- Kamis, 16 Oktober 2025
Timnas Garuda Gagal Ke Piala Dunia, Josal Sebut Program Naturalisasi 'Layak' Dievaluasi
Timnas Garuda Gagal Ke Piala Dunia, Josal Sebut Program Naturalisasi 'Layak' Dievaluasi
Jakarta (Minangsatu) - Politisi DPR RI asal Dapil 2 Sumatera Barat sekaligus pemilik klub Josal FC Piaman, H Arisal Aziz, menilai kegagalan tim nasional Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026 menjadi bukti bahwa program naturalisasi pemain belum berjalan efektif dalam membangun fondasi sepak bola nasional yang kuat.
Menurut H. Arisal, hasil yang diperoleh tim Garuda di kualifikasi Piala Dunia 2026 seharusnya menjadi bahan evaluasi mendalam bagi PSSI dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Ia menilai, strategi mengandalkan pemain naturalisasi hanya menjadi solusi instan tanpa memperbaiki sistem pembinaan usia dini.
“Program naturalisasi ini awalnya dimaksudkan untuk memperkuat tim nasional, tapi kalau kita lihat hasilnya sekarang, Indonesia tetap gagal ke Piala Dunia. Artinya, ada yang salah dari arah kebijakan pembinaan sepak bola kita,” ujar H Arisal Aziz, Rabu (15/10/2025).
H. Arisal menegaskan, Indonesia seharusnya fokus pada pembinaan jangka panjang, terutama pengembangan akademi sepak bola lokal dan peningkatan kompetisi usia muda yang berkelanjutan di seluruh daerah.
“Kalau akar pembinaannya lemah, sehebat apa pun pemain naturalisasi yang datang, mereka tidak akan bisa mengubah sistem yang sudah rapuh. Kita perlu cetak pemain dari kampung sendiri, dari tanah sendiri,” tambahnya.
Sebagai pemilik Josal FC Piaman, klub yang aktif dalam pembinaan sepak bola muda di Sumatera Barat, H. Arisal juga mendorong agar pemerintah pusat memberikan dukungan nyata terhadap klub dan akademi lokal. Ia menilai banyak talenta potensial di daerah yang belum mendapatkan kesempatan berkembang karena keterbatasan fasilitas dan dukungan anggaran.
“Kita punya banyak pemain muda berbakat di daerah, tapi minim fasilitas dan perhatian. Pemerintah dan PSSI harus hadir membangun ekosistem yang sehat bagi sepak bola nasional,” katanya.
Lebih lanjut, Josal meminta agar program naturalisasi ke depan dievaluasi secara menyeluruh, termasuk dari sisi dampak terhadap regenerasi pemain lokal. Ia berharap PSSI tidak hanya mengejar hasil cepat, tetapi membangun sistem sepak bola nasional yang mandiri dan berkelanjutan.
“Sepakbola bukan proyek lima tahun, tapi investasi jangka panjang. Kegagalan di Piala Dunia 2026 seharusnya jadi pelajaran berharga untuk memperbaiki semuanya,” tegasnya.
"Refleksi kegagagalan kita melaju ke Piala Dunia sungguh banyak sejatinya. Federasi dan pelatih mesti bertanggung jawab. Berarti Kluivert memang tidak layak untuk Timnas Indonesia. Begitu juga federasi harus berani mengkritik dan mengevaluasi diri sendiri," tutup pria yang saat ini juga menjabat sebagai Ketua DPW PAN Sumbar.
Editor : melatisan
Tag :#Program Naturalisasi
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
TUNTUTAN TAK KUNJUNG DITANGGAPI, ULTRAS GARUDA DEMO DI KANTOR PSSI
-
RESMI, IMRAN NAHUMARURY RESMI LATIH PERSELA
-
POPNAS 2025 CABOR SEPAKBOLA; TIM SUMBAR PULANG LEBIH AWAL, INI CATATAN COACH WAHYUDI
-
'TAPURUAK', SEMEN PADANG FC TERIMA KEKALAHAN 7 LAGA BERUNTUN DI BRI SUPER LEAGUE
-
HADAPI AREMA FC, SPFC PUTUS TREN KEKALAHAN?
-
PENERAPAN AKUNTANSI MANAJEMEN PADA FURNITURE BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA
-
DIMANA MUSEUM KOTA BUKITTINGGI?
-
"ANAK DARO" DIKLAIM KOPI KERINCI JAMBI OLEH ROEMAH KOFFIE, POTENSI PENCAPLOKAN BUDAYA MINANG PICU KONTROVERSI
-
MEMBUMIKAN KOPI MINANG: DARI SEJARAH 1840 HINGGA GERAKAN MENANAM KAUM
-
FWK MEMBISIKKAN KEBANGSAAN DARI DISKUSI-DISKUSI KECIL