HOME PENDIDIKAN KOTA SOLOK

  • Senin, 14 Agustus 2017

Selamatkan Pendidikan, Nofi Candra Gratiskan Gedung Buat SMA Negeri 1 Solok

Nofi Candra dikerumuni orang tua murid
Nofi Candra dikerumuni orang tua murid

SOLOK (Minangsatu) – Tidak ada umbul-umbul yangmencolok. Juga tanpa kegiatan serimonial berbelebihan, sebagaimana layaknya prosesi kegiatan di gedung pemerintah. Tetapi wajah-wajah sumringah dari ratusan orang tua siswa kelas 1 (kelas X) SMA Negeri 1 Solok, cukup menggambarkan betapa kehadiran Nofi Candra memiliki makna yang tinggi untuk masa depan.

Orang tua yang umumnya dari kalangan ibu-ibu, bahkan mengaku terkesima ketika bertemu dengan anggota DPD-RI yang boleh jadi disebut sebagai penyelamat pendidikan.  Sebanyak 320siswa kelas 1 yang belajar di gedung dua SMA Negeri 1 Solok, akhirnya mendapatkan  tempat belajar yang representatif. " Kami berterimakasih kepada pak Nofi yang telah menyerahkan gedung baru untuk anak-anak kami belajar disini," kata perempuan yang mengaku bernama Buk Bet.

Perempuan berpakaian PNS yang mengaku seorang guru SMP di kota Solok, sengaja meminta ijin agar dapat datang bertatap muka dan bertemu langsung dengan tokoh muda yang peduli terhadap pendidikan. Ia menganggap pertemuan itu sangat penting untuk dunia pendidikan." Kami semua terkesima atas kepedulian pak Nofi. Mungkin mewakili semua orang tua murid, kami menyampaikan terimakasih karena akhirnya anak  kami bersekokah di gedung mewah," tambahnya.

Buk Bet tidak sekedar membanggakan kepedulian Nofi Candra, tetapi ia mendorong agar senator RI itu ikut membantu menjadikan sekolah tersebut sebagai ikon pendidikan di kota Solok. Ia berpikiran demikian, karena selama ini kecenderungan masyarakat lebih memilih sekokah-sekolah favorit yang berada di luar kota Solok. Kini dan selanjutnya, sudah saatnya Solok membangun sekolah  favorit" Kedepan kita mendorong agar Pak Nofi mengembangkan gedung yang dipinjamkan ke SMA ini sebagai sebuah sekolah yang akan menjadi ikon pendidikan di Sumatera Barat," sebutnya.

Gedung tiga lantai, bewarna putih dengan lapisan kaca pada dinding depannya, berada di tepi jalan lintas Sumatera kota Solok. Persisnya di ruas jalan by pass kelurahan KTK. Gedung yang semula akan dikembangkan sebagai Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) oleh Yayasan Pendidikan Nusantara Citra (YPNC) itu, menjadi lebih menarik karena disamping kanannya berdiri masjid raya KTK.

Purnawirawan polisi yang juga sangat konsent terhadap pendidikan itu, mengatakan Nofi Candra hadir pada saat yang tepat. Ketika sekolah membutuhkan tambahan ruang belajar karena kelebihan rombongan belajar ( rombel) akibat perlakuan satu shif, tokoh muda asal Solok itu hadir sebagai penyelamat. " Batapa beruntungnya kita, karena diberikan gedung megah dengan gratis pula. Tidak membayar sepersenpun,"ujarnya

Ia menyebutkan, meski yang dimanfaatkan hanya lantai dua dan sebagian lantai dasar untuk menampung 10 kelas, kalau disewa, diperkirakan memakan biaya sedikirnya Rp 150 juta setahun. Tetapi untuk kepentingan pendisikan anak-anak Solok, Nofi Candra memberi kemudahan bagi masyarakat yang menyekolahkan anaknya di SMA ini. 

Pelaksana tugas (Plt) Kepala SMA Negeri 1 Solok Hj. Nurmaini, M. Pd dengan keharuan yang dalam memaparkan keterbatasan sekola terhadap ruang belajar akibat sistim pendidikan satu shif. Dengan kondisi sekarang, sekolah utama SMAN 1 Solok yang berada di Tanah Garam mempunyai siswa sebanyak 39 kelas, yang ditempari oleh kelas 2 (kelas XI) sebanyak 29 kelas, sedangkan kelas 3 (kelas XII)sebanyak 18 kelas. Kekurangan kelas semakin diperuncing dengan tambahan 10 kelas untuk kelas 1 (kelas X) yang diterima  pada tahun pelajaran 2017 ini." Sedangkan dalam ketentuan, kapasitas sekolah hanya boleh 36 kelas dari kelas 1 sampai kelas 3," ujarnya.

Untuk mengatasi kelebihan kelas belajar, selama ini pihak sekolah mensiasatinya dengan belajar dua shif, pagi dan sore. Tetapi akibat peraturan baru yamf hanya membolehkan sekolah satu shif, SMA Ngeri 1 harus mencari tambahan ruang belajar minimal untuk.mengatasi 10 kelas yang berada di kelas 1. "  Mengatasi 10 lokal inilah kita dapat pinjaman gedung dari pak Nofi Candra." jelasnya.

Nurmaini sekaligus melaporkan hasil kesepakatan dengan orang tua murid untuk memungut uang iuran sekolah sebesar Rp 125.000/bulan, akhirnya dipending dulu. Meski itu sudah merupakan kesepakatan orang tua siswa, tetapi ketika dikonsultasikan ke dinas Pendidikan Provinsi Sumbar, pihak sekolah belum bisa melakukan penarikan sampai keluar PeraturanGubernur (Pergub) Sumbar soal pembiayaan sekolah. “ Kita menjadi bersyukur pak Nofi Candra menyerahkan gedung secara gratis. Ini bantuan luar biasa untuk pendidikan anak-anak kita, sementara kita belum boleh menarik iuran sampai adanya keluar Pergub, " bebernya.

Menaggapi reaksi pihak sekolah dan orang tua siswa,  anggota DPD-RI Nofi Candra yang hadir bersama ketua dan Sekretaris YPNC Andri Maran dan Yavis Tamsin, mengaku menahan obsesinya mengembangkan sekolah tinggi untuk kepentingan pendidikan di SMA Negeri 1 Solok. Meski sejak awal dirinya telah mempersiapkan kerangka pendidikan sekolah tinggi dan direncanakan aktif pada tahun 2017, namun karena ada permintaan dari pihak sekolah memakai gedung, ia bersama yayasan lebih mendahulukan kelanjutan pendidikan SMA ini.

Nofi dengan merendah mengaku  bukan seorang tenaga pendidikan, tidak pula seorang yang mampu menularkan ilmu pengetahuan kepada orang lain.Tetapi dalam dirinya terus berusaha agar bisa bermanfaat untuk orang lain.” Melalui gedung ini, mudah-mudah ada manfaat yang bisa diperoleh sebagai pahala. Itu saja niat kita,”ungkapnya.

[ Verizal Sarosa ]

 


Wartawan : Verizal Sarosa
Editor :

Tag :#Nofi Candra #SMA 1 Solok #DPD-RI

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com