan kontribusi besar kepada masyarakat luas dengan semangat merantau mereka. Tradisi ini menunjukkan sifat Minang yang kuat, fleksibel, dan penuh semangat untuk maju tanpa mengorbankan budaya asli mereka.


Wartawan : Andika Putra Wardana
Editor : melatisan

Tag :#Budaya #Minangkabau

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com