HOME PENDIDIKAN KOTA PADANG
- Selasa, 18 Oktober 2022
SMKN 4 Dan SMKN 7 Padang Kekurangan Guru Cukup Serius

Padang (Minangsatu) - Dua SMK kelompok Seni dan Ekonomi Kreatif SMKN 4 (SSRI/SMSR) dan SMKN 7 (Kokar/SMKI) Padang di Cangkeh, Lubuk Begalung, kini mengalami kekurangan guru Adaptif, Normatif dan Produktif kelas XI dan XII untuk kurikulum nasional. Kemudian guru umum serta kejuruan kelas X untuk kurikulum merdeka yang mulai diberlakukan tahun ini.
Kekurangan guru-guru tersebut akan mempengaruhi pelaksanaan proses pembelajaran di dua sekolah Seni dan ekonomi Kreatif Sumbar ini tahun depan dan seterusnya sejalan berakhirnya pelaksanaan kurikulum nasional.
Hal itu disampaikan Kepala SMKN 4 Padang diwakili Waka Kurikulum, Belira Varian dan Kepala SMKN 7 Padang, Taharuddin saat ditemui di kedua kampus tersebut, Cangkeh, Lubuk Begalung, Padang, Senin (17/10/2022) sore.
Menurut Belira Varian, SMKN 4 Padang saat ini memiliki 845 siswa jurusan Seni Rupa (seni lukis/seni patung), Desain Komunikasi Visual, Animasi, Desain Interior dan Furniture, Broadcasting, Kriya Tekstil, Pemasaran dan Akuntansi, dengan 77 tenaga guru untuk semua bidang studi 43 orang diantaranya PNS selebihnya guru Non PNS, 8 guru dinyatakan lolos guru PPPK tahun 2022 yang nantinya tidak lagi ditempatkan di sekolah ini. Khusus Desain Interior dan furniture pendidikan berlangsung selama 4 tahun (kelas X, XI, XII dan XIII) yang kini berkembang dengan pesat. Belum termasuk tenaga Tata Usaha sebagai dapurnya sekolah cukup memprihatikan dan biasa dilayani 7 sampai 8 orang PNS sekarang tinggal 1 PNS bertugas di perpustakaan/literasi sekolah.
"Untuk sementara jabatan Kepala Tata Usaha Sekolah SMKN 4 Padang saat ini ditangani salah seorang guru senior, menjelang ada petugas defenitif," jelas Belira Varian. Kekurangan guru dan tenaga tata usaha sekolah disebabkan banyaknya guru-guru produktif dan guru umum serta tata usaha yang telah memasuki usia pensiun/purna bhakti, tanpa ada tenaga pengganti.
Sementara di SMKN 7 dengan siswa 520 orang semua tingkatan kelas X, XI dan XII, memiliki 6 jurusan seperti jurusan Tari, Musik, Karawitan, Teater. Broadcasting dan Kecantikan ditangani lebih kurang guru 50 guru (umum dan kejuruan) PNS dan Non PNS. "Kekurangan guru dirasakan pada jurusan Teater 3 guru, Seni Musik 1 orang guru, Karawitan 4 guru, Kecantikan dan Broascasting masing-masing 4 guru," ujar Kepsek SMKN 7 Padang, Taharuddin memberi penjelasan.
Mengatasi kekurangan guru dan tenaga Tata Usaha di SMKN 4 Padang dan di SMKN 7 Padang yang telah melahirkan ribuan pekerja seni Entrepreneur Milenial Bidang Seni, Budaya dan ekonomi kreatif yang hanya dua di Sumbar, diharapkan ada solusi dari pemprov Sumbar. Dua sekolah tersebut kini sama-sama berusia 57 tahun (keduanya didirikan tahun 1965) itu. "Solusi terbaik dari Pemprov Sumbar, agar tidak terjadi lagi kekosongan guru dan tenaga tata usaha," ujar Belira Varian dan Taharuddin yang juga mantan Kepsek SMKN 4 Padang itu penuh harap.
Editor : ranof
Tag :#Kekurangan guru #Smkn 4 #Smkn 7 #Padang #Sumbar
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
SURAT UNTUK PRESIDEN PRABOWO DAN WALI KOTA FADLY AMRAN DARI PESERTA CINTA FKPT
-
10 ALUMNI SMK SEMEN PADANG IKUTI MAGANG BERSERTIFIKAT DI PT SEMEN PADANG, DUKUNG PENGUATAN LINK AND MATCH DUNIA PENDIDIKAN VOKASI DAN INDUSTRI
-
INI DIA DAFTAR 87 KEPALA SEKOLAH BARU YANG DILANTIK GUBERNUR SUMBAR
-
PEMPROV SUMBAR RESMI BATASI PENGGUNAAN PONSEL DI LINGKUNGAN SATUAN PENDIDIKAN SMA,SMK DAN SLB
-
SMK 6 DAN SMK 3 PADANG WAJIBKAN LAGU INDONESIA RAYA DAN MARS SUMATERA BARAT UNTUK TANAMKAN NASIONALISME
-
DINAKHODAI ARISAL AZIZ, OPTIMISTIS MATAHARI KEMBALI BERSINAR TERANG DI SUMBAR
-
TRANSFORMASI PSIKOLOGI ANAK MELALUI PENDIDIKAN INKLUSIF DAN HUMANISTIK
-
PSIKOLOGI HUMANISTIK PADA TOKOH YASUAKI YAMAMOTO DALAM NOVEL “TOTTO-CHAN GADIS KECIL DI PINGGIR JENDELA” KARYA TETSUKO KUROYANAGI
-
MANARI DI LADANG URANG: ANTARA KEBEBASAN DAN KESADARAN SOSIAL DALAM BINGKAI KEARIFAN MINANGKABAU
-
BARA KATAJAM LADIANG,LABIAH TAJAM MULUIK MANUSIA: SEBUAH PRIBAHASA MINANGKABAU