HOME SOSIAL BUDAYA PROVINSI SUMATERA BARAT

  • Rabu, 26 Desember 2018

Tatkala Gubernur Irwan Prayitno Dan Istri, Nevi Zuairina, Menjadi Model Pakaian Tradisi Minangkabau

Gubernur Irwan Prayitno dan istri, Nevi Zuairina berkenan jadi model peragaan pakaian tradisi Minangkabau
Gubernur Irwan Prayitno dan istri, Nevi Zuairina berkenan jadi model peragaan pakaian tradisi Minangkabau

Padang (Minangsatu) – Keseriusan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat (Sumbar) untuk melestarikan pakaian tradisi perempuan Minangkabau patut diacungi jempol. Tak tanggung-tanggung, Gubernur Irwan Prayitno pun bersedia dipotret mendampingi istrinya Nevi Zuairina untuk memeragakan pakaian tradisi perempuan Minangkabau. 


“Iya. Bapak sangat mendukung pelestarian pakaian tradisi perempuan Minangkabau. Bahkan beliau mau dipotret dengan memakai pakaian Minangkabau, mendampingi saya,” tutur Nevi Zuairina. 


Kepedulian kepala daerah untuk mendukung upaya pelestarian pakaian tradisi perempuan Minangkabau itu, imbuh Nevi Zuairina, amatlah berdampak signifikan. “Tidak hanya gubernur, bupati dan walikota se-Sumatera Barat pun mendukung. Para istri bupati dan istri walikota ikut menjadi model untuk dipotret dengan pakaian tradisi perempuan Minangkabau dari daerah masing-masing,” tukas Nevi Zuarina. 


Sebagaimana diberitakan, pelestarian pakaian tradisi perempuan Minangkabau itu dilakukan dengan cara pendokumentasian.
"Kegiatannya adalah Dokumentasi Warisan Budaya," kata Kepala Seksi (Kasi) Warisan Budaya Dinas Kebudayaan Sumbar, Nurdayanti. 


Kepedulian gubernur dan istrinya, menurut Nurdayanti sangat berdampak positif. Semua istri kepala daerah juga ikut fokus untuk ikut andil dalam pelestarian pakaian tradisi perempuan Minangkabau. 


Lebih lanjut, Nurdayanti menyebutkan, pada tahun 2017 sebanyak 200 lebih jenis pakaian tradisi perempuan Minangkabau sudah didokumentasikan. Semua istri bupati/walikota, kecuali istri Bupati Kepulauan Mentawai, telah difoto dengan pakaian tradisi perempuan Minangkabau dari daerah masing-masing. 

Selain para istri kepala daerah, para Ketua Bundo Kanduang kabupaten/kota pun dijadikan model untuk memeragakan pakaian tradisi perempuan Minangkabau. Bahkan ada juga model dari keluarga kerajaan sebagai pemilik dari pakaian tradisi keluarga kerajaan masing-masing. 


Hasil pemotretan itu, kemudian dibukukan. “Foto-foto tersebut kita bukukan. Jadi sudah didokumentasikan dalam bentuk buku,” tutur Nurdayanti kepada Minangsatu, Rabu (26/12).


Dan pada Nopember 2018 yang lalu, pemotretan yang sama kembali dilakukan untuk 200 jenis pakaian tradisi perempuan Minangkabau. Saat ini tengah proses pencetakan bukunya.

“Jika sudah siap, berarti sudah dua buku dokumentasi pakaian tradisi perempuan Minangkabau berhasil kita buat,” katanya. 


Buku-buku itu, lanjut Nurdayanti, didistribusikan kepada kabupaten/kota, organisasi perantau, dan lembaga-lembaga pendidikan. “Pada awal tahun 2018, buku-buku itu kita bagikan kepada para wartawan dan para undangan saat Hari Pers Nasional di Padang,” ungkapnya. 


Buku itu sendiri, dicetak secara lux, sehingga setiap foto, bisa dilihat secara detail. Bahkan satu baju, difoto dengan tiga atau empat sisi pengambilan,”Tujuannya supaya model pakain itu terlihat utuh. Sehingga gampang ditiru oleh penjahit atau pun perancang mode,” imbuhnya. (sc)


Wartawan : te
Editor :

Tag :Pakaian tradisi Minangkabau, Pakaian tradisi perempuan Minangkabau, Baju Kuruang Basiba

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com